Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Karya ilmiah untuk kenaikan pangkat guru

Spirit NTT, 22-28 Desember 2008

BAGI
guru berstatus pegawai negeri sipil yang berpangkat IV/a, menulis karya ilmiah merupakan persyaratan kenaikan pangkat berikutnya. Sayangnya, tidak semua guru dalam tingkatan itu mampu menyusun karya ilmiah.

"Saat ini, sekitar 390.000 guru yang berpangkat IV/a terkendala persyaratan itu," ujar Zamroni, Direktur Profesi Pendidik pada Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Depdiknas, belum lama ini.


Oleh karena itu, Direktorat Profesi Pendidik menawarkan bantuan dana block grant kepada guru berpangkat IV/a untuk mengembangkan profesi dalam bentuk penulisan karya ilmiah. Dalam kaitan itu, mereka akan dibimbing secara on line (lewat jaringan internet) oleh pakar dari perguruan tinggi keguruan di propinsi setempat.

Tahun ini, kata Zamroni, program dibuka bagi 10.000 guru. Mekanisme seleksi dimulai dari pengajuan proposal ke tingkat kabupaten/kota, sebelum kemudian diseleksi di tingkat pusat. Guru yang proposalnya dinyatakan lolos akan menerima bantuan Rp 1 juta per orang guna melancarkan aktivitas penelitian mereka.
Ada beberapa bidang karya tulis yang ditawarkan. Di antaranya masalah pembelajaran di kelas, kesalahan konsepsi, strategi pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, sistem evaluasi, serta penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

"Muaranya adalah penyempurnaan tindakan kelas terhadap siswa dengan beragam bakat dan potensi," urai Zamroni.

Menurut pengamatan, kenaikan pangkat para guru umumnya berjalan normal dari II/a ke IV/a. Pasalnya, persyaratan dalam rentang itu bukan menyangkut karya ilmiah, tetapi lebih pada aspek normatif. Misalnya, seberapa taat memenuhi jam belajar-mengajar. Bahkan, sebelum tahun 1980-an, ada mekanisme kenaikan pangkat otomatis empat tahun sekali.

Namun, begitu mencapai pangkat IV/a guru cenderung gagap. Penyebabnya, selain karena melemahnya etos akademik dan rendahnya tingkat kesejahteraan, juga karena rendahnya penguasaan teknologi informasi. (kcm)



1 komentar:

budies mengatakan...

betul sekali
salam kenal dari kalimantn tengah