Edisi: 25 - 31 Oktober 2010
No. 240 Tahun V, Hal: 8
SOE, SPIRIT--Pabrik Garam Yodium yang dibangun tahun 2008 di Desa Toineke, Kecamatan Kualin, Kabupaten TTS diresmikan Asisten Tata Praja, Drs. Daniel Pobas, M.Si mewakili Bupati TTS, Ir. Paul VR Mella, Jumat (15/10/2010).
Puncak acara peresmian ditandai penandatanganan prasasti oleh Pobas, disaksikan Wakil Ketua DPRD TTS, Ampera Seke Selan, bersama masyarakat serta pimpinan dinas instansi serta camat setempat.
Bupati TTS, Paul Mella, dalam sambutannya yang dibacakan Daniel Pobas, menyampaikan rasa bangga dengan peresmian pabrik garam beryodium yang baru pertama di Kabupaten TTS. Hal ini terkait dengan bidang pengembangan industri garam. Menurutnya, terobosan pembangunan pabrik garam sangat berarti bagi masyarakat karena garam adalah bagian dari kebutuhan manusia yang harus dipenuhi.
Pobas mengatakan, Pemda TTS berkomitmen memperdayakan potensi yang ada untuk memenuhi kebutuhan garam bagi masyarakat di wilayah ini. Walau demikian, lanjutnya, masih ada masalah dasar yang dihadapi petani tambak dalam pengembangan industri kecil terkait minimnya pengetahuan dan keterampilan serta alat produksi masih sangat sederhana.
Selain itu, kata Pobas, masih kurangnya modal usaha dalam pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi yang siap pakai. Untuk itu, Pemda TTS telah mengambil kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengalokasikan anggaran melaui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi secara bertahap, serta membangun kerja sama dengan pemerintah propinsi dan kementerian teknis terkait dalam rangka mengembangkan industri kecil dan menengah di daerah ini.
Ampera Seke Selan pada kesempatan itu minta pemerintah mendorong petani tambak tradisional yang sudah sekian lama menjalankan usahanya agar bersama Pabrik Garam "Oe Matnua" saling mendukung memenuhi kebutuhan garam di TTS sehingga terjadi persaingan yang sehat.
Seke Selan menyatakan, prinsipnya DPRD TTS selalu mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah di TTS, asal dilakukan melalui perencanaan yang matang dan terarah.
Kadis Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi TTS, Drs. Daniel Bali Dede dalam laporannya mengatakan, bangunan gedung pabrik garam sejak tahun 2008 dengan dana APBD II. Pengadaan mesin produksi serta pengepakan dibiayai dana APBN.
Menurut Bali Dede, luas lahan secara keseluruhan 150 ha dan baru diolah 5 ha oleh masyarakat secara tradisional dan pihak pabrik garam "Oe Matnua." Menurutnya, dalam uji coba tahun 2008, telah diprodulsi 50 ton garam yodium, dan tahun 2009 sebanyak 100 ton. Sedangkan tahun 2010 terjadi gagal panen akibat perubahan cuaca yang ekstrem.
Dia mengatakan, kebutuhan garam masyarakat TTS mencapai 1.200 ton/tahun, sementara kapasitas produksi baru 200 ton/ tahun sehingga masih kekurangan 1.000 ton yang harus didatangkan dari luar NTT. Untuk itu, ke depan akan dilakukan perluasan lahan serta penambahan mesin produksi dan pengadaan kincir angin untuk memindahkan air laut ke lokasi tambak guna menghemat biaya produksi. (mas)
Pabrik Garam Diresmikan, Bupati TTS Bangga
Label:
Kabupaten TTS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar