Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Wabup Fernandez pimpin HKN

Laporan Verry Lake, Humas Setda TTU

KEFAMENANU, SPIRIT-- Wakil Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandez, S.Pt, memimpin upacara bendera dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) tingkat Kabupaten TTU, di Kiupukan, Kecamatan Insana, belum lama ini. Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Kesehatan TTU itu, menghadirkan seluruh elemen petugas kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah TTU.
Adapun tema yang dipilih pada kegiatan HKN tahun ini adalah RAKYAT SEHAT, NEGARA KUAT. Tema tersebut menurut Menteri Kesehatan RI, DR. Dr. Sm. Fadilah Supari Sp.Jp. (K), diangkat karena pada tahun ini kampanye peringatan HKN ke-43 ini diharapkan lebih mengarah pada kegiatan konkrit yang berpihak pada rakyat dalam bentuk gerakan atau tindakan nyata untuk menjadikan rakyat sehat sebagai sumber kapital sosial dalam upaya mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat.

EMPAT STRATEGI DEPKES
* Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat
* Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas
* Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan
* Meningkatkan pembiayaan kesehatan.

Menteri Fadilah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wabup Fernandez menyebut sasaran utama pembangunan kesehatan nasional adalah mewujudkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat tanpa memperhatikan status sosial masyarakat, kaya dan miskin, pintar dan bodoh, di desa maupun di kota, di daerah tertinggal maupun di daerah maju. Kesehatan merupakan hak dan kewajiban setiap insan di muka bumi ini termasuk rakyat yang hidup dan berkehidupan di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rakyat sehat sebagai landasan utama pembangunan bangsa dan negara. Tanpa rakyat tidak mungkin negara terwujud. Dengan kata lain, negara tanpa memiliki derajat kesehatan rakyat yang tinggi, tidak mungkin dapat melakukan aktivitas pembangunan yang berkelanjutan. Bahkan Badan PBB, United Nations Development Program (UNDP) menetapkan bahwa pembangunan suatu bangsa diukur dengan tiga indikator, yang terdiri dari parameter kesehatan, pendidikan dan ekonomi, yang kita kenal dengan indeks pembangunan manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI). Dengan demikian, indikator kesehatan yang diwakili umur harapan hidup menjadi unsur penting untuk mengukur kemajuan negara-negara di dunia, di samping indikator pendidikan (melek huruf) dan ekonomi (pendapatan per kapita). UNDP secara signifikan menggambarkan kemajuan suatu bangsa terutama di bidang kesehatan. HDI Indonesia tahun 2006 masih berada pada peringkat ke-108 dari 177 negara di dunia, jauh lebih rendah peringkatnya dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita di ASEAN, seperti Filipina, Thailand, Malaysia dan Singapura.
Dengan kata lain, pembangunan suatu bangsa tidak hanya dapat diukur dengan pembangunan fisik saja, tetapi yang penting adalah pembangunan manusianya. Ditemukan dari berbagai studi di dunia bahwa terjadi korelasi yang positif antara derajat kesehatan masyarakat dengan produktivitasnya.
"Produktivitas akan memperkuat ketahanan ekonomi suatu masyarakat, dan akan memperkuat ketahanan masyarakat, yang pada gilirannya akan memperkuat ketahanan bangsa. Peranan kesehatan menjadi penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan produktivitas suatu bangsa, di samping pendidikan yang berperan mencerdaskan bangsa," tegasnya.
Menteri Fadilah mengakui telah banyak upaya pembangunan kesehatan yang melibatkan sektor terkait dan masyarakat termasuk sektor swasta dan dunia usaha. Dapat dilihat wujud keterlibatan masyarakat dalam pembangunan bangsa melalui terbentuk dan berkembangnya berbagai Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Kemudian sejak tahun 2006 berbagai UKBM yang ada di desa didorong sebagai entry point untuk dikembangkan menjadi Desa Siaga sebagai wahana proses menuju Desa Sehat.
Sebagaimana yang telah diluncurkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla, di Lumajang, setahun yang lalu, bahwa Desa Siaga merupakan desa yang memiliki kesiapan sumber daya serta kemauan dan kemempuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Desa yang dimaksud dapat berarti kampung, nagari, kelurahan, atau istilah-istilah lain yang dianggap sepadan.
Menteri Fadilah menyampaikan seruannya bahwa untuk menjadikan negara kuat, sebagai prasyarat utamanya adalah seluruh rakyat harus sehat terlebih dahulu. Untuk itu, maka diharapkan pula ajakan Presiden ini akan diikuti pula oleh para gubernur dan bupati/walikota, untuk menindaklanjuti seruan tersebut di tingkat implementasi yang konkrit untuk melakukan langkah-langkah nyata di lapangan.
Sejalan dengan itu, berbagai komponen bangsa juga telah mendeklarasikan aliansi gerakan masyarakat sehat yang pada intinya akan berperan aktif dalam mengatasi masalah kesehatan, dan siap menjadi barisan terdepan sebagai modal kekuatan bangsa untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, menuju negara Indonesia yang kuat.
"Dalam momentum peringatan HKN ke-43 tahun 2007 ini kita harus berupaya terus menerus untuk melakukan perbaikan dalam kesisteman kesehatan, terutama dalam mekanisme dan proses kegiatan dalam rangka menyehatkan masyarakat. Bukan saja dalam proses kegiatan kuratif dan rehabilitasi medik, tetapi yang lebih penting adalah upaya preventif dan promotif yang semakin banyak melibatkan masyarakat dan berbagai pihak untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat," kata menteri.
Memberdayakan masyarakat menjadi faktor penting dalam mewujudkan rakyat sehat, karena sesuai dengan prinsip PMC (Primary Healt Care) bahwa keterlibatan masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan secara lokal menjadi syarat penting di samping peran provider kesehatan lintas sektor. Demikian juga yang tidak kalah pentingnya dalah memotivasi para kader kesehatan sebagai pahlawan bangsa yang telah berjasa dalam menyehatkan masyarakat melalui berbagai upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.*


Distribusi petugas tidak merata

USAI upacara HKN tersebut, Wabup Fernandez, mengisi sela-sela acara tersebut dengan mengadakan dialog dengan para petugas kesehatan di seluruh pelosok daerah kabupaten TTU.
Pada kesempatan dialog tersebut, banyak di antara para tenaga medis yang mengikuti kegiatan tersebut mengeluhkan masalah distribusi petugas yang tidak merata di sebagian tempat yang mengakibatkan lambannya penanganan masalah kesehatan terhadap masyarakat.
Disamping itu pula, para tenaga medis juga meminta Pemerintah Daerah untuk meningkatkan sumber daya aparatur kesehatan yanng ada di wilayah TTU. Menanggapi usul saran para tenaga medis tersebut, Wabup Fernandez, mengatakan bahwa pemerintah daerah akan berusaha untuk meningkatkan sumber daya aparatur tenaga medis dengan membuka peluang untuk peningkatan pendidikan bagi para tenaga medis.
Wabup Fernandez mengimbau agar para tenaga medis yang tersebar di seluruh pelosok wilayah TTU itu untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat dengan pelayanan kesehatan yang didasarkan atas kasih. * Spirit NTT, 10-16 Desember 2007.

Tidak ada komentar: