Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Kiat agar Matematika Tidak Menakutkan


SPIRIT NTT/IST
MELATIH KREATIVITAS--Kreativitas anak harus dilatih di luar kelas agar di dalam kelas juga kreatif dalam mengerjakan soal-soal mata pelajaran, termasuk matematika.


Spirit NTT, 04-10 Mei 2009

BAGI
sebagian siswa sekolah dasar (SD), SMP maupun SMA, pelajaran matematika memang menjadi momok yang menakutkan. Bagaimana ini bisa terjadi? Penyebabnya antara lain:

Faktor Dalam Diri Siswa
1. Mungkin karena kemampuan siswa tersebut memang rendah, terutama kemampuan hitung operasi dasar matematika.
2. Tingkat penalaran siswa masih rendah/belum (di)optimalkan.
3. Faktor makanan yang kurang bergizi.
4. Malas belajar, jarang belajar di rumah dan jarang mengikuti pelajaran.
5. Takut bertanya kapad guru (karena tidak siap, malu, dan takut duluan)
5. Mau belajar hanya jika ada tugas/pekerjaan rumah.
6. No. 1-5 di atas menyebabkan motivasi anak untuk mempelajari matematika jadi rendah (tidak ada selera). Melihat jadwalnya saja sudah takut, apalagi setelah gurunya masuk kelas, hatinya jadi gelisah, pikirannya mendua (1 di kelas, 1 di luar kelas), yang di luar kelas persentasenya lebih besar.




Faktor Guru
1. Ada sebagian guru matematika yang ketika berada di kelas tampangnya cemberut, muka masam, gak enak dilihat siswa.
2. Terkadang guru membawa masalah dari luar ke dalam kelas, dan mencari 'korban' terutama anak yang biasanya nakal dan kemampuannya rendah. Meskipun korbannya hanya satu anak, secara mental sudah menurunkan mental seluruh siswa, dan membuat kesan 'buruk-galak'. Jika hal ini dilakukan berkali-kali, maka siswa menjadi sangat sebel-marah sendiri-tapi takut, dan hilanglah kesan baik siswa terhadap guru.
3. Sebagian guru suka marah, meskipun hanya karena hal sepele, atau karena anak tidak mampu mengerjakan soal yang diberikan.
4. Guru suka memaki, mengejek, atau memanggil dengan sebutan yang kurang baik dan menyinggung perasaan siswa. Terkadang marah jika ada siswa bertanya/sering bertanya. (wandhi/thok)

Tidak ada komentar: