SPIRIT NTT/TIM WEBSITE
DIALOG--Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe, didampingi Wakil Walikota Kupang, Drs. Daniel Hurek, berdialog dengan petugas KPPS di TPS 4 Kelurahan Nunbaun Sabu ketika meninjau pemilihan ulang legislatif di kelurahan itu, Selasa (14/4/2009).
Spirit NTT, 27 April-3 Mei 2009
KUPANG, SPIRIT--Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe, dan Wakil Walikota Kupang, Drs. Daniel Hurek, Selasa (14/4/2009), mengunjungi beberapa TPS di Kota Kupang yang melakukan pemilihan ulang akibat kendala teknis yang dialami pada hari pemilihan, 9 April lalu. Kendala itu berupa tertukarnya logistik atau surat suara.
TPS pertama yang dikunjungi Walikota dan Wakil Walikota adalah TPS 4 Kelurahan Nunbaun Sabu, Kecamatan Alak. Walikota dan Wakil Walikota yang saat itu didampingi Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Kupang, Drs. Firmus Fori, tiba di TPS 4 Kelurahan Nunbaun Sabu, sekitar pukul 12.00, dan diterima Lurah Nunbaun Sabu, Dra. Deby Panie, dan Ketua KPPS, Marthen Djari.
Kepada Walikota Kupang, Ketua KPPS, Marthen Djari, menyampaikan bahwa pemilihan ulang dilakukan karena terjadi kendala teknis berupa tertukarnya surat suara. Marthen mengatakan, ada sekitar 20-an surat suara yang masuk dari Dapil I ke Dapil III sehingga pemilihan pada tanggal 9 April lalu terpaksa dihentikan.
Menurut Marthen, kejadian itu menjadi catatan tersendiri untuk KPU agar lebih teliti sehingga tidak terulang lagi. Hal yang sama juga menjadi pengeluhan anggota KPPS di TPS 3 Kelurahan Fatufeto, yang dikunjungi walikota berikutnya.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe, mengatakan, persoalan tertukarnya logistik surat suara bukan hanya terjadi di Kota Kupang, namun terjadi hampir di seluruh Indonesia. Menurutnya, persoalan tertukarnya surat suara terjadi karena kurang cermatnya Sekretariat KPU dalam melakukan penyortiran surat suara.
Selain itu, kata walikota, banyaknya warga yang tidak terdaftar dalam DPT juga merupakan masalah yang harus ditangani secara serius.
Walikota berjanji akan melakukan pembenahan manajemen, khususnya di Sekretariat KPU Kota Kupang, sehingga persoalan serupa tidak terulang lagi, khususnya pada Pemilu Presiden nanti.
Juru bicara KPU Kota Kupang, Baharudin Hamzah, yang dihubungi lewat ponselnya, mengatakan, untuk Kota Kupang ada 8 TPS yang melakukan pemilihan ulang, yaitu TPS 2, 3, 6, 8 di Kelurahan Fatufeto, TPS 4 di Kelurahan Nunbaun Sabu, TPS 7 di Kelurahan Alak, TPS 2 dan 5 di Kelurahan Batuplat dan TPS 3 di Kelurahan Fatukoa.
Menurut Baharudin, pemilihan ulang dilakukan karena pada hari pemilihan 9 April lalu, terjadi kendala teknis di 8 TPS tersebut akibat tertukarnya logistik dari Dapil lain. Karena KPU Kota tidak bisa melayani permintaan pergantian surat suara dalam jumlah yang banyak, jelas Baharudin, terpaksa pemilihan di 8 TPS tersebut dihentikan.
Setelah melakukan koordinasi dengan KPU Propinsi, jelas Baharudin, disepakati untuk penambahan surat suara, karena surat suara yang baru harus dicetak di Surabaya, maka baru pada hari Minggu (12/4) surat suara pengganti tiba di Kupang. (tim website)
DIALOG--Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe, didampingi Wakil Walikota Kupang, Drs. Daniel Hurek, berdialog dengan petugas KPPS di TPS 4 Kelurahan Nunbaun Sabu ketika meninjau pemilihan ulang legislatif di kelurahan itu, Selasa (14/4/2009).
Spirit NTT, 27 April-3 Mei 2009
KUPANG, SPIRIT--Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe, dan Wakil Walikota Kupang, Drs. Daniel Hurek, Selasa (14/4/2009), mengunjungi beberapa TPS di Kota Kupang yang melakukan pemilihan ulang akibat kendala teknis yang dialami pada hari pemilihan, 9 April lalu. Kendala itu berupa tertukarnya logistik atau surat suara.
TPS pertama yang dikunjungi Walikota dan Wakil Walikota adalah TPS 4 Kelurahan Nunbaun Sabu, Kecamatan Alak. Walikota dan Wakil Walikota yang saat itu didampingi Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Kupang, Drs. Firmus Fori, tiba di TPS 4 Kelurahan Nunbaun Sabu, sekitar pukul 12.00, dan diterima Lurah Nunbaun Sabu, Dra. Deby Panie, dan Ketua KPPS, Marthen Djari.
Kepada Walikota Kupang, Ketua KPPS, Marthen Djari, menyampaikan bahwa pemilihan ulang dilakukan karena terjadi kendala teknis berupa tertukarnya surat suara. Marthen mengatakan, ada sekitar 20-an surat suara yang masuk dari Dapil I ke Dapil III sehingga pemilihan pada tanggal 9 April lalu terpaksa dihentikan.
Menurut Marthen, kejadian itu menjadi catatan tersendiri untuk KPU agar lebih teliti sehingga tidak terulang lagi. Hal yang sama juga menjadi pengeluhan anggota KPPS di TPS 3 Kelurahan Fatufeto, yang dikunjungi walikota berikutnya.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe, mengatakan, persoalan tertukarnya logistik surat suara bukan hanya terjadi di Kota Kupang, namun terjadi hampir di seluruh Indonesia. Menurutnya, persoalan tertukarnya surat suara terjadi karena kurang cermatnya Sekretariat KPU dalam melakukan penyortiran surat suara.
Selain itu, kata walikota, banyaknya warga yang tidak terdaftar dalam DPT juga merupakan masalah yang harus ditangani secara serius.
Walikota berjanji akan melakukan pembenahan manajemen, khususnya di Sekretariat KPU Kota Kupang, sehingga persoalan serupa tidak terulang lagi, khususnya pada Pemilu Presiden nanti.
Juru bicara KPU Kota Kupang, Baharudin Hamzah, yang dihubungi lewat ponselnya, mengatakan, untuk Kota Kupang ada 8 TPS yang melakukan pemilihan ulang, yaitu TPS 2, 3, 6, 8 di Kelurahan Fatufeto, TPS 4 di Kelurahan Nunbaun Sabu, TPS 7 di Kelurahan Alak, TPS 2 dan 5 di Kelurahan Batuplat dan TPS 3 di Kelurahan Fatukoa.
Menurut Baharudin, pemilihan ulang dilakukan karena pada hari pemilihan 9 April lalu, terjadi kendala teknis di 8 TPS tersebut akibat tertukarnya logistik dari Dapil lain. Karena KPU Kota tidak bisa melayani permintaan pergantian surat suara dalam jumlah yang banyak, jelas Baharudin, terpaksa pemilihan di 8 TPS tersebut dihentikan.
Setelah melakukan koordinasi dengan KPU Propinsi, jelas Baharudin, disepakati untuk penambahan surat suara, karena surat suara yang baru harus dicetak di Surabaya, maka baru pada hari Minggu (12/4) surat suara pengganti tiba di Kupang. (tim website)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar