Laporan Syarifah Sifat, Spirit NTT 29 Oktober - 4 November 2007
BA'A, SPIRIT--Kepala Sub Dinas (Kasubdin) Bina Marga Dinas Kimpraswil Rote Ndao, Ir. Benny Ndaomanu, mengatakan, ruas Jalan Simpang Tiga Utomo tahun ini dikerjakan menggunakan dana APBD NTT sebesar Rp 3,1 miliar. Ruas jalan ini dikerjakan PT Waskita Karya.
"Tahun ini jalan Simpang Tiga Utomo sudah dikerjakan, namun kapan waktunya kembali pada PT WK. Jenis pekerjaan adalah pengaspalan sekaligus butas serta penembokan agar tidak terjadi longsoran," kata Ndaumanu, belum lama ini.
Dia mengakui, pekerjaan jalan tersebut selain dilakukan secara teknis juga direncanakan akan ada acara ritual mengingat banyaknya masukan dari tokoh masyarakat bahwa Simpang Tiga Utomo termasuk daerah 'keramat'.
"Soal ritual adat masih rencana mengingat ruas jalan itu sudah beberapa kali dikerjakan, namun hasilnya tetap sama seperti itu dan selalu saja terjadi longsoran. Ini bukan kita percaya mitos, namun faktanya seperti itu, bahwa ruas itu sudah diperbaiki berulang kali tapi hasilnya sama saja," katanya.
Pantauan SPIRIT NTT, Rabu (24/10/2007), kondisi fisik jalan Simpang Tiga Utoma belum banyak berubah. Tumpukan tanah
di pinggir jalan yang sedang mengalami longsoran itu sudah habis tertelan longsoran di lokasi itu.
Sementara debu di lokasi semakin banyak di lokasi saat puncak musim kemarau bulan Oktober 2007 ini. Jika dibiarkan, debu yang beterbangan setiap hari dapat membahayakan kesehatan warga yang bermukim di sekitarnya. *
"Tahun ini jalan Simpang Tiga Utomo sudah dikerjakan, namun kapan waktunya kembali pada PT WK. Jenis pekerjaan adalah pengaspalan sekaligus butas serta penembokan agar tidak terjadi longsoran," kata Ndaumanu, belum lama ini.
Dia mengakui, pekerjaan jalan tersebut selain dilakukan secara teknis juga direncanakan akan ada acara ritual mengingat banyaknya masukan dari tokoh masyarakat bahwa Simpang Tiga Utomo termasuk daerah 'keramat'.
"Soal ritual adat masih rencana mengingat ruas jalan itu sudah beberapa kali dikerjakan, namun hasilnya tetap sama seperti itu dan selalu saja terjadi longsoran. Ini bukan kita percaya mitos, namun faktanya seperti itu, bahwa ruas itu sudah diperbaiki berulang kali tapi hasilnya sama saja," katanya.
Pantauan SPIRIT NTT, Rabu (24/10/2007), kondisi fisik jalan Simpang Tiga Utoma belum banyak berubah. Tumpukan tanah
di pinggir jalan yang sedang mengalami longsoran itu sudah habis tertelan longsoran di lokasi itu.
Sementara debu di lokasi semakin banyak di lokasi saat puncak musim kemarau bulan Oktober 2007 ini. Jika dibiarkan, debu yang beterbangan setiap hari dapat membahayakan kesehatan warga yang bermukim di sekitarnya. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar