Spirit NTT, 30-5 Maret 2009, Laporan Ferdinandus Dole Hayong
ATAMBUA, SPIRIT -- Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez menerima informasi yang menyebutkan bahwa tim sukses paket tertentu (PNS) yang kalah dalam pilkada Belu baru-baru ini mulai resah. Mereka khawatir akan menjadi korban jika bupati dan wakil bupati Belu terpilih merealisasikan rencana mutasi.
Namun, Lopez mengatakan, ketakutan itu hanya menyiksa diri sendiri karena dia tidak pernah berniat balas dendam. "Saya tidak pernah berpikir untuk membalas dendam karena saat pilkada tidak mendukung saya," kata Bupati Lopez saat berdialog dengan beberapa pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), aparat Kecamatan Atambua Barat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama di Kantor Camat Atambua Barat di Umanen, Kamis (19/3/2009).
Bupati Lopez menilai seluruh proses demokrasi pada pelaksanaan pilkada Belu beberapa waktu lalu sudah dilalui secara aman dan lancar. Hal ini membuktikan bahwa seluruh masyarakat Belu sudah dewasa dalam berpolitik dan telah memberikan hak suara dengan mempercayakan paketnya untuk memimpin Belu.
Sebagai seorang pemimpin, kata Bupati Lopez, dirinya sangat menghargai hak politik setiap warga. Untuk itu, oknum PNS yang merasa diri mendukung paket tertentu dan kalah dalam pilkada lalu tidak perlu resah dan takut.
"Saya dapat informasi bahwa tim sukses (PNS) yang mendukung paket tertentu yang kalah mulai resah. Saya heran kenapa resah. Bekerjalah seperti biasa. Seluruh proses demokrasi sudah selesai dan kita sekarang bekerja untuk masyarakat Belu," jelasnya.
Bupati Lopez mengakui belakangan ini ada oknum-oknum tertentu mulai menyebar isu dengan mengirim SMS menyesatkan. Dia tidak pernah merasa terganggu dengan SMS-SMS karena saat ini pihaknya tengah berkonsentrasi untuk memikirkan pembangunan masyarakat Belu.
Untuk itu, Bupati Lopez meminta kepada oknum aparat PNS yang saat ini resah supaya tetap tenang dan tunjukkan kinerja yang baik sehingga bisa dipercayakan untuk promosi.
"Yang menentukan masa depan itu, PNS bersangkutan. Jadi, aparatur pemerintah yang baik, tunjukkan kinerja secara baik sehingga bisa menjadi bahan evaluasi pimpinan. Kalau kinerjanya tidak pernah berubah, maka tidak heran kalau itu menjadi penilaian tersendiri," tegasnya.
Pada bagian lain, Bupati Lopez juga mengkritik kinerja aparat di tingkat bawah (kecamatan dan lurah) yang kurang menghargai disiplin. Dia berharap ke depan disiplin semakin ditingkatkan sehingga masyarakat menghargai wibawa pimpinan bersangkutan. (*)
ATAMBUA, SPIRIT -- Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez menerima informasi yang menyebutkan bahwa tim sukses paket tertentu (PNS) yang kalah dalam pilkada Belu baru-baru ini mulai resah. Mereka khawatir akan menjadi korban jika bupati dan wakil bupati Belu terpilih merealisasikan rencana mutasi.
Namun, Lopez mengatakan, ketakutan itu hanya menyiksa diri sendiri karena dia tidak pernah berniat balas dendam. "Saya tidak pernah berpikir untuk membalas dendam karena saat pilkada tidak mendukung saya," kata Bupati Lopez saat berdialog dengan beberapa pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), aparat Kecamatan Atambua Barat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama di Kantor Camat Atambua Barat di Umanen, Kamis (19/3/2009).
Bupati Lopez menilai seluruh proses demokrasi pada pelaksanaan pilkada Belu beberapa waktu lalu sudah dilalui secara aman dan lancar. Hal ini membuktikan bahwa seluruh masyarakat Belu sudah dewasa dalam berpolitik dan telah memberikan hak suara dengan mempercayakan paketnya untuk memimpin Belu.
Sebagai seorang pemimpin, kata Bupati Lopez, dirinya sangat menghargai hak politik setiap warga. Untuk itu, oknum PNS yang merasa diri mendukung paket tertentu dan kalah dalam pilkada lalu tidak perlu resah dan takut.
"Saya dapat informasi bahwa tim sukses (PNS) yang mendukung paket tertentu yang kalah mulai resah. Saya heran kenapa resah. Bekerjalah seperti biasa. Seluruh proses demokrasi sudah selesai dan kita sekarang bekerja untuk masyarakat Belu," jelasnya.
Bupati Lopez mengakui belakangan ini ada oknum-oknum tertentu mulai menyebar isu dengan mengirim SMS menyesatkan. Dia tidak pernah merasa terganggu dengan SMS-SMS karena saat ini pihaknya tengah berkonsentrasi untuk memikirkan pembangunan masyarakat Belu.
Untuk itu, Bupati Lopez meminta kepada oknum aparat PNS yang saat ini resah supaya tetap tenang dan tunjukkan kinerja yang baik sehingga bisa dipercayakan untuk promosi.
"Yang menentukan masa depan itu, PNS bersangkutan. Jadi, aparatur pemerintah yang baik, tunjukkan kinerja secara baik sehingga bisa menjadi bahan evaluasi pimpinan. Kalau kinerjanya tidak pernah berubah, maka tidak heran kalau itu menjadi penilaian tersendiri," tegasnya.
Pada bagian lain, Bupati Lopez juga mengkritik kinerja aparat di tingkat bawah (kecamatan dan lurah) yang kurang menghargai disiplin. Dia berharap ke depan disiplin semakin ditingkatkan sehingga masyarakat menghargai wibawa pimpinan bersangkutan. (*)


6.jpg)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar