Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Teknologi intensifikasi padi diperkenalkan di Ngada

Laporan Aris Ninu, Spirit NTT 24-31 Desember 2007

BAJAWA, SPIRIT--Teknologi intensifikasi padi aerob terkendali berbasis organik (IPAT-BO) diperkenalkan kepada para petani di Ngada oleh dua pakar pertanian di Indonesia, Prof. Dr. Ir. Tualar Simarmata, MS, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, dan Dr. Lukito, Asisten Deputi Ilmu Hayati Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) RI.
Dalam penjelasan di hadapan para petani dan pemerhati pertanian dia Aula Setda Ngada, Selasa (18/12/2007), kedua pakar ini mengatakan, IPAT-BO merupakan sistem produksi terpadu yang hemat air, bibit dan pupuk organik dengan menitikberatkan pemanfaatan kekuatan biologis pertanian. Perkenalan teknologi pertanian dalam bentuk semiloka itu, dibuka Bupati Ngada, Drs. Piet Jos Nuwa Wea diwakili Sekda Ngada, Drs. Simon David Bolla.
Seperti disaksikan SPIRIT NTT, para peserta adalah para petani, camat di Ngada, pimpinan SKPD di Ngada, pemerhati masalah pertanian dan semua pihak yang peduli terhadap masalah pertanian. Mereka antusias mendengar penjelasan soal pemanfaatan teknologi pertanian yang selama ini belum pernah diperkenalkan pihak lain.
Dalam laporan panitia penyelenggara disebutkan, produksi padi di Ngada berkisar 4-5 ton/ha. Padalah peluang peningkatan sampai 8 ton/ha sehingga masih memungkinkan untuk diterapkan IPAT-BO.
Pemerintah berupaya melakukan terobosan-terobosan dengan penerapan teknologi yang tepat guna membangun kemandirian dan ketahanan pangan. Salah satu upaya, yakni melakukan penerapan teknologi IPAT-BO hasil kajian Prof. Simarmata guru besar di Unpad Bandung yang didukung oleh Menristek RI dan PT Satu Mitra Sejati (SMS) Jakarta.
Kehadiran pakar pertanian di Ngada ini berawal dari kunjungan Bupati Ngada yang melihat lokasi kaji terap teknologi IPAT-BO di Sumedang, Jawa Barat, pada tanggal 13 April 2007, diikuti dengan kunjungan Kadis Pertanian Tanaman Pangan Ngada, Camat Bajawa Utara dan Camat Mauponggo.
Semiloka itu memperkenalkan penerapan teknologi IPAT-BO pada petani di Ngada dan mempercepat alih teknologi guna peningkatan produksi padi. Selain itu, menjalin kerja sama Pemkab Ngada, Unpad Bandung, Menristek dan PT SMS Jakarta.
Bupati Ngada dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Simon David Bolla, mengatakan, pemerintah berkeinginan meningkatkan produksi pertanian menjadi 10 sampai 15 ton/ha dengan menerapkan teknologi IPAT-BO.
Usai semiloka langsung ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Ngada dengan Unpad Bandung, Menristek dan PT SMS Jakarta. PT SMS juga melakukan kerja sama dengan Kelompok Petani Maerera di Zeu, Desa Were III, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada yang sudah melakukan uji coba teknologi IPAT-BO di lahan seluas 12.6 ha. Penandatangan MoU dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh dua pakar. Usai pemaparan para pakar langsung melakukan praktek di persawahan Zeu tentang IPAT-BO.*

Tidak ada komentar: