Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Gubernur NTT Launching Penyaluran Raskin 2009


SPIRIT NTT/TIM WEBSITE KOTA KUPANG
LAUNCHING RASKIN--Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, menyerahkan secara simbolis beras raskin kepada seorang warga Batuplat, Rabu (22/4/2009). Hal ini menandai penyaluran raskin 2009.


* Penerima Raskin di Kota Kupang 15.076 RTS
Spirit NTT, 04-10 Mei 2009

KUPANG, SPIRIT--
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Frans Lebu Raya, secara resmi melaunching penyaluran raskin 2009 di Lapangan Bola Kelurahan Batuplat Kota Kupang, Rabu (22/4/2009).

Peluncuran raskin 2009 ditandai penyerahan secara simbolis beras raskin oleh Gubernur NTT kepada tiga orang warga masing-masing atas nama Margarita Tolaik, Oma Sarah Koroh, dan Felipus Salean. Peluncuran juga ditandai dengan pelepasan delapan unit truk yang membawa beras raskin ke lima kelurahan di Kota Kupang yaitu Kelurahan Naikoten II, Kelurahan Merdeka, Kelurahan Naikolan, Kelurahan Oepura, dan Kelurahan Batuplat.


Selain penyerahan raskin, pada kesempatan itu Gubernur NTT juga menyerahkan secara simbolis dana Bantuan Langsung Tunai (sisa tahun 2008) dan dana bantuan bencana alam.

Hadir pada acara itu, Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe, Kepala Divisi Regional Perum Bulog NTT, S Ariyanto; Kepala BPS NTT, Poltak Sutrisno Siahaan; Kepala Kantor Pos, I Dewa Gede Puspa Parwatha; Asisten II Setda Propinsi NTT, Partini Hardjokusumo; Asisten II Setda Kota Kupang, Dra. Ester Muhu; Asisten III, Drs. Maxwel Halundaka; para pimpinan SKPD, camat, dan Lurah Lingkup Pemkot Kupang, serta warga penerima raskin, BLT, dan bantuan bencana alam.

Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, dalam sambutannya meminta kepada pihak kelurahan agar dalam penyaluran raskin maupun BLT harus tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat jumlah.

Menurut Gubernur, raskin ini merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat, dan diberikan untuk memenuhi sebagian kebutuhan masyarkat akan pangan. "Saya minta para lurah agar dalam penyalurannya harus tepat sasaran, dan jangan ada penerima yang dirugikan," tegas Lebu Raya.

Gubernur mengatakan, sejak tahun 2007 jumlah penerima raskin terus mengalami penurunan. Untuk tahun 2007, jelas Gubernur, mengalami penurunan 27 persen, tahun 2008 mengalami penurunan 25,65 persen. "Ini artinya ada penurunan angka kemiskinan dan salah satu indikator bahwa ekonomi rakyat semakin kuota," kata Gubernur.

Gubernur menambahkan, pemberian raskin ataupun BLT tidak dimaksudkan untuk membuat masyarakat semakin tergantung kepada pemerintah, dan menimbulkan kesan masyarakat merasa masa bodoh dan tidak mau bekerja, namun Gubernur berharap agar dari waktu ke waktu penerima raskin atau BLT semakin berkurang dan bukan bertambah.

"Ke depan mesti didorong sebuah pola pemberdayaan masyarakat sehingga para penerima raskin maupun BLT bisa mandiri, supaya kita bisa merasa bangga hidup dari karya dan kerja kita sendiri, dan tidak terus bergantung kepada orang lain," kata Gubernur.

Di sisi lain, Gubernur juga memberikan apresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Walikota Kupang atas dukungannya menjadikan NTT menjadi propinsi koperasi, karena Kota Kupang juga nantinya akan menjadi kota koperasi dengan menyalurkan sejumlah dana kepada koperasi yang dikelola oleh lembaga-lembaga agama di Kota Kupang.

"Memang kita harus berdayakan lembaga ekonomi rakyat melalui koperasi usaha kecil menengah, dengan begitu pengendaliannya lebih baik kontrolnya lebih baik dan kemajuannya lebih bisa diukur," pungkas Gubernur.
Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe, dalam sekapur sirihnya mengatakan bahwa kondisi praprogram raskin rumah tangga miskin di Kota Kupang hingga tahun 2008 berjumlah 23.444 Rumah Tangga Sasaran ( RTS ), maka pada tahun 2009 telah mengalami penurunan menjadi 15.076 RTS atau berkurang sebanyak 8.368 RTS.
Atas dasar itulah, kata Walikota, untuk tahun 2009 ini, sesuai alokasi pagu raskin Kota Kupang sebanyak 2.713.680 kg, telah ditetapkan jumlah rumah tangga sasaran penerima manfaat sebanyak 15.076 RTS, yang akan dilaksanakan selama 6 kali putaran atau 2 bulan sekali dalam kurun waktu Januari-Desember 2009, dengan harga tetap yaitu Rp 1.600/kg secara tunai di titik distribusi dengan jatah 15 kg/RTS/bulan.

Sedangkan untuk jumlah perkecamatan, walikota menguraikan, Kecamatan Kelapa Lima mendapat pagu raskin sebanyak 681.120 kg untuk 3.784 RTS, Kecamatan Maulafa mendapat pagu raskin sebanyak 564.660 kg untuk 3.137 RTS, Kecamatan Oebobo mendapat pagu raskin sebanyak 774.900 kg untuk 4.305 RTS, dan Kecamatan Alak mendapat pagu raskin sebanyak 693.000 kg untuk 3.850 RTS.
Walikota berharap agar Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi NTT, dapat meneruskan program ini karena terbukti memiliki multiplier efek terhadap berbagai aspek pemberdayaan masyarakat. Namun demikian, kata Walikota, untuk jangka panjang diharapkan ada program lanjutan yang lebih bersifat pemberdayaan atau empowering agar tidak menciptakan kondisi ketergantungan masyarakat secara berkepanjangan.

Sementara itu, Kepala Divisi Regional Perum Bulog NTT, S. Ariyanto, dalam laporannya mengatakan Program raskin merupakan salah satu program pada prioritas pertama dan merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat miskin yang bertujuan mengurangi beban pengeluaran masyarkaat miskin, disamping itu juga untuk meningkatkan akses masyarakat miskin dalam pemenuhan kebetuhan pangan.

Menurut A Riyanto, pagu raskin untuk Propinsi NTT ditetapkan sebesar 577.640 RTS dengan jumlah 103.975 ton, dibanding tahun 2008. Pada tahun 2009 jumlah RTS di NTT mengalami penurunan sebanyak 45.467 RTS atau 7,29 persen, sedangkan jumlah beras mengalami penurunan sebsar 5.068 ton atau sekitar 4,64 persen.

Sedangkan untuk indikator keberhasilan kinerja raskin menurut Riyanto ditunjukan dengan indikator 6T, yaitu tepat sasaran penerima manfaat, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat administrasi, dan tapat kualitas. (tim website)


Tidak ada komentar: