Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Linmas TTU gelar Diklat deteksi dini

Laporan Veery Lake/Humas TTU, Spirit NTT 17-23 Desember 2007

KEFAMENANU, SPIRIT---Badan Kesbang Linmas Kabupaten TTU bekerja sama dengan Badan Intelijen RI menggelar pendidikan dan latihan (Diklat) Deteksi Dini Tingkat Dasar di Aula Hotel Cendana, Kefamenanu belum lama ini.
"Diklat ini bertujuan agar bangsa kita tetap memiliki ketahanan sebagai bangsa yang kuat, kokoh, tangguh dan ulet dalam menghadapi berbagai macam persoalan yang terjadi. Selain itu, kegiatan tersebut juga merupakan salah satu cara bagaimana membina masyarakat dalam membela dan mempertahankan kesatuan dan keutuhan negara," kata Asisten Tata Praja Setda TTU, Petrus Damiannus Afeanpah, S.Ip, M.Si, ketika membacakan sambutan tertulis Bupati TTU ketika membuka acara tersebut.
Mengawali sambutannya, Bupati Manek menyampaikan bahwa arus modernisasi dan globalisasi yang kian berkembang sangat mempengaruhi perjalanan hidup manusia yang mengarah pada terwujudnya suatu masyarakat dunia yang universal dan tiada batas, perdagangan bebas, serta tuntutan perubahan di segala bidang yang tak dapat dihindarkan oleh manusia.
Oleh karena itu, katanya, sebagai bagian dari masyarakat global, bangsa Indonesia pun tidak dapat bersikap apatis terhadap berbagai isu strategis ini, bahkan lebih tepat kalau dikatakan bahwa mau tidak mau, kita telah terseret dalam derasnya arus perubahan tersebut.
"Hal ini menjadi semakin intens melalui bergulirnya era reformasi yang sarat dengan berbagai agenda perubahan, di antaranya begitu banyak perubahan mendasar di bidang politik. Berbagai ketentuan perundang-undangan yang dianggap kurang demokratis mengalami perubahan drastis, berikut implementasinya semata-mata dengan semangat "dari, oleh dan untuk rakyat" yang tidak lain adalah prinsip sesungguhnya dari demokrasi," ujar Manek.
Namun seiring dengan ini, demokratisasi yang berproses sangat dinamis telah memunculkan berbagai ekses negatif yang kerapkali sangat memrihatinkan. Beberapa di antaranya adalah, pertama, sikap dan perilaku kebablasan di mana demokrasi didefinisikan dan diaplikasikan sebagai kebebasan yang sebebas-bebasnya tanpa adanya kesadaran bahwa yang benar adalah kebebasan yang bertanggung jawab di mana kebebasan seseorang tidak sampai mengganggu kebebasan sesamanya.
Kedua, lemahnya etika, moral dan budaya demokrasi berupa merebaknya politik kekerasan dalam mengaplikasikan demokrasi. Ketiga, kecenderungan disintegrasi di segala bidang di mana kepentingan pribadi, keluarga, kelompok, golongan atau partai dianggap berada di atas kepentingan bangsa dan negara.
Keempat, kecenderungan protes publik terhadap setiap produk yang dianggap berbeda dengan kepentingan diri, keluarga, kelompok, golongan atau partai.
"Saya sengaja mengungkapkan berbagai fenomena ini untuk menggugah kesadaran dan perhatian kita semua dalam menghadapi berbagai tantangan, hambatan yang dihadapi oleh bangsa kita akhir-akhir ini," katanya.
Sebagaimana tersirat di dalamnya bahwa merebaknya berbagai ekses negatif yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan karena transparansi demokrasi bagi masyarakat luas. Akibatnya, siapa saja bisa bersuara walaupun suaranya sangat mengganggu ketenteraman banyak orang. "Bila hal ini tidak diwaspadai, cepat atau lambat akan sangat mengganggu ketahanan bangsa kita. Ketahanan bangsa yang rapuh membawa kehancuran bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Situasi ini yang perlu kita waspadai dan tetap kita junjung tinggi. Kewaspadaan tersebut harus menjadi milik setiap masyarakat bangsa. Proses ini hanya dapat terjadi bila nilai tersebut disosialisasikan kepada masyarakat luas," tegas Bupati Manek.
Sampai pada pemikiran ini, lanjutnya, maka kegiatan diklat ini memiliki aktualisasi nilai. Dengan demikian, Manek mengajak peserta diklat untuk mengikuti kegiatan dengan serius dan tekun, agar setelah kegiatan tersebut berlangsung, nilai ketahanan bangsa menjadi bagian dari disiplin hidup dan dengan demikian kita menjadi teladan bagi yang lain di tengah masyarakat. *

Tidak ada komentar: