RSS Feed (xml)
Spirit NTT, 04-10 Mei 2009
ATAMBUA, SPIRIT--Pelayanan publik pemerintah khususnya melalui bidang perizinan kini mendapat sorotan dari masyarakat maupun pengusaha. Karena itu, ke depan, aparatur pemerintah diharapkan memperbaiki berbagai kekurangan itu.
Bupati Belu, Drs. Joakim Lopez, mengatakan hal ini ketika membuka seminar sehari di Aula Hotel King Star Atambua, Senin (20/4/2009). Acara tersebut terselenggara atas kerja sama Pemkab Belu, Lakmas Cendana Wangi NTT, Yayasan Bentara Sabda Timor, ANTARA dan AusAid NTT. Acara ini dihadiri oleh para pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan para pengusaha.
Pada seminar bertema, "Peningkatan Kapasitas Pelayanan Publik Melalui Pengembangan Perizinan," ini bupati menilai sebagai suatu langkah yang tepat untuk merubah serta mengatasi semua sorotan yang telah terjadi.
Bupati Lopez mengatakan bahwa masyarakat, pengusaha dan LSM tidak hanya menyoroti pemerintah namun melalui seminar ini dapat dicari solusi terbaik. Hal ini merupakan langkah positif bagi pemerintah untuk mengurangi masalah pelayanan publik yang selama ini mendapat sorotan.
Bupati Belu juga menyoroti mentalitas aparatur yang memberi pelayanan publik berbelit-belit dan diskriminatif. Oleh karena kata dia, pemerintah akan melakukan pembenahan dan pembinaan kepada aparatur agar mental seperti itu tak boleh ada lagi.
Sebab, menurut bupati, sistem, prosedur dan mekanisme sebaik apapun namun bila mental aparatur yang melaksanakan tidak baik maka pelayanan akan tersendat- sendat. Bupati Belu mengajak semua pihak untuk berpikir ke arah yang lebih baik dan melalui seminar ini dapat diciptakan iklim kerja satu atap. "Pemerintah mengharapkan masukan dan kritikan agar kita dapat memulai sesuatu yang baru," katanya.
Usai kegiatan itu Direktur Lakmas Cendana Wangi NTT, Viktor Manbait, S.H, mengatakan, kegiatan ini merupakan proses peningkatan sumber daya manusia. Selain itu dengan seminar ini diharapkan dapat menemukan suatu konsep pelayanan publik satu atap yang baik ke depan. (humas pemkab belu)
ATAMBUA, SPIRIT--Pelayanan publik pemerintah khususnya melalui bidang perizinan kini mendapat sorotan dari masyarakat maupun pengusaha. Karena itu, ke depan, aparatur pemerintah diharapkan memperbaiki berbagai kekurangan itu.
Bupati Belu, Drs. Joakim Lopez, mengatakan hal ini ketika membuka seminar sehari di Aula Hotel King Star Atambua, Senin (20/4/2009). Acara tersebut terselenggara atas kerja sama Pemkab Belu, Lakmas Cendana Wangi NTT, Yayasan Bentara Sabda Timor, ANTARA dan AusAid NTT. Acara ini dihadiri oleh para pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan para pengusaha.
Pada seminar bertema, "Peningkatan Kapasitas Pelayanan Publik Melalui Pengembangan Perizinan," ini bupati menilai sebagai suatu langkah yang tepat untuk merubah serta mengatasi semua sorotan yang telah terjadi.
Bupati Lopez mengatakan bahwa masyarakat, pengusaha dan LSM tidak hanya menyoroti pemerintah namun melalui seminar ini dapat dicari solusi terbaik. Hal ini merupakan langkah positif bagi pemerintah untuk mengurangi masalah pelayanan publik yang selama ini mendapat sorotan.
Bupati Belu juga menyoroti mentalitas aparatur yang memberi pelayanan publik berbelit-belit dan diskriminatif. Oleh karena kata dia, pemerintah akan melakukan pembenahan dan pembinaan kepada aparatur agar mental seperti itu tak boleh ada lagi.
Sebab, menurut bupati, sistem, prosedur dan mekanisme sebaik apapun namun bila mental aparatur yang melaksanakan tidak baik maka pelayanan akan tersendat- sendat. Bupati Belu mengajak semua pihak untuk berpikir ke arah yang lebih baik dan melalui seminar ini dapat diciptakan iklim kerja satu atap. "Pemerintah mengharapkan masukan dan kritikan agar kita dapat memulai sesuatu yang baru," katanya.
Usai kegiatan itu Direktur Lakmas Cendana Wangi NTT, Viktor Manbait, S.H, mengatakan, kegiatan ini merupakan proses peningkatan sumber daya manusia. Selain itu dengan seminar ini diharapkan dapat menemukan suatu konsep pelayanan publik satu atap yang baik ke depan. (humas pemkab belu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar