ALAK, SPIRIT--Warga RT 01 RW 01 dan RT 02 RW 01, Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, kesulitan air bersih menyusul mesin pompa penyedot air dari sumur bor, rusak. Kondisi ini sudah berlangsung selama delapan bulan.
Warga tidak memiliki dana untuk memperbaikinya. Oleh karena itu, mereka meminta pemerintah Kota Kupang mengganti mesin pompa yang rusak.
Hal ini diungkap ketua RW 01 Alak, Benyamin Tosi, Yonatan Tosi (tokoh adat), Onesimus Nifu, Felipus Sobo, Marthen Oba, Arnolus Kase, Musa Tosi, Maria Tosi dan Matias Lasa (Ketua RT 01), saat ditemui di lokasi sumur bor, Senin (26/7/2010).
Benyamin Tosi mengatakan, kerusakan mesin sejak Oktober 2010. "Sebelumnya mesin ini juga sempat rusak. Kami mengumpulkan untuk untuk memperbaikinya. Setelah beberapa saat, rusak lagi. Kami coba untuk menghubungi orang yang bisa memperbaiki namun kerusakan cukup berat sehingga butuh biaya sekitar dua juta rupiah," jelas Benyamin.
Menurutnya, biaya perbaikan cukup besar dan sulit dipenuhi karena sebagian besar warga yang berdomisili di daerah tersebut petani.
"Kami terpaksa harus membeli air dari oto tangki. Satu tangki harganya bisa mencapai Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu. Kalau kami tidak ada uang maka kami terpaksa mengambil air dari TPA Alak. Tetapi sekarang ini sudah ada larangan dari walikota Kupang agar tidak mengambil air lagi dari TPA karena sudah tercemar. Kalau tidak punya motor maka kami terpaksa harus pikul air dari sana. Jaraknya sekitar tiga kilometer," kata Benyamin.
Air dari sumur bor tersebut, lanjutnya, bisa digunakan untuk melayani sekitar 80 kepala keluarga (KK) yang ada di RT 01 dan 02 ini.Lurah Alak, Yohanis Adu menjelaskan, masalah rusaknya mesin pompa sudah dilaporkan warga ke pihak kelurahan pada waktu rapat Sabtu (24/7/2010).
Adu yang saat itu didampingi Ketua LPM, Semus Baitanu mengatakan, sumur bor tersebut merupakan bantuan dari dinas pertambangan propinsi NTT. Pada tahun 2008 diserahkan ke pemkot dan selanjutnya diserahkan kepada masyarakat untuk dimanfaatkan.
"Mesin itu sempat rusak dan sudah diperbaiki warga namun rusak lagi. Kerusakan sekarang ini cukup parah sehingga butuh biaya yang lebih besar dan di satu pihak warga tidak mampu untuk memperbaikinya," ungkap Adu.
Secara terpisah, Anggota DPRD Kota Kupang, Ir. Frans Fanggi meminta dinas PU segera mengganti mesin pompa agar warga tidak mengalami kesulitan air.
Fanggi langsung menghubungi Kadis PU, Ir. Cornelis Isak Benny Sain agar bisa melihat kondisi mesin dan Sain berjanji akan menyuruh stafnya untuk melihat kondisi mesin. "Ada mesin pompa di TPA Alak. Karena sekarang tidak digunakan lagi maka sebaiknya mesin itu dipindahkan saja ke lokasi yang membutuhkannya. Kadis sudah berjanji untuk segera menangani masalah ini," jelas Fanggi. (ira)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar