Spirit NTT, 2-12 Januari 2009, Laporan Adiana Ahmad
WAINGAPU, SPIRIT -- Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumtim , Ir. Josis Djawa, di ruang kerjanya, Selasa (6/1/2009), meminta Pemerintah Propinsi (Pemprop) NTT agar membantu para petani di daerah itu yang lahannya rusak diterjang banjir.
Untuk diketahui, banjir yang terjadi selama Desember 2008 menerjang dan merusak 115,99 ha tanaman pangan di Sumtim. Tanaman pangan yang rusak pada umumnya yang berada di dataran rendah atau di daerah aliran sungai (DAS).
Berdasarkan laporan dari kecamatan yang masuk ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumtim, tanaman pangan yang rusak tersebut terdiri dari tanaman jagung 43,56 ha, padi sawah 72,18 ha dan kacang tanah 0,25 ha. Selain padi, jagung dan kacang tanah, juga tercatat 230 rumpun pisang yang rusak akibat diterjang banjir.
Selain karena banjir, kata Josis, kerusakan tanaman pangan juga disebabkan oleh angin, dimana jagung 404 ha rusak dan padi ladang 71,5 ha rusak.
Josis mengatakan, pihaknya tidak memiliki cadangan benih untuk antisipasi kerusakan lahan akibat bencana alam tersebut. Seluruh stok benih, katanya, sudah habis didistribusikan ke petani. Satu-satunya harapan, lanjut Josis, bantuan benih dari Pemerintah Propinsi NTT.
"Kami sudah minta bantuan benih jagung ke pemerintah propinsi sebanyak 7,5 ton atau untuk lahan seluas 500 ha, namun belum ada jawaban resmi dari pemerintah propinsi," kata Josis.
Dia mengatakan, daerah-daerah yang dilanda bencana banjir sebagian besar adalah sawah tadah hujan seperti Lewa, Melolo. Sedangkan kacang tanah biasanya pada daerah aliran sungai (DAS). "Khusus untuk kacang tanah, musim tanam kali ini kami bantu bibit 10 ton," kata Josis.
Dikatakan Josis, jika bantuan dari pemerintah propinsi belum ada, pihaknya akan menyiasati dengan bantuan dari APBD II Sumtim. Meski demikian, Josis tetap berharap ada perhatian dari pemerintah propinsi untuk lahan-lahan tanaman pangan yang rusak.*
Pemprop agar bantu petani korban banjir
Label:
Sumba Timur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar