Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Lansia harus dapat perhatian dan pelayanan

Laporan Verry Lake/Humas TTU, Spirit NTT 3-10 Desember 2007

KEFAMENANU, SPIRIT--Kelompok masyarakat lanjut usia (Lansia) perlu mendapat perhatian dan pelayanan yang serasi dan seimbang sebagai seama anak bangsa.
Hal ini disampaikan Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Drs. Gabriel Manek, M.Si, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda TTU, Drs. Asterius da Cunha, pada acara Pembinaan Manusia Lanjut Usia (Lansia) di Kabupaten TUU Tahun Anggaran 2007, di Manufui, Kecamatan Biboki Selatan, belum lama ini.
Pada kesempatan itu, Bupati Manek melalui Asisten II Setda TTU itu, mengatakan, seyogyanya para lansia diberi perhatian dan peran serta aktif yang proporsional dalam perjuangan bersama mewujudkan tujuan pembangunan nasional.
Bupati Manek mengatakan, pada beberapa kesempatan saya (Bupati Manek, Red) menggugah pemahaman, perhatian dan kepedulian kita semua untuk senantiasa berperan serta secara aktif dalam berbagai program dan kegiatan pembangunan nasional di atas asas adil dan merata.
Hal ini, katanya, antara lain dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa keadilan yang senantiasa kita dambakan dan perjuangkan bersama seringkali hanya indah dalam ucapan tetapi sulit dijumpai dalam realita. "Banyak di antara kita yang menyaksikan, bahkan mengalami bentuk-bentuk ketidakadilan dalam berbagai hal yang secara langsung maupun tidak langsung mengganggu kebersamaan kita sebagai sesama anak bangsa," katanya.
Bupati Manek menyebut salah satu kelompok masyarakat yang diakui mengalami perlakuan yang tidak adil adalah para lansia yang seringkali diabaikan, dipinggirkan, diacuhkan, serta dianggap dan diperlakukan sebagai beban, bahkan oleh anak cucu sendiri. Dengan kondisi seperti ini dapat dimaklumi kalau para lansia kehilangan semangat hidup, apalagi motivasi untuk berperan serta dalam pembangunan nasional.
Untuk itu, lanjutnya, asas adil dan merata hendaknya tidak dipahami sebagai slogan semata melainkan diaplikasikan secara konkrit dengan pemahaman bahwa keadilan benar-benar terwujud, baik dalam hal peran serta, maupun dalam menikmati hasil-hasil pembangunan yang diraih.
-boks, raster-
---------------
TIGA KELOMPOK LANSIA
Pertama, kelompok uzur yang karena keterbatasan fisik dan psikhis tidak lagi produktif. Tentu saja peran serta mereka sudah sangat terbatas tetapi hak-hak mereka dalam menikmati hasil-hasil pembangunan tidak boleh terganggu.
Kedua, kelompok sepuh yang mengalami keterbatasan fisik, namun memiliki berbagai kelebihan secara psikhis seperti pengalaman yang luas,kebijaksanaan, ketenangan, kewibawaan, dan lain-lain. Peran serta secara fisik memang sudah jauh berkurang, tetapi secara psikhis justru sedang berada di puncak kejayaan, antara lain sebagai panutan dan guru masyarakat.
Ketiga, kelompok produktif yang sehat dan kuat secara fisik dan mental sehingga tidak ada halangan untuk berperan serta dalam berbagai program dan kegiatan pembangunan sebagaimana anggota masyarakat lainnya.
Sejalan dengan itu, Manek sependapat bahwa melalui kegiatan pembinaan lansia ini, kita senantiasa disadarkan kembali bahwa kalangan lansia adalah salah satu kelompok masyarakat yang juga mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya menyukseskan pembangunan.
Oleh karena itu, kata Manek, kelompok lansia ini harus mendapatkan perhatian dan pelayanan yang baik dari kita sekalian agar mereka dapat senantiasa merasa tetap diperhatikan dan dihargai, termotivasi untuk hidup sehat, tidak kesepian serta tetap merasa bahagia, tetap merasa berguna, dan dengan penuh kesadaran mewariskan semangat persatuan dan kesatuan kepada para anak cucu.*

Tidak ada komentar: