Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Galakkan sistem pertanian 'ongen' atau 'koko'

Laporan Humas Sikka, Spirit NTT 29 Oktober - 4 November 2007

ORGANISASI Pangan Sedunia (FAO) pada tahunn 1979 menetapkan tanggal 16 Oktober sebagai Hari Pangan Sedunia (HPS). Di Kabupaten Sikka, peringatan HPS baru diselenggarakan hari Selasa, 23 Oktober 2007, di Aula Pusat Pastoral Keuskupan Maumere.
Rangkaian acara pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Ketua Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Maumere, Romo Domi Dange, Pr, mendahului sambutan Bupati Sikka, Drs. Alex Longginus.
Dalam sambutannya, Bupati Sikka menegaskan bahwa upaya pemenuhan pangan merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat. Setiap upaya apapun harus dilakukan dengan konsisten karena pemenuhan pangan adalah bagian dari pemenuhan hak asasi. Landasan yang menyatakan dimensi hak asasi itu ada dalam undang-undang pangan yakni UU No. 7 Tahun 1996.
Dia mengatakan, pada pasal 1 ayat 17, undang-undang tersebut dinyatakan dengan jelas bahwa ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga, yang tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup dalam jumlah, mutu, tersedia secara aman, merata dan terjangkau.
Bupati Sikka selanjutnya mengatakan, dalam upaya menjawabi amanat undang-undang tersebut, pemerintah melalui program ketahanan pangan nasional tahun 2005-2010 menetapkan beberapa pilar penting, di antaranya peningkatan ketersediaan pangan, distribusi pangan, penganekaragaman pangan dan menjaga stabilitas harga pangan.
Di akhir sambutannya, Bupati Alex Longginus mengajak para undangan dan hadirin sekalian untuk memetik hikma dari pengingatan hari pangan sedunia tahun 2007. Ia mengimbau seluruh komponen masyarakat dan pemerintah agar menggalakkan sistem pertanian tradisional seperti ongen atau koko dalam budaya lading masyarakat tradisonal Lio. Pada areal ongen atau koko, masyarakat dapat menanam berbagai tanaman pangan. Hasil dari pola tanam seperti ini dapat menjamin ketahan pangan masyarakat serta menjamin kelestarian lahan pertanian.
Acara peringatan hari pangan sedunia sebagaimana disampaikan Drs. Rofinus Suta, Sekretaris Komisi PSE Keuskupan Maumere, diisi dengan dua kegiatan utama yakni seminar dan pameran pangan lokal siap saji. Acara seminar membahas tema utama Menuju Kedaulatan Pangan Lokal Melalui Revitalisasi Pertanian. Sedangkan olahan pangan lokal yang mengisi pameran di antaranya rempeyek daun bayam, rempeyek daun singkong, anggur pisang, sirup buah mete dan getuk ubi kayu.
Hadir dalam acara peringatan hari pangan sedunia ini antara lain pimpinan muspida, para kepala dinas/badan/unit kerja lingkup pemkab sikka, para camat dan pastor paroki serta para ketua komisi PSE paroki se-Keuskupan Maumere. *

Tidak ada komentar: