Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Banjir landa Fatukeki, lahan pertanian hancur

Laporan Vincen, SPIRIT NTT, 14-20 Januari 2008
ATAMBUA, SPIRIT--Masyarakat Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, bakal mengalami gagal panen tahun ini. Penyebabnya, Kali Ainiba meluap tanggal 2-3 Januari 2008 lalu, menghancurkan 10 hektar tanaman jagung, selain menghanyutkan ribuan pohon pisang.
Data yang dihimpun SPIRIT NTT dari Dinas Kesejahteraan Sosial dan Bagian Sosial Setda Belu menyebutkan, hujan dengan intensitas tinggi turun pada tanggal 3 Januari 2008 memicu terjadinya banjir di Kali Aniba dengan ketinggian satu setengah meter. Luapan banjir tersebut tidak menelan korban nyawa manusia, namun menghanyutkan 47 ekor ayam dan empat ekor kambing.
Banjir juga menerjang dan merusakkan rumah warga, sementara 52 buah sumur milik warga sebagai sumber air bersih tercemar lumpur. Untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi warga Fatuketi, Pemerintah Kabupaten Belu melalui instansi terkait yang tergabung dalam satkorlak penanggulangan bencana Kabupaten Belu, pada tanggal 4 Januari 2008, langsung terjun ke lokasi bencana untuk mendata dan memberikan bantuan.
Bantuan sementara yang diberikan Pemkab Belu berupa, pertama, menyediakan tiga unit mobil PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. Kedua, menyedot kotoran berupa lumpur yang menggenangi sumur warga serta memberi kaporisasi oleh petugas dari Dinas Kesehatan Belu, selain memberikan pelayanan kesehatan lainnya guna mengatasi masalah penyakit susulan pascabencana.
Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Belu, Drs. Arnoldus Bria Seo, MM, yang ditemui di Posko Bencana Kabupaten Belu, mengatakan, saat ini Pemkab Belu belum membeirkan bantuan berupa beras atau makanan siap saji lainnya karena dari kunjungan ke lokasi bencana belum ada permintaan dari masyarakat, terkecuali air bersih.
Sementara Kepala Bagian Sosial Setda Belu, Untung, S.Ip, mengatakan, data yang dihimpun dari lokasi bencana Desa Fatuketi akan diteruskan kepada Pemerintah Propinsi NTT di Kupang sebagai laporan guna memberi bantuan kepada masyarakat, terutama bahan pangan beras untuk kondisi darurat. (vinsen/humas belu)

Tidak ada komentar: