Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Olahraga Cegah Penyusutan Otak


Edisi: 4 - 10 Oktober 2010
No.237 Tahun V, Hal: 14


AKTIVITAS fisik yang menyehatkan dan dilakukan secara teratur, seperti olahraga, bukan hanya bermanfaat bagi orang sehat. Olahraga juga memberi dampak positif bagi penderita penyakit seperti alzheimer.

Pasien alzheimer ringan yang lebih rajin melakukan kegiatan fisik terbukti memiliki otak lebih besar dibanding pasien alzheimer yag kegiatan kebugaran fisiknya lebih rendah, demikian hasil riset para ahli di Amerika Serikat yang dimuat jurnal Neurology edisi 15 Juli 2010.

Untuk sampai pada kesimpulaan tersebut, peneliti melibatkan 121 orang berusia 60 tahun untuk menjalani tes kebugaran menggunakan treadmill. Partisipan juga menjalani pemeriksaan otak guna mengukur white matter, grey matter, serta volume total otak.

Di dalam otak manusia, gray matter berfungsi sebagai pusat pemroses/penganalisis informasi, sementara white matter bekerja menghubungkan pusat-pusat informasi/analisis.

Dari seluruh partisipan, 57 orang di antaranya berada pada tahap awal penyakit alzheimer, sedangkan sisanya tak mengalami kepikunan atau demensia.

"Pasien alzheimer tahap awal yang secara fisik kurang bugar memiliki penyusutan otak empat kali lipat ketimbang mereka yang secara fisik bugar ketika keduanya diperbandingkan dengan lansia normal. Ini menunjukkan, pada orang yang kebugarannya lebih tinggi penyusutan otak yang berkaitan dengan alzheimer lebih sedikit," kata penulis riset Jeffrey Burns dari University of Kansas.

Hasil pengukuran juga tidak berubah walaupun telah mengabaikan faktor usia, jenis kelamin, tingkat keparah demensia, kegiatan fisik dan kelemahan.

Dengan penemuan ini, peneliti menganjurkan penderita alzheimer tahap awal dapat memelihara fungsi otak mereka dengan berolahraga secara rutin.

"Aktivitas ini berpotensi mengurangi jumlah kehilangan volume otak mereka. Bukti menunjukkan, penurunan volume otak berkaitan dengan buruknya kemampuan kognitif. Oleh sebab itu, pemeliharaan volume otak yang lebih besar mungkin dapat ditafsirkan dengan kemampuan kognitif yang lebih baik," kata Burns. (kompas.com)

Tidak ada komentar: