Laporan Charles Lilo/Humas Rote Ndao, Spirit NTT 29 Oktober - 4 November 2007
BA'A, SPIRIT--Persidangan klasis yang digelar sekali dalam setahun ini merupakan sebuah sidang kebersamaan antarjemaat dalam satu wilayah klasis dengan unit pembantu pelayanan majelis sinode yang dipresentasikan oleh kehadiran KPWK. Sidang ini mempunyai arti penting dan strategis dalam rangka pembangunan bangsa dewasa ini.
Hal ini dikatakan Bupati Rote Ndao, Christian Nehemia Dillak, S.H, ketika memberi sambutan pada acara pembukaan Sidang Kerja Klasis Rote Barat Laut (RBL) di Nuse, Kecamatan Rote Barat, Senin (22/10/2007). Hadir pada acara itu, anggota DPD RI, Jonathan Nubatonis; Camat Rote Barat, Thobias M Ndoloe, SE; Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Yacob Doek, S.Pi serta ratusan jemaat dari wilayah pelayanan Klasis Rote Barat Laut.
Menurut Bupati Dillak, sidang klasis ini mempunyai tujuan untuk mengevaluasi pelaksanana program pelayanan dan APB klasis tahun 2007 serta merancang program kerja dan anggaran pelayanan klasis RBL tahun 2008.
Oleh karena itu, lanjutnya, melalui persidangan dimaksud diharapkan dapat merumuskan dan menyepakati berbagai program pelayanan gereja yang nantinya dapat dikembangkan pada berbagai pelayanan melalui unit-unit pelayanan GMIT yang ada di klasis RBL.
Bupati Dillak berpesan kepada seluruh pimpinan umat, tokoh agama, tokoh masyarakat serta seluruh umat kristiani agar menjaga dan memelihara persatuan di antara sesama, antara denominasi dan antar sesama pemeluk agama agar tidak terpancing dengan segala bentuk provokasi maupun isu-isu yang dapat mengganggu kebersamaan.
Sementara itu, Sekretaris Umum Sinode GMIT, Bendalina Doeka-Soukh, M.Th, ketika membuka Sidang Klasis RBL mengatakan, bersidang meruakan garam dan terang bagi jemaat, sebab pada Yesus, garam diartikan sebagai hikmat. Karena itu, katanya, dalam bersidang harus dilakukan dengan penuh hikmat. Dengan kata lain, harus menggunakan hati jernih dan berkesinambungan dengan ratio yang betul-betul dapat diterima dan dijabarkan sesuai dengan ajaran-ajaran Tuhan.
Bendalina mengatakan, bersidang mengandung makna terang. Artinya, harus bersukacita dan mensukacitakan. "Bersidang itu tidak terlepas dari berbagai ketegangan, apalagi menyangkut masalah keuangan. Sering kali ketegangan itu bisa menjurus pada perpecahan, tetapi jika semua berlandaskan pada garam dan terang sudah pasti apa yang menjadi tujuan akan terwujud," ucapnya.
Sidang Klasis Rote Barat Laut ini mengambil tema, "Damai sejahtera bagi kamu, sekarang Aku mengutus kamu." Sub tema, "Seluruh warga GMIT terpanggil dan diutus untuk terus menyelenggarakan damai sejahtera di tengah pergumulan gereja, masyarakat dan bangsa." *
Hal ini dikatakan Bupati Rote Ndao, Christian Nehemia Dillak, S.H, ketika memberi sambutan pada acara pembukaan Sidang Kerja Klasis Rote Barat Laut (RBL) di Nuse, Kecamatan Rote Barat, Senin (22/10/2007). Hadir pada acara itu, anggota DPD RI, Jonathan Nubatonis; Camat Rote Barat, Thobias M Ndoloe, SE; Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Yacob Doek, S.Pi serta ratusan jemaat dari wilayah pelayanan Klasis Rote Barat Laut.
Menurut Bupati Dillak, sidang klasis ini mempunyai tujuan untuk mengevaluasi pelaksanana program pelayanan dan APB klasis tahun 2007 serta merancang program kerja dan anggaran pelayanan klasis RBL tahun 2008.
Oleh karena itu, lanjutnya, melalui persidangan dimaksud diharapkan dapat merumuskan dan menyepakati berbagai program pelayanan gereja yang nantinya dapat dikembangkan pada berbagai pelayanan melalui unit-unit pelayanan GMIT yang ada di klasis RBL.
Bupati Dillak berpesan kepada seluruh pimpinan umat, tokoh agama, tokoh masyarakat serta seluruh umat kristiani agar menjaga dan memelihara persatuan di antara sesama, antara denominasi dan antar sesama pemeluk agama agar tidak terpancing dengan segala bentuk provokasi maupun isu-isu yang dapat mengganggu kebersamaan.
Sementara itu, Sekretaris Umum Sinode GMIT, Bendalina Doeka-Soukh, M.Th, ketika membuka Sidang Klasis RBL mengatakan, bersidang meruakan garam dan terang bagi jemaat, sebab pada Yesus, garam diartikan sebagai hikmat. Karena itu, katanya, dalam bersidang harus dilakukan dengan penuh hikmat. Dengan kata lain, harus menggunakan hati jernih dan berkesinambungan dengan ratio yang betul-betul dapat diterima dan dijabarkan sesuai dengan ajaran-ajaran Tuhan.
Bendalina mengatakan, bersidang mengandung makna terang. Artinya, harus bersukacita dan mensukacitakan. "Bersidang itu tidak terlepas dari berbagai ketegangan, apalagi menyangkut masalah keuangan. Sering kali ketegangan itu bisa menjurus pada perpecahan, tetapi jika semua berlandaskan pada garam dan terang sudah pasti apa yang menjadi tujuan akan terwujud," ucapnya.
Sidang Klasis Rote Barat Laut ini mengambil tema, "Damai sejahtera bagi kamu, sekarang Aku mengutus kamu." Sub tema, "Seluruh warga GMIT terpanggil dan diutus untuk terus menyelenggarakan damai sejahtera di tengah pergumulan gereja, masyarakat dan bangsa." *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar