Bantuan BLT di Alor Bermasalah

Spirit NTT, 16-22 Maret 2009

KUPANG, SPIRIT -- Pembagian bantuan langsung tunai (BLT) tahun 2007- 2008 di beberapa desa di Kabupaten Alor masih menyisahkan masalah. Di antaranya di Desa Tuleng, Kecamatan Lembur, masih terdapat 40 warga yang belum mendapat pembagian BLT itu. Padahal tahun 2005-2006 mereka termasuk dalam daftar penerima BLT dan mereka telah menerimanya.

Demikian hasil temuan DPRD NTT yang melakukan kunjungan kerja ke kabupaten itu tanggal 22 sampai dengan 31 Desember 2008 lalu. Tim Dewan terdiri dari Trisna Lili Dano, S.S (ketua), Nyonya Elisabeth Nd Bolang (sekretaris) dan Drs. H Yahidin Umar, M.Si ( anggota). Tim ini didampingi Felipus Selan, S.Sos dan Ludwina Lani dari Sekretariaat DPRD NTT.



Menurut temuan ini, kebanyakan dari warga desa itu adalah para janda miskin. Mereka mengeluhkan syarat penerimaan BLT yang tidak fleksibel, seperti harus mencantumkan suami sebagai kepala keluarga BLT saat meninggal. Jika tak mencantumkan nama suami maka mereka tak mendapat BLT.
Terhadap temuan ini Dewan meminta pemerintah untuk lebih responsif gender dalam membuat syarat-syarat penerima BLT untuk mewujudkan keadilan pelayanan kepada masyarakat.

Pada kunjungan ini Dewan juga menemukan tindak kekerasan terhadap Ida Klomang, pada tanggal 22 Desember 2008 atau bertepatan dengan Hari Ibu dan beberapa hari lagi akan dilangsungkan perayaan hari Natal.

Ida Klomang yang baru menyelesaikan studi S1-nya dan juga Caleg dari salah satu Parpol ini tewas di tangan suaminya setelah dipukul menggunakan kayu di bagian kepalanya. Kalangan Dewan menilai, kasus-kasus ini seperti ini agar diminimalisir oleh masyarakat dan pemerintah. (humas dprd ntt)