RSS Feed (xml)
Laporan Yos Sudarso & Ros Woso, Spirit NTT 24-31 Desember 2007
KUPANG, SPIRIT--Setiap RT/RW di Kota Kupang mendapat dana operasional Rp 500.000 setiap enam bulan. Sejak Juni 2007, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang telah menyalurkan dana operasional senilai Rp 770 juta bagi 1.540 RT/RW.
Kepala Bagian (Kabag) Umum Setkot Kupang, Jefta Bengu, S.Sos, M.M, mengatakan hal ini di ruang kerjanya, Selasa (18/12/2007). Penyaluran dana itu dilakukan sejak pembahasan anggaran biaya tambahan (ABT) oleh DPRD Kota Kupang.
Saat pembahasan ABT, kata Jefta, pemkot sebenarnya belum mau mengalokasikan dana operasional RT/RW itu karena keterbatasan dana. Sikap pemkot ditentang oleh DPRD dengan alasan dalam pembahasan DAU 2007, telah ditetapkan dana operasional RT/RW sebesar Rp 1.000.000,00.
Sementara Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk) Kota Kupang, Bernadus Benu, S.H, mengatakan, saat ini di Kota Kupang terdapat 1.540 RT/RW. Dari jumlah yang ada, terdapat 376 RW dan 1169 RT.
Bila dilihat dari jumlah RT dan RW itu, kata dia, maka Pemkot Kupang telah menyalurkan dana sebesar Rp 770.000.000,00. Besarnya dana itu, kata dia, berdasarkan perhitungan 1.540 RT/RW x 500.000,00.
Sementara data yang dihimpun dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk) Kota Kupang menyebutkan, 1.540 RT/RW itu tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Oebobo, Kelapa Lima, Maulafa serta Kecamatan Alak.
Kecamatan Maulafa terdiri dari sembilan kelurahan dengan 90 RW dan 232 RT. Sedangkan untuk Kecamatan Alak terdiri dari 11 kelurahan dengan 74 RW dan 222 RT. Sedangkan Kecamatan Oebobo, 14 kelurahan dengan 110 RW dan 412 RT serta Kecamatan Kelapa Lima dengan 15 kelurahan, 102 RW dan 303 RT.
Erdins Takesan, Ketua RT 28 di Kelurahan Naikoten I saat ditemui di kantor kelurahan itu mengaku sudah menerima dana ini pada 6 Desember 2007 yang lalu. Menurutnya, 28 RT yang ada di kelurahan ini sudah mendapat dana operasional senilai Rp 500 ribu. *
Kepala Bagian (Kabag) Umum Setkot Kupang, Jefta Bengu, S.Sos, M.M, mengatakan hal ini di ruang kerjanya, Selasa (18/12/2007). Penyaluran dana itu dilakukan sejak pembahasan anggaran biaya tambahan (ABT) oleh DPRD Kota Kupang.
Saat pembahasan ABT, kata Jefta, pemkot sebenarnya belum mau mengalokasikan dana operasional RT/RW itu karena keterbatasan dana. Sikap pemkot ditentang oleh DPRD dengan alasan dalam pembahasan DAU 2007, telah ditetapkan dana operasional RT/RW sebesar Rp 1.000.000,00.
Sementara Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk) Kota Kupang, Bernadus Benu, S.H, mengatakan, saat ini di Kota Kupang terdapat 1.540 RT/RW. Dari jumlah yang ada, terdapat 376 RW dan 1169 RT.
Bila dilihat dari jumlah RT dan RW itu, kata dia, maka Pemkot Kupang telah menyalurkan dana sebesar Rp 770.000.000,00. Besarnya dana itu, kata dia, berdasarkan perhitungan 1.540 RT/RW x 500.000,00.
Sementara data yang dihimpun dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk) Kota Kupang menyebutkan, 1.540 RT/RW itu tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Oebobo, Kelapa Lima, Maulafa serta Kecamatan Alak.
Kecamatan Maulafa terdiri dari sembilan kelurahan dengan 90 RW dan 232 RT. Sedangkan untuk Kecamatan Alak terdiri dari 11 kelurahan dengan 74 RW dan 222 RT. Sedangkan Kecamatan Oebobo, 14 kelurahan dengan 110 RW dan 412 RT serta Kecamatan Kelapa Lima dengan 15 kelurahan, 102 RW dan 303 RT.
Erdins Takesan, Ketua RT 28 di Kelurahan Naikoten I saat ditemui di kantor kelurahan itu mengaku sudah menerima dana ini pada 6 Desember 2007 yang lalu. Menurutnya, 28 RT yang ada di kelurahan ini sudah mendapat dana operasional senilai Rp 500 ribu. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar