Laporan Paulus Pega, SPIRIT NTT, 21-27 Januari 2008
PALUE, SPIRIT--Camat Palue, Eternus Noe, B.A, membuka bimbingan teknis (bimtek) pengolahan makanan ringan berbahan lokal di kantor camat setempat, Rabu (28/11/2007) lalu. Bimtek tiga hari hingga Jumat (30/11/2007) ini difasilitasi aparat Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Sikka.
Dalam sambutannya, Camat Esternus Noe, mengatakan, pelaksanaan bimtek dimaksud memotivasi dan membangkitkan inisiatif masyarakat setempat untuk mengembangkan dan membuka usaha pengelolahan makan ringan menggunakan bahan lokal setempat.
Palue, diakuinya, merupakan salah satu kecamatan di Sikka yang memiliki sumber daya alam makanan lokal yang memadai seperti kacang- kacangan, umbi, pisang serta berbagai tanaman lokal lainnya yang dapat diolah menjadi makanan ringan khas Palue.
Bimtek pengolahan makanan lokal ini diikuti 40 orang peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK Desa Maluriwu 20 orang dan Desa Reruwairere 20 orang.
Camat Noe mengharapkan para peserta memasyarakatkan pengolahan makanan lokal di desa masing-masing agar diketahui banyak orang sebagai industri rumah tangga. "Pangan lokal yang diolah dalam bimtek ini adalah umbi khas Palue, uwi," ujarnya.
Sebelumnya, masyarakat mengolah uwi hanya dengan cara direbus atau mengukusnya kemudian dimakan. Dengan adanya bimbingan ini, katanya, wawasan masyarakat dalam mengolah makanan lokal diperluas.
Modal usaha
Materi bimtek antara lain pengolahan, kemasan, labeling dan strategi pemasaran. Selain itu, para pembimbing memotivasi peserta untuk membuka usaha rumah tanggamemanfaatkan pangan lokal.
Selama bimtek peserta melakukan praktek membuat tepung uwi, tepung pisang, tepung kelapa dan tepung singkong lokal. Para peserta juga diajarkan membuat biskuit uwi kacang, biskuit pisang kacang, ubi kelapa dan krupuk uwi.
Regina Laru, salah seorang peserta mengakui mengikuti bimtek tersebut dengan senang untuk meningkatkan keterampilan dalam membuat makanan ringan berbahan lokal. "Kami juga berharap kepada pemerintah agar memberikan modal usaha agar peserta membuka usaha kecil," katanya.
Dalam sambutannya, Camat Esternus Noe, mengatakan, pelaksanaan bimtek dimaksud memotivasi dan membangkitkan inisiatif masyarakat setempat untuk mengembangkan dan membuka usaha pengelolahan makan ringan menggunakan bahan lokal setempat.
Palue, diakuinya, merupakan salah satu kecamatan di Sikka yang memiliki sumber daya alam makanan lokal yang memadai seperti kacang- kacangan, umbi, pisang serta berbagai tanaman lokal lainnya yang dapat diolah menjadi makanan ringan khas Palue.
Bimtek pengolahan makanan lokal ini diikuti 40 orang peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK Desa Maluriwu 20 orang dan Desa Reruwairere 20 orang.
Camat Noe mengharapkan para peserta memasyarakatkan pengolahan makanan lokal di desa masing-masing agar diketahui banyak orang sebagai industri rumah tangga. "Pangan lokal yang diolah dalam bimtek ini adalah umbi khas Palue, uwi," ujarnya.
Sebelumnya, masyarakat mengolah uwi hanya dengan cara direbus atau mengukusnya kemudian dimakan. Dengan adanya bimbingan ini, katanya, wawasan masyarakat dalam mengolah makanan lokal diperluas.
Modal usaha
Materi bimtek antara lain pengolahan, kemasan, labeling dan strategi pemasaran. Selain itu, para pembimbing memotivasi peserta untuk membuka usaha rumah tanggamemanfaatkan pangan lokal.
Selama bimtek peserta melakukan praktek membuat tepung uwi, tepung pisang, tepung kelapa dan tepung singkong lokal. Para peserta juga diajarkan membuat biskuit uwi kacang, biskuit pisang kacang, ubi kelapa dan krupuk uwi.
Regina Laru, salah seorang peserta mengakui mengikuti bimtek tersebut dengan senang untuk meningkatkan keterampilan dalam membuat makanan ringan berbahan lokal. "Kami juga berharap kepada pemerintah agar memberikan modal usaha agar peserta membuka usaha kecil," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar