Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

44.763 Ton mete Aimere diekspor ke Vietnam

Laporan Aris Ninu, Spirit NTT, 31 Desember 2007- 6 Januari 2008

BAJAWA, SPIRIT-- Sejak November 2007, 44.763 ton jambu mete gelondogan dari lima desa di Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, diekspor ke Vietnam melalui seorang pengusaha di Surabaya, Jawa Timur.
Volume mete yang diantarpulaukan melalui Pelabuhan Labuan Bajo di Manggarai Barat ke Surabaya untuk ekspor sebanyak 44.763 ton. Dalam jual beli komoditi itu, para petani yang tergabung dalam Koperasi Karya Bersama, menjualnya dengan harga Rp 7.930,00/kg.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perkebunan Ngada, Gerardus Mango, melalui Kasubdin Usaha Tani, Hengky Djawaluna, ketika ditemui SPIRIT NTT di kantornya, Rabu (19/12/2007). Saat itu Djawaluna didampingi Ketua Koperasi Karya Bersama petani mete Aimere, Yohanes Lape Boro.
Dia mengatakan, pada Oktober 2007, seorang pengusaha mente bernama Diana Damayanti dari CV Wahana Lintas Niaga Surabaya, datang ke Desa Aimere Timur guna melihat potensi mete yang ada di desa itu.
Dalam kunjungannya itu, Damayanti langsung menemui para petani yang tergabung dalam koperasi. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan, dimana pengusaha bersedia membeli mete para petani dengan harga Rp 7.930,00/kg dan dibawa ke Surabaya lalu diekspor ke Vietnam.
Sekembali dari Kabupaten Ngada, kata Djawaluna, pengusaha tersebut langsung mendapat mete yang dikirim petani Aimere, pada 20 Oktober 2007. Saat itu, volume yang diantarpulaukan itu sebanyak 160.820 ton.
Pada 9 November 2007, lanjut dia, para petani mengirim lagi mete sebanyak 14.720 ton. Dan, ketiga, pada 8 Desember 2007 dikirim lagi mete sebanyak 13.962 ton. Jadi, volume hasil pertanian yang telah dikirim ke Vietnam melalui pengusaha itu sejumlah 44.763 ton mete gelondongan. *
"Kami bersyukur"
KETUA Koperasi Karya Bersama Petani Mete, Yohanes Lape Boro, kepada SPIRIT NTT menjelaskan, para petani yang mengirim mete gelondongan ke Surabaya, adalah mereka yang berdomisili di Desa Keligejo, Aimere Timur, Kelitey, Waebela dan Kelurahan Foa.
"Jadi, lima desa ini sebagai penghasil mete. Dan, biji mete itu dikirim ke Surabaya untuk selanjutnya diekspor ke Vietnam. Koperasi mete telah terbentuk sejak tahun 2003/2004 dan baru kali ini bekerja sama dengan pengusaha Surabaya mengirim mete ini. Kami juga bersyukur karena mete yang dibeli seharga Rp 7.930,00/kg," ujar Boro, yang juga Kepala Desa (Kades) Aimere Timur ini.
Dijelaskannya, dengan kerja sama tersebut harga jambu mete tidak terlalu berfluktuasi. Malah, kerja sama itu membawa dampak positif, yakni petani selalu menjual mete ke koperasi untuk selanjutnya dibawa ke Surabaya. "Yang saya lihat selama ini, ada perubahan yang luar biasa dalam harga mete di Aimere. Makanya, kami akan perluas anggota koperasi ke desa-desa lain di Kecamatan Aimere Timur," kata Yohanes. *)

Tidak ada komentar: