Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

9 Rumah warga Hebi rusak diterpa muher

Laporan Humas Sikka, Spirit NTT 24-31 Desember 2007

MAUMERE, SPIRIT--Sembilan rumah milik warga Dusun Wairhabi, Desa Habi, Kecamatan Kangae, Senin (10/12/2007) lalu, diporakporanda angin topan, yang oleh warga setempat disebut muher. Peristiwa yang terjadi sore hari ini mengakibatkan empat rumah warga Dusun Wairhabi mengalami rusak berat dan lima rumah lainnya rusak ringan.
Menurut salah seorang warga yang kehilangan tempat tinggal, Maria Rasdiana, peristiwa itu terjadi secara mendadak. "Saat itu cuaca mendung dan sempat turun gerimis. Mendadak, pada jarak yang tak jauh dari tempat tinggal kami, muncul tiga pusaran angin yang kemudian menjadi satu membentuk pusaran besar. Hempasan muher itu menghantam rumah milik saya dan dua rumah tetangga," jelas Rasdiana.
Pada saat pusaran muher mendekati rumah miliknya, Rasdiana bersama warga sekitarnya berlarian menyelamatkan diri. Rasdiana hanya bisa menyaksikan dari kejauhan ketika muher memporakporandakan rumah miliknya.
Rasdiana, janda almarhum Felix Feliksius ini juga menceritakan bahwa selain menghantan rumah miliknya, angin topan muher ini bergerak ke arah utara dan memporakporandakan rumah-rumah warga yang ada di sekitar pesisir pantai utara Desa Habi.
"Muher tidak saja memporakporandakan rumah. Muher yang terjadi ini juga membawa serta puluhan lembar seng, pakaian, perabot dan yang lainnya ke arah pantai," tutur Rasdiana.
Selain merusak rumah-rumah dan perabot milik warga, tanaman perkebunan milik warga pun mengalami kerusakan. Akibat diterjang badai tersebut, kerugian yang dialami sembilan warga akibat bencana tersebut mencapai ratusan juta rupiah.
Sembilan rumah warga Dusun Wairhabi yang rusak itu milik Andreas Ane, Isabela Belu, Yosephina Petu, Maria Rasdiana, Wilhelmus Wurin, Yohanes Kia, Kristianus Hartanto, Karinus dan Dominikus Piter Koda.
Turun lapangan
Bupati Sikka, Drs. Alexander Longginus, usai mendapatkan laporan dari Kepala Desa Habi, Vasco, perihal terjadinya peristiwa tersebut, Selasa (11/12/2007) pagi, langsung turun lapangan guna melihat langsung kondisi yang dialami sembilan warga Dusun Wairhabi.
Longginus yang didampingi Camat Kangae, Kensius Didimus; Kepala Desa Habi, Vasco; Kepala Bagian Kesra Setda Sikka, Servasius Kabu; dan Ajudan Bupati, Kamilus Gesi Keraf, kepada korban bencana berpesan, agar sabar dan tenang menghadapi bencana itu sebagai satu cobaan.
Sebagai bentuk bantuan darurat, Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Bagian Kesra Setda Sikka, Selasa (11/12/2007) langsung mendroping terpal, 50 kg beras, satu dos supermie dan air minum untuk masing-masing korban.
"Bantuan itu merupakan tahapan pertama yang diberikan kepada sembilan korban. Selanjutnya pemerintah akan memberikan bantuan bahan bangunan berupa seng dan paku kepada sembilan korban," tutur Kabag Kesra Setda Sikka, Servasius Kabu, di ruang kerjanya Rabu (12/12/2007).
Kepada sembilan pemilik rumah akan diberikan bantuan bahan bangunan sesuai kebutuhan. Kepada Andreas Ane akan diberikan 40 lembar seng dan 2 kg paku seng; Isabela Belu 36 lembar seng dan 3 kg paku; Yosephina Petu 45 lembar seng dan 2 kg paku; Maria Rasdiana 50 lembar seng dan 5 kg paku; Wilhelmus Wurin 3 lembar seng; Yohanis Kia 40 lembar seng dan 1 kg paku; Kristianus Hartanto 25 lembar seng dan 1 kg paku; Kariunus 6 lembar seng dan 0,5 kg paku; serta Dominikus Piter Koda 18 lembar seng dan 1 kg paku. *

Tidak ada komentar: