Laporan Martin Lau Nahak, Spirit NTT 17-23 Desember 2007
LARANTUKA, SPIRIT--Mengatasi kesulitan transportasi udara di Kabupaten Flores Timur (Flotim), DPRD setempat, Senin (10/12/2007), menyetujui usulan dana subsidi senilai Rp 134 juta lebih/bulan yang diajukan Pemkab Flotim untuk menjalin kerja sama dengan PT TransNusa Air Services. Subsidi berlangsung selama tiga bulan, setelah itu bisa diperpanjang lagi.
Wakil Ketua DPRD Flotim, Markus Suban Bethan, membenarkan adanya persetujuan DPRD Flotim tersebut, ketika dihubungi SPIRIT NTT melalui telepon di kediamannya di Kelurahan Waibalun, Kamis (13/12/2007). "DPRD menyetujui usulan pemerintah beri subsidi kepada TransNusa guna mengatasi kesulitan transportasi udara di Flotim," kata Markus.
Selama kurang lebih 10 bulan terakhir sejak manajemen Merpati memutuskan tidak layani Flotim sejak April 2007, katanya, masyarakat Flotim yang berbisnis maupun PNS/pejabat pemerintah yang bepergian mengalami hambatan. "Ini salah satu persoalan besar bagi pembangunan di daerah ini," ujar Markus.
Menurut Markus, subsidi pemerintah bertujuan membantu masyakat Flotim agar bisa menggunakan transportasi pesawat terbang sesuai kebutuhannya. "Sebagai wakil rakyat, saya minta masyarakat memanfaatkan jasa transportasi udara yang tiketnya sudah disubsidi oleh Pemkab Flotim itu. Dan, bagi manajemen TransNusa, khususnya sub agen Larantuka, saya berharap berlaku adil dalam pelayanan. Artinya kalau ada rakyat kecil seperti petani dan nelayan yang datang beli tiket pesawat TransNusa untuk bepergian supaya dilayani secara baik. Tidak mengutamakan PNS/pejabat lainnya," tegas Markus.
Sidang persetujuan DPRD Flotim itu, kata Markus, dihadiri pihak Pemkab Flotim, yakni Sekab Flotim, Drs. Frans Diaz Alffi, MM dan Asisten II, Drs. Frans Jukin Tukan serta pimpinan Dinas Perhubungan dan Pariwisata Flotim.
Sebelumnya, Sekab Flotim, Diaz Alffi, yang ditemui SPIRIT NTT ketika mendampingi dua orang pimpinan manajemen TransNusa di Kantor Bupati Flotim, mengakui DPRD Flotim telah menyetujui anggaran subsidi yang diajukan eksekutif. "Karena itu Pemkab Flotim langsung merealisasikan kerja sama dengan manajemen TransNusa. Kami baru saja bertemu Pak Bupati (Bupati Flotim, Drs. Simon Hayon, Red) di ruang kerjanya terkait kerja sama ini," kata Diaz Alffi.
Wakil Ketua DPRD Flotim, Markus Suban Bethan, membenarkan adanya persetujuan DPRD Flotim tersebut, ketika dihubungi SPIRIT NTT melalui telepon di kediamannya di Kelurahan Waibalun, Kamis (13/12/2007). "DPRD menyetujui usulan pemerintah beri subsidi kepada TransNusa guna mengatasi kesulitan transportasi udara di Flotim," kata Markus.
Selama kurang lebih 10 bulan terakhir sejak manajemen Merpati memutuskan tidak layani Flotim sejak April 2007, katanya, masyarakat Flotim yang berbisnis maupun PNS/pejabat pemerintah yang bepergian mengalami hambatan. "Ini salah satu persoalan besar bagi pembangunan di daerah ini," ujar Markus.
Menurut Markus, subsidi pemerintah bertujuan membantu masyakat Flotim agar bisa menggunakan transportasi pesawat terbang sesuai kebutuhannya. "Sebagai wakil rakyat, saya minta masyarakat memanfaatkan jasa transportasi udara yang tiketnya sudah disubsidi oleh Pemkab Flotim itu. Dan, bagi manajemen TransNusa, khususnya sub agen Larantuka, saya berharap berlaku adil dalam pelayanan. Artinya kalau ada rakyat kecil seperti petani dan nelayan yang datang beli tiket pesawat TransNusa untuk bepergian supaya dilayani secara baik. Tidak mengutamakan PNS/pejabat lainnya," tegas Markus.
Sidang persetujuan DPRD Flotim itu, kata Markus, dihadiri pihak Pemkab Flotim, yakni Sekab Flotim, Drs. Frans Diaz Alffi, MM dan Asisten II, Drs. Frans Jukin Tukan serta pimpinan Dinas Perhubungan dan Pariwisata Flotim.
Sebelumnya, Sekab Flotim, Diaz Alffi, yang ditemui SPIRIT NTT ketika mendampingi dua orang pimpinan manajemen TransNusa di Kantor Bupati Flotim, mengakui DPRD Flotim telah menyetujui anggaran subsidi yang diajukan eksekutif. "Karena itu Pemkab Flotim langsung merealisasikan kerja sama dengan manajemen TransNusa. Kami baru saja bertemu Pak Bupati (Bupati Flotim, Drs. Simon Hayon, Red) di ruang kerjanya terkait kerja sama ini," kata Diaz Alffi.
Terbang perdana
Sementara itu, Budi Hermansyah (Station Manager Makassar) didampingi Kristoforus Budi Hartono dari PT Transnusa Air Services yang ditemui SPIRIT NTT di Kantor Bupati Flotim menjelaskan, telah melakukan kerja sama dengan Pemkab Flotim untuk melayani masyarakat Flotim melalui Bandara Gewayan Tana. "Pemkab Flotim mensubsidi TransNusa Rp 134 juta lebih/bulan dengan uji coba selama tiga bulan, terhitung mulai penerbangan perdana, Sabtu (15/12-2007), pukul pukul 15.30 Wita. Selanjutnya pesawat TaransNusa akan melayani rute Kupang-Larantuka dua kali seminggu yakni pada Selasa pukul 07.00 Wita dan Sabtu pukul 14.30 Wita. Sedangkan rute Larantuka-Kupang, Selasa pukul 08.00 Wita dan Sabtu pukul 15.30 Wita dengan harga tiket Rp 315.000/penumpang termasuk biaya cas dan PPn. Tarif ini berasal dari tarif awal Rp 295.000 ditambah biaya konpensasi/kos BBM Rp 20.000 sehingga menjadi Rp 315.000," jelas Budi Hermansyah.
Soal kondisi Bandar Udara (Bandara) Gewayan Tana Flotim di Watowiti arah Timur Kota Larantuka yang panjang landasan pacunya hanya sekitar 900 meter, Budi Hermansyah mengtakan tidak menjadi masalah. "Kami sudah coba tiga kali sebelum melakukan kontrak kerja sama dengan Pemkab Flotim ini. Kondisi Bandara Gewayan Tana cukup bagus, jadi tidak ada persoalan. Pesawat TransNusa akan mendarat dan landing dengan mulus," katanya. *
Sementara itu, Budi Hermansyah (Station Manager Makassar) didampingi Kristoforus Budi Hartono dari PT Transnusa Air Services yang ditemui SPIRIT NTT di Kantor Bupati Flotim menjelaskan, telah melakukan kerja sama dengan Pemkab Flotim untuk melayani masyarakat Flotim melalui Bandara Gewayan Tana. "Pemkab Flotim mensubsidi TransNusa Rp 134 juta lebih/bulan dengan uji coba selama tiga bulan, terhitung mulai penerbangan perdana, Sabtu (15/12-2007), pukul pukul 15.30 Wita. Selanjutnya pesawat TaransNusa akan melayani rute Kupang-Larantuka dua kali seminggu yakni pada Selasa pukul 07.00 Wita dan Sabtu pukul 14.30 Wita. Sedangkan rute Larantuka-Kupang, Selasa pukul 08.00 Wita dan Sabtu pukul 15.30 Wita dengan harga tiket Rp 315.000/penumpang termasuk biaya cas dan PPn. Tarif ini berasal dari tarif awal Rp 295.000 ditambah biaya konpensasi/kos BBM Rp 20.000 sehingga menjadi Rp 315.000," jelas Budi Hermansyah.
Soal kondisi Bandar Udara (Bandara) Gewayan Tana Flotim di Watowiti arah Timur Kota Larantuka yang panjang landasan pacunya hanya sekitar 900 meter, Budi Hermansyah mengtakan tidak menjadi masalah. "Kami sudah coba tiga kali sebelum melakukan kontrak kerja sama dengan Pemkab Flotim ini. Kondisi Bandara Gewayan Tana cukup bagus, jadi tidak ada persoalan. Pesawat TransNusa akan mendarat dan landing dengan mulus," katanya. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar