SPIRIT NTT/TIM WEBSITE
PASKAH OIKUMENE--Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe (kanan) menghadiri kebaktian Paskah Oikumene 2009 tingkat Kota Kupang di Lantai 1 Kantor Walikota Kupang, Jumat (17/4/2009).
Spirit NTT, 27 April-3 Mei 2009
KUPANG, SPIRIT--Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe, mengatakan, momentum Paskah harus dimaknai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai dasar dalam melakukan tugas-tugas pelayanannya kepada masyarakat.
Sebagai PNSl yang mengemban tugas sebagai pelayan masyarakat, kata walikota, perlu mengambil hikmah dari keteladanan yang telah ditunjukkan Kristus yang berhasil meraih kemenangan dari kesetiaannya menanggung penderitaan, kesengsaraan, dan hinaan untuk mengembalikan citra kita sebagai insan-insan ciptaan Allah.
Hal ini diungkapkan Walikota, Drs. Daniel Adoe, ketika memberikan sambutan pada acara Paskah Oikumene 2009 tingkat Kota Kupang di Lantai I Kantor Walikota Kupang, Jumat (17/4/2009).
Menurut Daniel Adoe, Paskah telah mengajarkan bahwa kebesaran sejati bukan menempatkan diri kita di atas orang lain supaya kita dimuliakan dan dihormati, namun menurutnya kebesaran sejati adalah menempatkan diri kita untuk melayani dan menjadi berkat bagi sesama.
Dengan demikian, tegasnya, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, maka seharusnya seorang PNS memiliki hati seorang hamba atau pelayan yang siap mengutamakan orang lain atau masyarakat daripada kepentingan diri sendiri.
"Paskah memberikan paradigma baru tentang hakekat kepemimpinan yang melayani. Tidak ada kehormatan tanpa melayani orang lain. Oleh sebab itu jika kita mau menjadi yang besar dan terkemuka harus mempunyai hati yang melayani dan mau berkorban, jangan mementingkan diri sendiri tetapi layanilah masyarakat dengan penuh kerelaan dan kerendahan hati," kata walikota.
Walikota menambahkan, kehidupan antarumat beragama di Kota Kupang saat ini berjalan sangat baik. "Saya senang karena kehidupan umat beragama di Kota Kupang sangat baik, buktinya Paskah hari ini dihadiri oleh semua agama, tidak hanya yang Kristen, tapi juga ada dari Hindu dan Islam," katanya.
Menurutnya, sekat-sekat-sekat pemisah antaraumat beragama di Kota Kupang semakin tipis. Walikota berharap agar hal ini dapat terus dijaga sehingga nantinya tidak ada lagi sekat antara satu dengan yang lainnya, dan semua bersatu dalam rangka membangun Kota Kupang ke arah yang lebih baik.
Melalui momentum paskah ini, walikota juga berharap dapat memberi nilai tambah terhadap peningkatan rasa solidaritas, kebersamaan, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan di antara seluruh PNS Kota Kupang.
Ibadah Paskah Oikumene lingkup Pemkot Kupang ini, dipimpin oleh Pdt. Yance Nayoan, S.Th, dan refleksi paskah oleh Romo Agus Parera, Pr.
Romo Agus Parera mengatakan, momentum paskah untuk umat Kristiani adalah sebuah kemenangan di mana sebagai umat manusia kita mengalami sebuah peralihan dari kehidupan kita yang lama, yang pekat dan gelap ke suatu fase kehidupan yang baru yang penuh dengan kemenangan dan suka cita.
Menurut Romo Agus, melalui Paskah kita harus merefleksi kesediaan Allah untuk 'turba' menjadi manusia, yang turun kedunia dan rela tinggal di tengah-tengah keluarga tukang kayu.
Oleh karena itu, kata Romo Agus, dalam kehidupan kita sebagai PNS ataupun seorang pejabat publik yang tugas pokonya adalah melayani masyarakat, maka ia harus 'turba' untuk merasakan apa yang dirasakan rakyatnya. "Seorang pejabat harus menyatu dengan rakyat. Ketika ia mendengarkan keluh kesah rakyat, ia harus merasa menjadi bagian dari rakyat, apa yang dirasakan rakyat itulah yang dirasakannya. Dan, itulah makna pelayanan yang sebenarnya," kata Romo Agus.
"Apapun pekerjaan kita geluti tetapi yang terpenting adalah kualitas pengabdian yang kita berikan," tambah Romo Agus.
"Meskipun ia seorang cleaning service tapi kalau ia melaksanakan tugasnya itu dengan setia, maka ia akan mendapatkan upah yang layak dan pantas sesuai dengan kesetiaannya dan pengabdiannya," tuturnya.
Turut hadir dalam perayaan Paskah Oikumene ini, Dandim 1604 Kupang, Letkol Aris T Prianto; Ketua PHDI Kota Kupang, I Nyoman Mahayasa; Sekretaris Keuskupan Agung Kupang, Romo Geradus Doeka, Pr; Plt. Sekot Kupang, Drs. Agustinus Harapan; Ketua TP PKK Kota Kupang, Ny. Welmintje Adoe-Benjamin; serta para PNS Lingkup Pemkot Kupang.
Perayaan Paskah Oikumene lingkup Pemkot Kupang yang baru pertama kali dilaksanakan ini, turut dimeriahkan penampilan Paduan Suara Kasih, Paduan Suara The Serven Akapela, Paduan Suara Pemuda GMIT PNIEL Manutapen, Paduan Suara Kantor Departemen Agama Kota Kupang, dan solo dari Nixon Tela dan Inggit Wakano. (tim website)
PASKAH OIKUMENE--Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe (kanan) menghadiri kebaktian Paskah Oikumene 2009 tingkat Kota Kupang di Lantai 1 Kantor Walikota Kupang, Jumat (17/4/2009).
Spirit NTT, 27 April-3 Mei 2009
KUPANG, SPIRIT--Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe, mengatakan, momentum Paskah harus dimaknai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai dasar dalam melakukan tugas-tugas pelayanannya kepada masyarakat.
Sebagai PNSl yang mengemban tugas sebagai pelayan masyarakat, kata walikota, perlu mengambil hikmah dari keteladanan yang telah ditunjukkan Kristus yang berhasil meraih kemenangan dari kesetiaannya menanggung penderitaan, kesengsaraan, dan hinaan untuk mengembalikan citra kita sebagai insan-insan ciptaan Allah.
Hal ini diungkapkan Walikota, Drs. Daniel Adoe, ketika memberikan sambutan pada acara Paskah Oikumene 2009 tingkat Kota Kupang di Lantai I Kantor Walikota Kupang, Jumat (17/4/2009).
Menurut Daniel Adoe, Paskah telah mengajarkan bahwa kebesaran sejati bukan menempatkan diri kita di atas orang lain supaya kita dimuliakan dan dihormati, namun menurutnya kebesaran sejati adalah menempatkan diri kita untuk melayani dan menjadi berkat bagi sesama.
Dengan demikian, tegasnya, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, maka seharusnya seorang PNS memiliki hati seorang hamba atau pelayan yang siap mengutamakan orang lain atau masyarakat daripada kepentingan diri sendiri.
"Paskah memberikan paradigma baru tentang hakekat kepemimpinan yang melayani. Tidak ada kehormatan tanpa melayani orang lain. Oleh sebab itu jika kita mau menjadi yang besar dan terkemuka harus mempunyai hati yang melayani dan mau berkorban, jangan mementingkan diri sendiri tetapi layanilah masyarakat dengan penuh kerelaan dan kerendahan hati," kata walikota.
Walikota menambahkan, kehidupan antarumat beragama di Kota Kupang saat ini berjalan sangat baik. "Saya senang karena kehidupan umat beragama di Kota Kupang sangat baik, buktinya Paskah hari ini dihadiri oleh semua agama, tidak hanya yang Kristen, tapi juga ada dari Hindu dan Islam," katanya.
Menurutnya, sekat-sekat-sekat pemisah antaraumat beragama di Kota Kupang semakin tipis. Walikota berharap agar hal ini dapat terus dijaga sehingga nantinya tidak ada lagi sekat antara satu dengan yang lainnya, dan semua bersatu dalam rangka membangun Kota Kupang ke arah yang lebih baik.
Melalui momentum paskah ini, walikota juga berharap dapat memberi nilai tambah terhadap peningkatan rasa solidaritas, kebersamaan, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan di antara seluruh PNS Kota Kupang.
Ibadah Paskah Oikumene lingkup Pemkot Kupang ini, dipimpin oleh Pdt. Yance Nayoan, S.Th, dan refleksi paskah oleh Romo Agus Parera, Pr.
Romo Agus Parera mengatakan, momentum paskah untuk umat Kristiani adalah sebuah kemenangan di mana sebagai umat manusia kita mengalami sebuah peralihan dari kehidupan kita yang lama, yang pekat dan gelap ke suatu fase kehidupan yang baru yang penuh dengan kemenangan dan suka cita.
Menurut Romo Agus, melalui Paskah kita harus merefleksi kesediaan Allah untuk 'turba' menjadi manusia, yang turun kedunia dan rela tinggal di tengah-tengah keluarga tukang kayu.
Oleh karena itu, kata Romo Agus, dalam kehidupan kita sebagai PNS ataupun seorang pejabat publik yang tugas pokonya adalah melayani masyarakat, maka ia harus 'turba' untuk merasakan apa yang dirasakan rakyatnya. "Seorang pejabat harus menyatu dengan rakyat. Ketika ia mendengarkan keluh kesah rakyat, ia harus merasa menjadi bagian dari rakyat, apa yang dirasakan rakyat itulah yang dirasakannya. Dan, itulah makna pelayanan yang sebenarnya," kata Romo Agus.
"Apapun pekerjaan kita geluti tetapi yang terpenting adalah kualitas pengabdian yang kita berikan," tambah Romo Agus.
"Meskipun ia seorang cleaning service tapi kalau ia melaksanakan tugasnya itu dengan setia, maka ia akan mendapatkan upah yang layak dan pantas sesuai dengan kesetiaannya dan pengabdiannya," tuturnya.
Turut hadir dalam perayaan Paskah Oikumene ini, Dandim 1604 Kupang, Letkol Aris T Prianto; Ketua PHDI Kota Kupang, I Nyoman Mahayasa; Sekretaris Keuskupan Agung Kupang, Romo Geradus Doeka, Pr; Plt. Sekot Kupang, Drs. Agustinus Harapan; Ketua TP PKK Kota Kupang, Ny. Welmintje Adoe-Benjamin; serta para PNS Lingkup Pemkot Kupang.
Perayaan Paskah Oikumene lingkup Pemkot Kupang yang baru pertama kali dilaksanakan ini, turut dimeriahkan penampilan Paduan Suara Kasih, Paduan Suara The Serven Akapela, Paduan Suara Pemuda GMIT PNIEL Manutapen, Paduan Suara Kantor Departemen Agama Kota Kupang, dan solo dari Nixon Tela dan Inggit Wakano. (tim website)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar