Membangun Maneikun

Edisi: 01 - 07 November 2010
No. 241 Tahun V, Hal: 10

MEMBANGUN desa. Itulah tekad Kepala Desa (Kades) Maneikun, Yohanes D Seran, bersama warganya. Membangun desa bukan muncul sesaat setelah memangku jabatan sebagai kades. Tekad itu sudah lama ada sebelum dirinya menjadi kepala desa.

Sebagai anak Desa Maneikun, Anis yang dilantik Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, 22 Mei 2010, sangat mengenal nafas kehidupan warganya. Warga yang merintih ketiadaan air minum, listrik, jalan aspal dan rumah kumuh. Keterbatasan yang ada, kata Anis, bukanlah penghalang untuk memacu semangat hidup dan semangat membangun warganya.

Bagi Anis, persatuan dan persaudaraan yang selama ini terjalin baik sudah menjadi modal untuk membangun Desa Maneikun. Saat membangun tiga kelas paralel di Desa Maneikun, kata Anis, warga bergotong royong membangun kelas darurat.

"Pasir, batu, kayu dan tenaga kerja disiapkan oleh warga setempat. Anak-anak Maneikun tidak lagi berjalan jauh ke sekolah induk untuk belajar. Ada guru dari sekolah induk yang mengajar setiap hari," ujar Anis.

Program yang ideal apa pun, ujar Anis, tidak akan terwujud tanpa campur tangan warganya. Perencanaan apa pun harus dimusyawarahkan dan diputuskan bersama dengan warga. Warga, lanjut Anis, harus mengetahui apa yang akan dikerjakan kadesnya.

Kontrol dari warga akan membantu dirinya tetap menjalankan tugas sebaik mungkin.
Kehidupan warga yang tidak pernah lepas dari masalah adat budaya, kata Anis, perlu dihadapi dengan hati yang terbuka. "Kalau ada waktu harus hadir bersama warga agar mengetahui setiap peristiwa yang terjadi. Harus melayani dengan hati," ujar Anis yang tetap melayani warganya walau pada malam hari. (osa)