Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rapat dinas, sediakan pangan lokal

Laporan Okto Manehat, Spirit NTT 3-9 November 2007

KALABAHI, SPIRIT--Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Drs. Frans Lebu Raya, meminta para bupati dan walikota di NTT agar mencanangkan hari wajib mengonsumsi pangan lokal non beras di daerah masing-masings sebagai suatu strategi memerangi kelaparan dan kemiskinan. Selain itu, pada setiap rapat dinas supaya disediakan pangan lokal.
Permintaan Lebu Raya ini disampaikan ketika memberi sambutan pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Tingkat Propinsi NTT di Desa Aimoli, Kecamatan Alor Barat Laut (Abal), Kabupaten Alor, Kamis (25/10/2007).
Wagub Lebu Raya juga mengajak seluruh komponen masyarakat NTT agar menyatukan gerak dan langkah memerangi kelaparan sekaligus mengurangi kemiskinan. Untuk itu perlu dibangun komitmen bersama memanfaatkan dan menggunakan aneka ragam pangan lokal pada setiap momentum kegiatan.
"Pada momentum yang bermartabat ini, saya mengajak seluruh komponen masyarakat NTT menyatukan gerak dan langkah untuk memerangi kelaparan sekaligus mengurangi kemiskinan di daerah yang kita banggakan ini. Jangan karena kita kurang beras kemudian dicap miskin, kita kaya pangan lokal. Untuk itu saya minta, mari kita bangun komitmen bersama untuk memanfaatkan dan menggunakan aneka ragam pangan lokal pada setiap kegiatan," ajak Lebu Raya.
Peringatan HPS ini ditandai dengan penyerahan piagam dan piala kepada para juara berbagai perlombaan yang digelar Bimas Ketahanan Pangan Propinsi NTT maupun Pemerintah Kabupaten Alor, juga penyerahan ternak rusa sebagai bantuan bergulir dari Bupati Alor, Ir. Ans Takalapeta, kepada Wagub NTT, Drs. Frans Lebu Raya, dan selanjutnya diserahkan kepada seorang petani di Desa Aimoli, Robinson Duka.
Acara ini dimeriahkan dengan tarian cakalale oleh masyarakat setempat, dan tarian sara sumba oleh Sanggar Filabolo, juga digelar pameran dan pasar khusus yang menjual berbagai aneka pangan dan makanan khas lokal.
Menurut Lebu Raya, kekeringan yang sering melanda wilayah NTT mengakibatkan gagal tanam atau gagal panen yang dampaknya terjadi penurunan produksi pertanian. Jika tidak segera ditangani, dapat berdampak pada terjadinya rawan pangan yang menurunkan kualitas SDM. Untuk itu perlu upaya yang tepat mengatasi permasalahan yang ada secara terpadu, terkoordinasi dan berjenjang. *

Tidak ada komentar: