Laporan Syarifah Sifat, Spirit NTT 17-23 Desember 2007
BA'A, SPIRIT-- Pemerintah memberikan batas waktu akhir kepada masyarakat agar menyetor uang raskin hingga batas dalam bulan Desember 2007. Jika sampai batas waktu yang ditentukan masyarakat belum kumpulkan uang, maka jatah raskin dialihkan untuk masyarakat miskin di desa lain di kecamatan itu. Saat ini 67 dari 80 desa di Rote Ndao belum menyetor uang raskin.
Hal ini disampaikan mantan Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Kabupaten Rote Ndao, Soleman Menno, M.Si, ditemui di sela-sela sidang pembahasan perubahan anggaran di DPRD Rote Ndao, Sabtu (8/12/2007).
Menno mengatakan, penegasan dari anggota DPRD Rote, Archimes Molle, bahwa dalam waktu satu minggu pemerintah belum suplai raskin ke desa-desa, maka ia akan ajak masyarakat melakukan aksi demo. "Pemerintah sudah suplai raskin sehari setelah deadline dari anggota Dewan. Hingga saat ini baru 13 desa yang kumpulkan uang untuk ambil jatah raskin dan sudah ambil berasnya. Hal ini bukan karena unsur kesengajaan, tapi secara nasional beras belum bisa dibagikan karena ada perubahan kenaikan harga beras sehingga satu kepala keluarga yang mestinya menerima 20 kg, sekarang cuma menerima 11,5 kg. Uang mereka yang sudah dikumpulkan disesuaikan dengan harga beras," jelas Menno, yang dimutasi menjadi Kepala Tata Usaha (KTU) Bappeda Rote.
Realisasi raskin, kata Menno, pada Rabu (5/12/2007) setelah Ketua Satker III Raskin 2007 Divre Bulog NTT, Okto Oktavianus Doko tiba di Ba'a, dan langsung bersama petugas Bagian Ekonomi mensuplai raskin ke masyarakat melalui kepala desa. Ditanya aturan pengalihan raskin ke desa lain, Menno mengatakan, ini sesuai surat petunjuk Gubernur NTT.
Tentang apakah masyarakat di 67 desa belum ambil raskin karena ketiadaan uang atau informasi belum sampai ke masyarakat, menurut Menno, dua faktor ini bisa terjadi. "Ada faktor ekonomi namun sebagian besar masyarakat mungkin belum dengar informasi soal raskin yang sudah ada. Saat ini petugas sedang sosialisai kepada para camat agar menggerakan kepala desa dan masyarakat untuk kumpulkan uang agar segera ambil raskin di Bagian Ekonomi Setkab Rote Ndao," kata Menno. *
Hal ini disampaikan mantan Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Kabupaten Rote Ndao, Soleman Menno, M.Si, ditemui di sela-sela sidang pembahasan perubahan anggaran di DPRD Rote Ndao, Sabtu (8/12/2007).
Menno mengatakan, penegasan dari anggota DPRD Rote, Archimes Molle, bahwa dalam waktu satu minggu pemerintah belum suplai raskin ke desa-desa, maka ia akan ajak masyarakat melakukan aksi demo. "Pemerintah sudah suplai raskin sehari setelah deadline dari anggota Dewan. Hingga saat ini baru 13 desa yang kumpulkan uang untuk ambil jatah raskin dan sudah ambil berasnya. Hal ini bukan karena unsur kesengajaan, tapi secara nasional beras belum bisa dibagikan karena ada perubahan kenaikan harga beras sehingga satu kepala keluarga yang mestinya menerima 20 kg, sekarang cuma menerima 11,5 kg. Uang mereka yang sudah dikumpulkan disesuaikan dengan harga beras," jelas Menno, yang dimutasi menjadi Kepala Tata Usaha (KTU) Bappeda Rote.
Realisasi raskin, kata Menno, pada Rabu (5/12/2007) setelah Ketua Satker III Raskin 2007 Divre Bulog NTT, Okto Oktavianus Doko tiba di Ba'a, dan langsung bersama petugas Bagian Ekonomi mensuplai raskin ke masyarakat melalui kepala desa. Ditanya aturan pengalihan raskin ke desa lain, Menno mengatakan, ini sesuai surat petunjuk Gubernur NTT.
Tentang apakah masyarakat di 67 desa belum ambil raskin karena ketiadaan uang atau informasi belum sampai ke masyarakat, menurut Menno, dua faktor ini bisa terjadi. "Ada faktor ekonomi namun sebagian besar masyarakat mungkin belum dengar informasi soal raskin yang sudah ada. Saat ini petugas sedang sosialisai kepada para camat agar menggerakan kepala desa dan masyarakat untuk kumpulkan uang agar segera ambil raskin di Bagian Ekonomi Setkab Rote Ndao," kata Menno. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar