KUPANG, SPIRIT -- Jajaran Komisi Penanggulangan AIDS (KPAD) Kota Kupang, Senin (6/9/2010) buka puasa bersama pekerja seks komersial (PSK) dan pengelola dan penghuni panti pijat tradisional (pitrat). Kegiatan ini berlangsung di rumah jabatan Wakil Walikota Kupang.
Wakil Walikota Kupang yang juga Ketua Pelaksana KPAD Kota Kupang, Drs. Daniel Hurek mengatakan semua komponen masyarakat adalah sahabat seperjuangan dalam tugas dan fungsi masing-masing.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kupang, Abdul Fattah mengatakan orang yang bersyukur dengan keadaannya adalah orang yang dicintai Tuhan. Kepada yang memiliki kesempatan untuk memberi, maka jangan hanya melihat ke atas saja tetapi juga harus melihat ke bawah untuk bisa merasakan karena masih banyak yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan.
Menurutnya, apa yang dilakukan pemkot Kupang adalah upaya untuk memberikan kepada yang berkekurangan. "Allah tidak akan merubah nasib kaumnnya bila kaum itu tidak mau merubah diri sendiri," kata Fattah.
Sekretaris KPAD Kota Kupang, Bastian Benufinit menjelaskan buka puasa tersebut dilakukan bersama kelompok kunci yakni 50 PSK dari Bunga Karang, dan 15 orang dari 15 pitrat di Kota Kupang.
"Buka puasa bersama ini juga untuk dilakukan bersama kelompok-kelompok yang terpinggirkan," kata Benufinit.
Selain buka puasa bersama kelompok kunci, juga dilakukan buka puasa bersama 98 kepala keluarga yang mengikuti program keluarga harapan (PKH).
"Sebagai ketua komite penanggulangan kemiskinan daerah Kota Kupang, momen yang baik ini digunakan untuk bisa berinteraksi secara langsung dengan peserta PKH untuk membangun persahabatan," ujar Benufinit.
Pemuda Katolik dan pemuda Protestan diharapkan ikut mengamankan malam takbiran, terutama pada rute-rute yang dilalui ada gereja. Rute yang dilalui yakni dari Mesjid Raya-Jalan Soekarno-Jalan Tom Pello-El Tari dan berakhir di Arena Fatululi.
Kapolresta Kupang, AKBP Drs. Bambang Sugiarto, M.Si dan Wakil Walikota Kupang, Drs. Daniel Hurek yang ditemui secara terpisah, Senin (6/9/2010).
"Dalam rapat muspida, disarankan agar pada saat malam takbiran juga melibatkan pemuda gereja," kata Sugiarto.
Sugiarto yang ditemui usai rapat pimpinan daerah di kantor walikota Kupang mengatakan, selain pemuda gereja, juga akan ikut satu peleton dari TNI, Sat Pol PP, pramuka dan dari polresta.
Untuk pengamanan pada hari Idul Fitri, lanjutnya akan dilakukan patroli terpadu di jalan-jalan yang rawan dan pada kompleks yang penghuninya tidak berada di tempat. Selain itu, lokasi yang menjadi fokus pengamanan yakni perbankan dan pusat pembelanjaan.
Hurek saat ditemui seusai buka puasa bersama mengatakan, ide untuk mengikutsertakan pemuda kristen pada setiap gereja itu juga terungkap dalam rapat muspida.
"Bila dimungkinkan maka ini merupakan wujud kebersamaan. Namun harus dikomunikasikan dengan pastor paroki dan pendeta. Tapi apakah hal ini bisa dilakukan atau tidak, harus dipelahari baik-baik. Sebelumnya pada saat dari PHBI bertemu dengan saya, ide ini jugan dilontarkan tetapi harus didiskusikan karena ini bukan keputusan," kata Hurek. (ira)
Sumber: Pos Kupang






Tidak ada komentar:
Posting Komentar