Laporan Humas Kabupaten Kupang, Spirit NTT 3-10 Desember 2007
KUPANG, SPIRIT--Peluang menarik investasi atau penanaman modal dapat memacu kemampuan ekspor komoditas unggulan, namun kenyataannya belum berkembang maksimal. Hal ini terjadi karena terbatasnya informasi dan pemahaman terhadap kebijakan dan peraturan perundang-undangan, mekanisme dan tehnik-tehnik yang berhubungan dengan investasi dan ekspor, serta belum berkembangnya informasi dan komunikasi dengan pihak-pihak yang berkompeten baik di lingkungan pemerintahan (sektor publik) maupun dengan mitra di sektor bisnis dan asosiasi-asosiasi bisnis.
Demikian Bupati Kupang, Drs. IA Medah, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Pembangunan, Ir. KS Isliko, M.Si, pada acara pembukaan Rapat Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal Daerah (RKKPMD) Kabupaten Kupang 2007 di Gedung Golkar NTT, Sabtu (17/11/2007).
Menurut Bupati Medah, penanaman modal harus menjadi bagian dari penyelenggaraan perekonomian nasional dan ditempatkan sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan, mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu sistem perekonomian yang berdaya saing.
"Tujuan penanaman modal hanya dapat tercapai apabila faktor penunjang yang menghambat iklim penanaman modal dapat diatasi, antara lain melalui perbaikan koordinasi antar pemerintah pusat dan daerah, penciptaan birokrasi yang efisien, kepastian hukun dibidang penanaman modal, biaya ekonomi yang berdaya saing tinggi serta iklim usaha yang kondusif," ujar Bupati Medah.
Jika berbicara tentang investasi, diakui Lebu Raya, membutuhkan perjuangan dari segenap komponen di Kabupaten Kupang baik sektor publik maupun swasta. Kepada sektor publik yang diwakili dinas-dinas kemakmuran, Bupati Medah mengharapkan agar terus mendorong peningkatan hasil-hasil produksi sektor primer berupa komoditi-komoditi agro yang laku di pasaran. Selain itu, memperhatikan jumlah, mutu dan kontinuitas sehingga pada gilirannya akan meningkatkan minat dan aktivitas investasi di daerah ini.
Bupati Medah menyebut hal lain yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan investasi di Kabupaten Kupang adalah ketersediaan infrastruktur di bidang fisik prasarana maupun di bidang layanan informasi, serta tersedianya lembaga keuangan dan ketersediaan sumber daya manusia. Sementara pada sektor publik atau pelayanan perizinan perlu ditetapkan Standard Operation Prosedure (SOP) yang dijadikan acuan untuk pelayanan prima.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Kupang yang bertindak selaku ketua panitia melaporkan tujuan digelarnya rapat koordinasi penanaman modal agar terciptanya proses sinkronisasi arah, kebijakan dan srategi antara instansi terkait dan pihak swasta atau dunia usaha dan masyarakat Kabupaten Kupang. *
Demikian Bupati Kupang, Drs. IA Medah, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Pembangunan, Ir. KS Isliko, M.Si, pada acara pembukaan Rapat Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal Daerah (RKKPMD) Kabupaten Kupang 2007 di Gedung Golkar NTT, Sabtu (17/11/2007).
Menurut Bupati Medah, penanaman modal harus menjadi bagian dari penyelenggaraan perekonomian nasional dan ditempatkan sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan, mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu sistem perekonomian yang berdaya saing.
"Tujuan penanaman modal hanya dapat tercapai apabila faktor penunjang yang menghambat iklim penanaman modal dapat diatasi, antara lain melalui perbaikan koordinasi antar pemerintah pusat dan daerah, penciptaan birokrasi yang efisien, kepastian hukun dibidang penanaman modal, biaya ekonomi yang berdaya saing tinggi serta iklim usaha yang kondusif," ujar Bupati Medah.
Jika berbicara tentang investasi, diakui Lebu Raya, membutuhkan perjuangan dari segenap komponen di Kabupaten Kupang baik sektor publik maupun swasta. Kepada sektor publik yang diwakili dinas-dinas kemakmuran, Bupati Medah mengharapkan agar terus mendorong peningkatan hasil-hasil produksi sektor primer berupa komoditi-komoditi agro yang laku di pasaran. Selain itu, memperhatikan jumlah, mutu dan kontinuitas sehingga pada gilirannya akan meningkatkan minat dan aktivitas investasi di daerah ini.
Bupati Medah menyebut hal lain yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan investasi di Kabupaten Kupang adalah ketersediaan infrastruktur di bidang fisik prasarana maupun di bidang layanan informasi, serta tersedianya lembaga keuangan dan ketersediaan sumber daya manusia. Sementara pada sektor publik atau pelayanan perizinan perlu ditetapkan Standard Operation Prosedure (SOP) yang dijadikan acuan untuk pelayanan prima.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Kupang yang bertindak selaku ketua panitia melaporkan tujuan digelarnya rapat koordinasi penanaman modal agar terciptanya proses sinkronisasi arah, kebijakan dan srategi antara instansi terkait dan pihak swasta atau dunia usaha dan masyarakat Kabupaten Kupang. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar