Laporan Roby Asra/Humas Belu, Spirit NTT 17-23 Desember 2007
ATAMBUA, SPIRIT--Transportasi menjadi masalah krusial bagi masyarakat Kecamatan Raimanuk memasuki musim hujan tahun ini. Sebab, ruas jalan Raimanuk dari Labour ke Ibukota Kecamatan Raimanuk saat ini belum tertata baik, sehingga bisa berdampak pada terisolasinya wilayah tersebut.
Hal ini diungkapkan Camat Raimanuk, Baltasar Bouk, saat ditemui SPIRIT NTT di Raimanuk, belum lama ini. Menurutnya, program pengerjaan jalan menuju Raimanuk selama ini belum optimal, padahal Kecamatan Raimanuk sebagai kecamatan baru hasil pemekaran dari Kecamatan Malaka Timur sangat membutuhkan sentuhan pembangunan, terutama masalah jalan dan transportasi.
"Kami menggunakan dana dari bantuan PPIP (Program Pembangunan Infrasturktur Pedesaan) untuk membangun jalur utama sepanjang delapan kilometer, sementara kalau jalur lama lewat Webora lebih jauh yakni 14 kilometer" kata Baltasar.
Dikatakannya, untuk masalah jalur utama itu, ada kendala yakni ada ruas jalan yang terlintas kali, yakni di Wenana. Ruas jalan itu terlihat rusak dan perlu ada pembangunan berupa bronjong atau jembatan/deker sehingga kecamatan tidak terisolir bila memasuki musim penghujan.
"Saya mengharapkan agar jalur tersebut diperhatikan pemerintah di tingkat atas walaupun pelaksanaannya dilakukan bertahap. Kalau boleh kami bisa dapat dana untuk memperbaiki jalan jalur Labour-Raimanuk, sehingga masyarakat Raimanuk tidak terisolir pada musim penghujan," ujar Baltasar.
Dijelaskannya, Kecamatan Raimanuk memiliki potensi alam yang cukup baik untuk dikembangkan, baik itu pertanian, peternakan dan aspek ekonomi lainnya. Oleh karena itu, katanya, pengembangan dan pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat Kecamatan Raimanuk.*
Hal ini diungkapkan Camat Raimanuk, Baltasar Bouk, saat ditemui SPIRIT NTT di Raimanuk, belum lama ini. Menurutnya, program pengerjaan jalan menuju Raimanuk selama ini belum optimal, padahal Kecamatan Raimanuk sebagai kecamatan baru hasil pemekaran dari Kecamatan Malaka Timur sangat membutuhkan sentuhan pembangunan, terutama masalah jalan dan transportasi.
"Kami menggunakan dana dari bantuan PPIP (Program Pembangunan Infrasturktur Pedesaan) untuk membangun jalur utama sepanjang delapan kilometer, sementara kalau jalur lama lewat Webora lebih jauh yakni 14 kilometer" kata Baltasar.
Dikatakannya, untuk masalah jalur utama itu, ada kendala yakni ada ruas jalan yang terlintas kali, yakni di Wenana. Ruas jalan itu terlihat rusak dan perlu ada pembangunan berupa bronjong atau jembatan/deker sehingga kecamatan tidak terisolir bila memasuki musim penghujan.
"Saya mengharapkan agar jalur tersebut diperhatikan pemerintah di tingkat atas walaupun pelaksanaannya dilakukan bertahap. Kalau boleh kami bisa dapat dana untuk memperbaiki jalan jalur Labour-Raimanuk, sehingga masyarakat Raimanuk tidak terisolir pada musim penghujan," ujar Baltasar.
Dijelaskannya, Kecamatan Raimanuk memiliki potensi alam yang cukup baik untuk dikembangkan, baik itu pertanian, peternakan dan aspek ekonomi lainnya. Oleh karena itu, katanya, pengembangan dan pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat Kecamatan Raimanuk.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar