LABUAN BAJO, SPIRIT--Pembakaran seribu lilin menyemarakkan suasana malam renungan AIDS di Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar), di halaman kantor bupati setempat, Sabtu (1/12/2007) malam.
Pembakaran seribu lilin sebagai bagian dari peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) ini dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati (Wabup) Mabar, Drs. Agustinus Dula, Ny. Wis Dula, Sekab Drs. Bene Ngete dan ibu, Asisten II, Rahon Bartolomeus serta anggota pramuka.
Dalam sambutannya, Wabup Agus Dula, menegaskan, berselingkuh merupakan perilaku yang dilukiskan berisiko tinggi menjangkitkan HIV/AIDS. Warga Manggarai Barat (Mabar) diingatkan untuk menghindari perilaku selingkuh, apalagi daerah setempat termasuk kategori daerah terjangkit penyakit berbahaya itu.Acara ini dihadiri antara lain Ny. Wis Dula, Sekab, Drs. Benediktus Ngete dan ibu, sejumlah pejabat lingkup pemkab, tokoh agama, masyarakat, pelajar dan undangan.
Menurut Wabup Dula, praktek perselingkuhan merupakan salah satu pemicu terjangkitnya HIV/AIDS. "Ini merupakan salah satu perilaku seks yang memicu terjangkitnya HIV/AIDS. Karena itu kita semua sepakat untuk memerangi hal itu termasuk tidak memakai narkoba," kata Dula.Ia menjelaskan, saat ini daerah Mabar sudah dikategorikan sebagai daerah tertular HIV/AIDS.
Bahkan sesuai data resmi di dinas terkait, pengidap HIV/AIDS di daerah ini ada dua orang. Dengan adanya perubahan globalisasi, maka terjadi pergeseran nilai agama dan memacu perbuatan seks yan menyimpang.Wabup Dula yang juga Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Mabar meminta semua elemen untuk ikut serta memerangi kegiatan yang membawa risiko tinggi. Labuan Bajo sebagai daerah tujuan wisata perlu melakukan proteksi dini terutama pada anak dan remaja usia sekolah.
"Saya ajak kita semua, mari jauhi perbuatan berisiko tinggi yang bisa membuat terjangkit HIV/AIDS, tolak pornografi dan jangan selingkuh," katanya.Ketua Panitia Hari AIDS Sedunia tingkat Kabupaten Mabar, Drs. Eman Sam, mengatakan, sesuai hasil survai dan data yang ada di Kabupaten Mabar terdapat dua orang teridentifikasi HIV/IDS. "Ini menunjukkan kita harus waspada dan menghindari praktek berisiko tinggi, termasuk perilaku selingkuh," kata Sam. (yel) Spirit NTT, 10-16 Desember 2007.
Pembakaran seribu lilin sebagai bagian dari peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) ini dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati (Wabup) Mabar, Drs. Agustinus Dula, Ny. Wis Dula, Sekab Drs. Bene Ngete dan ibu, Asisten II, Rahon Bartolomeus serta anggota pramuka.
Dalam sambutannya, Wabup Agus Dula, menegaskan, berselingkuh merupakan perilaku yang dilukiskan berisiko tinggi menjangkitkan HIV/AIDS. Warga Manggarai Barat (Mabar) diingatkan untuk menghindari perilaku selingkuh, apalagi daerah setempat termasuk kategori daerah terjangkit penyakit berbahaya itu.Acara ini dihadiri antara lain Ny. Wis Dula, Sekab, Drs. Benediktus Ngete dan ibu, sejumlah pejabat lingkup pemkab, tokoh agama, masyarakat, pelajar dan undangan.
Menurut Wabup Dula, praktek perselingkuhan merupakan salah satu pemicu terjangkitnya HIV/AIDS. "Ini merupakan salah satu perilaku seks yang memicu terjangkitnya HIV/AIDS. Karena itu kita semua sepakat untuk memerangi hal itu termasuk tidak memakai narkoba," kata Dula.Ia menjelaskan, saat ini daerah Mabar sudah dikategorikan sebagai daerah tertular HIV/AIDS.
Bahkan sesuai data resmi di dinas terkait, pengidap HIV/AIDS di daerah ini ada dua orang. Dengan adanya perubahan globalisasi, maka terjadi pergeseran nilai agama dan memacu perbuatan seks yan menyimpang.Wabup Dula yang juga Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Mabar meminta semua elemen untuk ikut serta memerangi kegiatan yang membawa risiko tinggi. Labuan Bajo sebagai daerah tujuan wisata perlu melakukan proteksi dini terutama pada anak dan remaja usia sekolah.
"Saya ajak kita semua, mari jauhi perbuatan berisiko tinggi yang bisa membuat terjangkit HIV/AIDS, tolak pornografi dan jangan selingkuh," katanya.Ketua Panitia Hari AIDS Sedunia tingkat Kabupaten Mabar, Drs. Eman Sam, mengatakan, sesuai hasil survai dan data yang ada di Kabupaten Mabar terdapat dua orang teridentifikasi HIV/IDS. "Ini menunjukkan kita harus waspada dan menghindari praktek berisiko tinggi, termasuk perilaku selingkuh," kata Sam. (yel) Spirit NTT, 10-16 Desember 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar