Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Bangun dua rumah sakit terhambat perizinan

Laporan Adiana Ahmad, Spirit NTT 29 Oktober - 4 November 2007

WAINGAPU, SPIRIT--Pemerintah Kabupaten Sumba Timur telah lama merencanakan membangun Rumah Sakit Melolo dan Lewa, namun terhambat persyaratan izin pendirian. Bupati Sumba Timur, Ir. Umbu Mehang Kunda, meminta anggota Komisi IX DPR RI membantu memperjuangkan pendirian dua rumah sakit tersebut.
Permintaan itu disampaikan Mehang pada pertemuan dengan anggota Komisi IX DPR RI di ruang rapat Bupati Sumba Timur, Rabu (24/10/2007). Mehang mengatakan, keinginan pemerintah daerah untuk mendirikan rumah sakit di dua daerah itu dilatarbelakangi oleh luasnya wilayah pelayanan kesehatan di Kabupaten Sumba Timur yang hanya dilayani RSUD Umbu Rara Meha di Waingapu. Puskesmas Melolo, kata Mehang, dengan berbagai keterbatasan sarana harus melayani sembilan kecamatan. Sementara Puskesmas Lewa harus melayani lima kecamatan.
Menurut Mehang, penerbitan izin untuk pendirian dua rumah sakit itu terhambat pada persyaratan dokter ahli. Mehang mengatakan, dokter ahli itu bisa disuport dari Rumah Sakit Umum Daerah Umbu Rara Meha. "Jadi rencana kami, dua rumah sakit ini semacam rumah sakit satelit dengan pusatnya tetap di RSUD Umbu Rara Meha," terang Mehang.
Mehang menjelaskan, saat ini di Sumba Timur ada 17 puskesmas, tiga puskesmas model dan delapan puskesmas rawat inap. Dua puskesmas rawat inap di Lewa dan Melolo, kata Mehang, yang sedang diperjuangkan pemerintah daerah untuk ditingkatkan statusnya menjadi rumah sakit.
Mengenai kekurangan tenaga ahli, jelas Mehang, selain suport dari RSUD, pemkab tengah berupaya untuk merekrut tenaga dokter dengan cara mengidentifikasi mahasiswa-mahasiswa Fakultas Kedokteran asal Sumba Timur yang tersebar di seluruh Indonesia. Setelah identifikasi, para mahasiswa tersebut akan dibiayai oleh pemerintah daerah dengan catatan setelah lulus kembali mengabdi di Sumba Timur.
Pemerintah daerah juga akan memberikan insentif yang cukup besar bagi para dokter yang mau mengabdi di daerah terpencil masing-masing untuk dokter ahli Rp 7,5 juta/bulan dan dokter umum Rp 5 juta/ bulan. "Pembayaran insentif itu sudah berlaku sejak beberapa bulan lalu," kata Mehang. *

2 komentar:

andi lau mengatakan...

Kesulitan mendapatkan persyaratan ijin sebuah gedung terutama rumah sakit sangat banyak faktornya.

Bisa kemungkinan dari Feasibility Study yang lemah data atau data kurang akurat, perencanaan alkes ( alat kesehatan ) dan gedung juga lain lain.

Tidak ada salahnya saya rekomendasikan sebuah website yang bagus dengan tips tips gratisnya yaitu

www.projectbuildingconsultant.com

dan

www.arsitek.us

Coba saja dan sukses selalu

andi lau mengatakan...

Kesulitan mendapatkan persyaratan ijin sebuah gedung terutama rumah sakit sangat banyak faktornya.

Bisa kemungkinan dari Feasibility Study yang lemah data atau data kurang akurat, perencanaan alkes ( alat kesehatan ) dan gedung juga lain lain.

Tidak ada salahnya saya rekomendasikan sebuah website yang bagus dengan tips tips gratisnya yaitu

www.projectbuildingconsultant.com

dan

www.arsitek.us

Coba saja dan sukses selalu