Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

BERBEKAL DOA


Edisi: 22 - 28 November 2010
No. 244 Tahun V, Hal: 1


H IBRAHIM Imang, S.E. Direktur Pemasaran Bank NTT ini pernah memimpin Bank NTT Cabang Utama Surabaya sejak diresmikannya pada 16 Desember 2006 sampai 2009. Ibrahim tercatat sebagai orang lama di Bank NTT. Meniti karir dari bawah selama 20 tahunan di Bank NTT. Pria kelahiran Alor, 6 Desember 1963, ini begitu dikenal dan menyatu dengan Bank NTT. Dan, sangatlah wajar kalau sebagian besar jiwa dan raganya memiliki dan dimiliki oleh Bank NTT. Inilah goresan kiprahnya ketika memimpin Bank NTT Cabang Utama Surabaya yang dihimpun wartawan SPIRIT NTT, Benny Dasman.

DALAM bekerja, Ibrahim Imang selalu menekankan pada teman-teman kerjanya bahwa integritas adalah modal dasar seorang agar berperan maksimal membangun Bank NTT. Integritas dapat diartikan sebagai ukuran cinta dan rasa kasih sayang seorang individu terhadap cita-cita, gagasan dan keinginan yang akhirnya akan menimbulkan kepercayaan dan kejujuran seorang individu terhadap kinerja dan tingkah laku produktif seorang karyawan.

Sebelum menjabat sebagai Pemimpin Cabang Utama Surabaya --satu satunya Kantor Bank NTT yang ada di luar Nusa Tenggara Timur--, Ibrahim Imang telah memimpin beberapa pos penting di Bank NTT, di antaranya pemimpin cabang di beberapa wilayah NTT dan terakhir sebagai Pemimpin Divisi Perencanaan.

Menjadi Pemimpin Cabang Surabaya bisa dinilai statusnya turun, tetapi Ibrahim Imang menerimanya sebagai sebuah tantangan. Alasannya, sebagai bawahan ia harus siap mengamankan kebijakan pimpinan/direksi. Pertimbangan direksi pasti baik dan bukan kapasitasnya untuk menilai pertimbangan direksi menunjuk dirinya memimpin Cabang Utama Surabaya.

Saat itu, di tengah-tengah kesibukan hariannya, Ibrahim Imang dikabarkan telah dipilih dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagai salah satu Direksi Bank NTT. Kontan saja yang mendengar kabar itu memberi ucapan selamat kepada pria yang murah senyum ini.

"Jangan, jangan, simpan dulu ucapan selamatnya, gantikan saja dengan doa. Saya belum jadi direksi. Hasil fit and proper test dari Bank Indonesia Jakarta belum keluar. Syukur kalau lulus, kalau tidak gimana? Walaupun lulus kalau tidak dilantik oleh gubernur bagaimana? Banyak kandidat yang lebih mampu dan mempunyai kesempatan lebih besar dari saya," tutur Ibrahim Imang merendah.

Bank NTT Cabang Utama Surabaya terletak di Jalan Panglima Sudirman 74. Resmi beroperasi pada akhir tahun 2006. Apa misi Bank NTT sampai membuka cabangnya di Jawa Timur? Berikut wawancara dengan H Ibrahim Imang, SE, saat itu.

Ada yang bertanya status kepemilikan Bank NTT apakah Bank Pembangunan Daerah milik Pemerintah Nusa Tenggara Timur?
Benar sekali. Bank NTT adalah Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur milik Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur dan milik seluruh rakyat Nusa Tenggara Timur, baik itu yang tinggal di Nusa Tenggara Timur maupun yang sedang merantau seperti saudara-saudara saya asal Nusa Tenggara Timur di Jawa Timur ini. Dulunya dikenal dengan BPD NTT, namun setelah berubah status menjadi PT maka berubah namanya menjadi PT Bank NTT, namun statusnya masih tetap sebagai Badan Usaha Milik Daerah Nusa Tenggara Timur.

Tapi bukan berarti hanya warga NTT yang boleh jadi nasabah Bank NTT kan?
Tentu saja. Label NTT hanyalah status kepemilikan saja. Bank NTT Surabaya melayani seluruh masyarakat di Jawa Timur yang berada dalam wilayah kerja Bank NTT Surabaya. Bank NTT Surabaya bahkan memberikan pembiayaan kredit sampai ke Kediri, Lamongan dan daerah daerah lainnya di Jawa Timur dan nasabah nasabah itu bukan etnik NTT. Jadi, siapa saja silahkan bersinergi dengan Bank NTT membangun perekonomian.

Apa sebenarnya misi utama Bank NTT hadir di Surabaya?
Kayaknya bukan kapasitas saya untuk menjawab, maaf sekali lagi maaf, tetapi yang pasti tujuan awal dibukanya Kantor Vabang Bank NTT di Surabaya adalah menjadi mediator dan memperlancar bisnis orang NTT dengan mitra di Jawa Timur, begitu pula sebaliknya. Pada perkembangannya saat ini Bank NTT telah menjadi bank umum. Buktinya telah banyak proyek-proyek usaha di Jatim yang menggunakan pembiayaan Bank NTT, di antaranya pembuatan pabrik beras di Kediri, proyek property di Sidoarjo dan sebagainya. Inilah kesempatan bagi saya untuk dapat belajar dari teman teman perbankan di Surabaya bagaimana menjadi seorang bankir.

Tidak ada yang protes karena menyalurkan kredit bagi pengusaha Jawa Timur?

Siapa yang mau menyalahkan atau protes? Namanya bank ya, harus melaksanakan intermediasi. Bank NTT yang di NTT saja memberikan kredit tidak hanya kepada orang NTT, bahkan Bank NTT bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah lainnya dalam kredit sindikasi untuk membiayai proyek proyek yang berada di luar NTT.

Jadi siapa pun boleh menyimpan dana dan mendapatkan kredit dari Bank NTT Surabaya?
Pastinya adalah siapa pun yang memenuhi persyaratan perbankan dan perundangan yang berlaku mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam berhubungan dengan Bank NTT Surabaya. Saya punya prinsip kita hanya boleh bekerja sama untuk saling menguntungkan dan saling mengamankan. Jadi, semuanya kerja sama kita baru dilakukan kalau dua unsur ini terpenuhi yakni bank untuk nasabah untung, bank aman, nasabah aman.

Sering terjadi bahwa orang bank itu sendiri kadang menjadi penyebab bermasalahnya kredit dikemudian hari, apa tanggapan bapak?
Tidak juga. Sama sama mempunyai andil dalam mencapai keuntungan atau menderita kerugian. Itulah yang saya katakan bahwa nasabah dan bank harus mempunyai komitmen untuk saling menguntungkan dan saling mengamankan. Saling mengamankan artinya bahwa semua pihak taat pada aturan dan perundangan yang ada. Saya sering katakan kepada teman teman, kita ini dalam menilai kelayakan kredit ada salah satu faktor penilaian adalah karakter nasabah, namun kadang kita petugas bank sendiri tidak memiliki karakter yang baik. Bagaimana seorang analis kredit dapat memberikan penilaian atas karakter nasabah, sementara dia sendiri yang merusak karakter nasabah dengan berbagai fasilitas yang diinginkan, atau singkatnya dia sendiri mau mengajak atau mau diajak untuk KKN dengan nasabah.

Apa ada upaya minimal untuk mengurangi kemungkinan adanya kejadian-kejadian demikian?
Pada akhirnya saya pikir mungkin lewat pendekatan spiritual relatif lebih manjur walaupun bukan menjadi jaminan. Untuk itu kami kembali seperti sekolah kita zaman dahulu, masuk kelas berdoa bersama, pulang sekolah berdoa bersama. Jadi jam 08;00 sebelum memulai aktivitas kantor semua berdoa bersama yang dipimpin secara bergiliran, demikian juga jam 17.00 saat mengakhiri jam kerja. Jadi, kalau saat ia mau melakukan penyimpangan, ia ingat doa pagi, kalau ia lupa minimal ia akan menyesalinya pada saat doa sore nanti.


Apa harapan Bapak terhadap masyarakat Jawa Timur?
Kami hadir di Jawa Timur tidak ada bedanya dengan bank-bank lain yang juga membuka cabang di Jawa Timur. Untuk itu kami selalu siap dan terbuka menyambut kerja sama baik di bidang dana maupun pembiayaan. Anda memerlukan kredit dari kami, kami juga memerlukan Anda agar dapat menyaluran kredit, Anda untuk kami untung, Anda rugi kami rugi, singkatnya bank juga sangat membutuhkan kehadiran Anda.
Untuk saudara-saudaraku etnik NTT, di sinilah tempatnya kita membangun NTT. Kalau NTT jauh sehingga tidak sempat kita ikut berpartisipasi membangun daerah yang kita cintai, maka di Bank NTT Surabaya tempat kita mewujudkan cita-cita dan keinginan itu. Membangunan daerah tidak harus berada di daerah, membangun daerah dapat melalui lembaga keuangan milik daerah, karena sebagian besar laba yang diperoleh Bank NTT akan kembali ke pemerintah propinsi, kabupaten dan kota se- NTT sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dimanfaatkan untuk membangun daerah tercinta. Betul Pak Ibrahim! *

Tidak ada komentar: