Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Deputi Menko Kesra rakor di Kefamenanu

Spirit NTT, 8-15 Oktober 2007

KEFAMENANU, SPIRIT--Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Anak menggelar rapat koordinasi kebijakan sosialisasi dan advokasi partisipasi perempuan dalam kegiatan ekonomi keluarga
di Ruang Rapat Bupati TTU, Selasa (2/10/2007).
Dalam sambutannya, Bupati TTU, Drs. Gabriel Manek, M.Si, mengatakan,
kaum perempuan (para istri atau ibu rumah tangga) selalu berusaha sekuat kemampuan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dengan terlibat dalam semua sektor yang bernilai uang.
Mengawali sambutannya, Bupati Manek menyampaikan selamat datang kepada Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Anak dan rombongan. Kesediaan Bapak Deputi dan rombongan mendatangi Kota Kefamenanu - yang kami juluki Kota SARI yang berarti Sehat, Aman, Rindang dan Indah -, dan yang menurut kata orang "nun jauh di sana", tentu saja merupakan suatu kehormatan sekaligus tanda perhatian terhadap kami di daerah ini.
Kunjungan Bapak Deputi ke daerah ini, diakui Bupati Manek, juga merupakan bukti yang kuat mengenai betapa gigihnya lembaga ini untuk mengembangkan sekaligus menanamkan rasa cinta yang dalam akan pentingnya mendorong kaum perempuan untuk terlibat aktif dalam kegiatan ekonomi.
Berbicara mengenai keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomi di mana pun, menurut Manek, memang gampang-gampang sulit. Betapa tidak, bila perempuan yang dimaksud adalah para istri atau ibu rumah tangga, maka kita tak dapat mengingkari fakta bahwa ibu-ibu rumah tangga di mana pun, selalu berusaha sekuat kemampuan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dengan terlibat dalam berbagai kegiatan ekonomis, seperti sektor perdagangan, sektor peternakan, sektor pertanian, atau dalam mengembangkan industri kecil seperti menenun, dan lain-lain.
Bagi mereka, lanjut Manek, tidak ada pertanyaan mengenai peningkatan peran perempuan. Kebanyakan dari mereka juga kurang memahami apa itu peran perempuan, apa itu emansipasi, apa itu gender, dan ungkapan-ungkapan lain yang kian semarak dewasa ini. Bagi mereka, hidup keseharian adalah sebuah perjalanan panjang yang harus diisi dengan kerja dan usaha. Tidak ada hari tanpa kerja; sebab berhenti bekerja berarti tidak makan.
"Hidup bagi mereka harus dihadapi, dan tidak perlu diperdebatkan. Beban kerja, penghasilan dan pengeluaran yang harus dipenuhi, umumnya ditempatkan dalam suatu konsep bahwa hidup itu harus terus berputar, yang dalam perputarannya kadang di atas dan kadang di bawah. Karena itu, kebanyakan perempuan yang adalah ibu rumah tangga menjalani hidup apa adanya dengan tetap memegang prinsip bahwa perempuan sebagai salah unsur rumah tangga juga harus mampu memperoleh penghasilan, walau sering hasil kerjanya tidak "dianggap"," tutur Manek.
Selain dalam rumah tangga, lanjut Bupati Manek, kita juga menyaksikan, betapa pasar (baik pasar tradisional maupun pasar modern) ada sebagian yang dikuasai oleh kaum perempuan. Keterlibatan kaum perempuan di pasar telah menempatkan mereka pada satu struktur baru di luar struktur yang dikenal dalam masyarakat, seperti keluarga inti, yakni isteri dan ibu dari anak-anak.
"Masuknya perempuan ke dalam struktur baru sebagai salah satu anggota keluarga penyangga ekonomi adalah wujud dari kaum perempuan berupaya keluar dari struktur subordinasi yang mengekang kebebasannya," tegasnya.
Sehubungan dengan Rapat Koordinasi Kebijakan Sosialisasi dan Advokasi Partisipasi Perempuan dalam Kegiatan Ekonomi ini, Bupati Manek berharap kiranya pertemuan tersebut menjadi ajang pemberdayaan untuk melengkapi yang masih kurang pada pengalaman kaum perempuan baik yang secara formal maupun informal sudah merambah jauh ke dalam dunia perdagangan.
Sebelum mengakhiri kata-katanya, Manek atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Deputi Menko Kesra yang tak pernah berhenti mencintai Kabupaten Timor Tengah Utara, yang terwujud dalam aneka kegiatan yang potensial bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. (jhon amsikan)

Tidak ada komentar: