Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Adoe: Gereja bentuk pribadi yang kuat

Spirit NTT, 19-25 Januari 2009

KUPANG, SPIRIT--
Salah satu fungsi gereja dalam konteks kehidupan personal jemaat adalah membentuk pribadi yang kuat dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri, yang akan terpancar dari perbuatan-perbuatan baik sehari-hari.

Namun satu hal yang tidak kalah pentingnya dari konteks fungsi dan peran gereja adalah menciptakan watak kesalehan sosial dalam kehidupan kolektif jemaat, karena kita adalah makhluk sosial yang tak pernah terlepas dari proses berinteraksi dengan orang lain, bahkan kita saling membutuhkan satu sama lain.


Hal ini diungkapkan Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe, ketika membuka Konser Lagu Rohani bersama Artis Franky Sihombing yang bertajuk The Greatest Love. Konser ini untuk penggalangan dana pengembangan TK Tefila di Kabupaten Rote Ndao.

Acara yang berlangsung Minggu (28/12/2008), bertempat di GBI DOCC Toko Kusuma Motor, ini dihadiri Ibu Welmintje Adoe-Benjamin dan Gembala Jemaat GBI DOCC, Rudy Harto.

Menurut Walikota, hubungan antar personal tidak akan harmonis tanpa adanya kesalehan sosial, dalam artian bahwa kita harus selalu menjaga hubungan baik antar sesama, walaupun satu hal yang tidak dapat terlepas dari kehidupan kita yaitu adanya perbedaan baik secara ras, agama, ekonomi, maupun kedudukan.
Walikota menambahkan bahwa semua perbedaan tersebut harus dapat disikapi dengan sikap saling menghormati dan tidak saling merendahkan, yang kaya membantu yang miskin, yang kuat melindungi yang lemah, dan yang mempunyai kedudukan tinggi menghargai yang di bawah.

Dalam konteks kemitraan antara pemerintah dan gereja, Walikota mengajak seluruh jemaat sebagai bagian yang integral dari warga masyarakat Kota Kupang untuk mendukung semua program pembangunan daerah yang sementara dilaksanakan. "Saya percaya bahwa dukungan semua komponen masyarakat termasuk pihak gereja adalah awal dari kesuksesan yang ingin kita capai dari proses pembangunan itu sendiri," kata Walikota.

Konser Franky Sihombing malam itu menghipnotis sekitar 1000-an pengujung yang hadir. Gembala Jemaat GBI DOCC, Pdm. Rudy Harto mengatakan bahwa mereka melakukan kegiatan ini karena dalam suasana Natal banyak yang membutuhkan uluran tangan dan bantuan, sehingga mereka menggagas acara amal ini dalam rangka membantu pengembangan TK Tefila di Kabupaten Rote Ndao. (infokom kota kupang)



* Pembangunan GBI Tunas Daud
Walikota letakkan batu pertama

KUPANG, SPIRIT-- Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe, melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah ibadah GBI Tunas Daud di Jalan Adisucipto Penfui, belum lama ini. Acara ini dihadiri Ketua BPD GBI NTT, Pdt. Benyamin Saleh MPh, Gembala Jemaat GBI Tunas Daud, jemaat dan para undangan.
Dalam sambutannya, Walikota Daniel Adoe mengatakan, dalam proses pembangunan ini, sikap transparansi sangat dibutuhkan untuk menggalang dukungan optimal dari seluruh jemaat. Pengalaman menunjukkan bahwa ada banyak konflik yang muncul dari proses pembangunan gereja. "Saya minta seluruh komponen jemaat senantiasa berada dalam persepsi yang sama. Kalaupun ada permasalahan, kiranya diselesaikan dalam suasana persekutuan, kebersamaan, dan persaudaraan," katanya.
Walikota meminta agar dalam menjalani kehidupan berjemaat agar dapat menjadi jemaat yang hidup dalam semangat saling melayani, mendahulukan pembelaan kaum miskin dan kaum lemah, solider terhadap penderitaan sesama, siap menggerakkan kaki dan tangan untuk membantu sesama.
"Kebanggaan akan keberhasilan membangun gedung gereja yang megah tidak ada artinya manakala ada sesama jemaat yang belum memiliki hunian yang layak, dan juga masih ada jemaat yang menjerit dalam lingkaran kemiskinan," ucap Walikota.
Walikota juga meminta agar jemaat dapat mengembangkan kultur persekutuan dengan sikap saling menghargai, menghormati, dan mengembangkan solidaritas sosial sebagai perwujudan cinta kasih, yang menjadi inti ajaran kristiani.
Di akhir sambutannya, Walikota mengharapkan dukungan dan partisipasi seluruh warga jemaat untuk menyukseskan setiap program Pemerintah Kota Kupang. "Dalam semangat kemitraan, saya mengharapkan dukungan partisipasi dari seluruh warga jemaat untuk menyukseskan setiap program pembangunan daerah," tegasnya. (infokom kota kupang)



Perubahan hakekat pembangunan

KUPANG, SPIRIT-- Hal mendasar dari tujuan pembangunan dalam konteks apa saja adalah adanya transformasi perubahan ke arah yang lebih baik. Dengan demikian proses pembangunan yang beresensi perubahan seharusnya menggambarkan suatu keadaan yang dinamis, aktif, dan kreatif dari setiap pelaku pembangunan itu sendiri.
Hal ini ditegaskan Wakil Walikota Kupang, Drs. Daniel Hurek, ketika memberikan sambutan pada acara peletakan batu pertama Gereja Betel Indonesia Jemaat Bunga Bakung, di Rumah Bapak Bernabas Lasa di Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, belum lama ini.
Menurut Wakil Walikota, esensi gereja menurut ajaran kristiani adalah bangunan persekutuan orang-orang percaya. Dengan demikian, jelasnya, gereja bisa eksis tanpa adanya gedung, tetapi sebaliknya gedung gereja tanpa adanya persekutuan jemaat di dalamnya sepatutnya bukan merupakan gereja karena kontradiktif dengan konsep gereja yang telah diletakkan oleh Kristus.
"Sangat penting bagi jemaat untuk menyelaraskan pembangunan fisik gedung gereja dan pembangunan gereja dalam konteks persekutuan jemaat. Karena merealisir sebuah bangunan gereja yang megah bukanlah hal yang sulit atau mustahil, tetapi membangun sebuah persekutuan yang kokoh dan harmonis terkadang begitu sulit untuk diwujudkan," tegasnya.
Wakil Walikota mengatakan bahwa hal ini perlu diangkat ke permukaan karena menurutnya kota ini sebagian besar dihuni oleh umat Kristiani dan tersebar secara merata pada seluruh wilayah kelurahan, sehingga fenomena kehidupan gereja begitu terasa mempengaruhi tingkat stabilitas dan tatanan sosial kemasyarakatan di daerah ini.
Pada kesempatan tersebut Wakil Walikota mengharapkan agar seluruh masyarakat khususnya warga jemaat mendukung dan menyukseskan setiap program Pemerintah Kota Kupang. Secara khusus Wakil walikota meminta untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan tidak melakukan penebangan pohon secara sembarangan karena dapat menimbulkan bencana yang akan merugikan kita semua,
Pada kesempatan itu, atas nama Pemkot Kupang Wakil Walikota Kupang menyumbangkan 50 sak semen untuk pembangunan gedung gereja tersebut. Kegiatan pagi itu diawali dengan ibadah singkat yang dipimpin oleh Pdt. Max Moedak. (infokom kota kupang)







Tidak ada komentar: