Spirit NTT, 29 September - 5 Oktober 2008
WAINGAPU, SPIRIT -- Seluruh energi listrik di Sumba sepenuhnya akan digerakkan angin, air, matahari dan juga energi dari tumbuh-tumbuhan. Demikian ditegaskan General Manager PLN Kantor Wilayah NTT, Amir Rosyidin saat buka puasa bersama dengan tokohmasyarakat dan jajaran PLN Cabang Sumba di Waingapu, Kamis (18/9/2008).
Dikatakannya, PT PLN (Persero) saat ini gencar mencari energi alternatif atau energi terbarukan untuk menggantikan bahan bakar minyak untuk operasional mesin pembangkit listrik. Kondisi ini didorong tingginya biaya produksi listrik menggunakan bahan bakar minyak sebagai akibat dari melonjaknya harga minyak mentah dunia.
Sumba Timur, menjadi daerah incaran PLN karena daerah ini memiliki potensi energi terbarukan yang cukup besar seperti air, angin, panas matahari dan biofuel.
Amir yang saat itu datang ke Sumba dalam rangka Safari Ramadhan bersama Vice President Energi Terbarukan PT PLN (Persero) Aryo Seno Aji, mengatakan, PLN mulai kesulitan menanggung biaya bahan bakar karena terus membengkaknya harga minyak dunia. Sementara harga jual listrik ke masyarakat jauh lebih murah dibandingkan biaya produksi listrik.
Dengan kondisi seperti ini, kata Amir, PLN dituntut mencari energi alternatif dengan biaya rendah selain BBM. Dia mengatakan, secara nasional tahun 2008 ini, laporan keuangan PLN mengalami defisit Rp 60 triliun. Sementara PLN tidak lagi memiliki cash flow untuk membeli energi.
Jalan satu-satunya, kata Amir, mencari energi alternatif. Sumba, kata Amir, menjadi fokus perhatian PLN karena memiliki potensi energi alternatif yang cukup besar. Dikatakan Amir, sesuai rapat dengan Direksi PLN di Jakarta beberapa waktu lalu, dirinya pernah menyatakan
kesanggupannya membeli minyak jarak sebanyak 6.000 liter pada tahun 2009 ini. Dan, harapannya sebagian besar minyak jarak yang akan dibeli PLN ada di Sumba. Dia mengharapkan peran aktif semua pihak.
"Energi dari minyak jarak itu bisa terwujud jika ada peran
dari empat komponen, yakni PLN sebagai pembeli, pemerintah daerah sebagai penyedia sarana prasarana, masyarakat untuk budidaya dan pihak ketiga sebagai pengolah," jelasnya.
Amir mengatakan, minyak jarak yang dibeli PLN adalah minyak jarak yang sudah sesuai standar mesin PLN. Karena itu, katanya, setelah Lebaran PLN akan mengirim tiga orang staf ke NTB untuk belajar tentang pengetesan alat untuk disesuaikan dengan spesifikasi mesin pemeras dan pemurni minyak jarak. "Kalau belum sesuai standar spesifikasi mesin, kita tidak bisa beli. Kalau dipaksakan malah mesin kita yang rusak," jelas Amir.
Safari Ramadhan General Manager PLN Kantor Wilayah NTT dengan tema Safari Ramadhan Mencari Energi Terbarukan, ini tidak saja mengunjungi lokasi-lokasi yang berpotensi menghasilkan energi alternatif di Sumba Timur tetapi juga Sumba Barat dan Sumba Tengah, yakni di Wanokaka. (dea)
WAINGAPU, SPIRIT -- Seluruh energi listrik di Sumba sepenuhnya akan digerakkan angin, air, matahari dan juga energi dari tumbuh-tumbuhan. Demikian ditegaskan General Manager PLN Kantor Wilayah NTT, Amir Rosyidin saat buka puasa bersama dengan tokohmasyarakat dan jajaran PLN Cabang Sumba di Waingapu, Kamis (18/9/2008).
Dikatakannya, PT PLN (Persero) saat ini gencar mencari energi alternatif atau energi terbarukan untuk menggantikan bahan bakar minyak untuk operasional mesin pembangkit listrik. Kondisi ini didorong tingginya biaya produksi listrik menggunakan bahan bakar minyak sebagai akibat dari melonjaknya harga minyak mentah dunia.
Sumba Timur, menjadi daerah incaran PLN karena daerah ini memiliki potensi energi terbarukan yang cukup besar seperti air, angin, panas matahari dan biofuel.
Amir yang saat itu datang ke Sumba dalam rangka Safari Ramadhan bersama Vice President Energi Terbarukan PT PLN (Persero) Aryo Seno Aji, mengatakan, PLN mulai kesulitan menanggung biaya bahan bakar karena terus membengkaknya harga minyak dunia. Sementara harga jual listrik ke masyarakat jauh lebih murah dibandingkan biaya produksi listrik.
Dengan kondisi seperti ini, kata Amir, PLN dituntut mencari energi alternatif dengan biaya rendah selain BBM. Dia mengatakan, secara nasional tahun 2008 ini, laporan keuangan PLN mengalami defisit Rp 60 triliun. Sementara PLN tidak lagi memiliki cash flow untuk membeli energi.
Jalan satu-satunya, kata Amir, mencari energi alternatif. Sumba, kata Amir, menjadi fokus perhatian PLN karena memiliki potensi energi alternatif yang cukup besar. Dikatakan Amir, sesuai rapat dengan Direksi PLN di Jakarta beberapa waktu lalu, dirinya pernah menyatakan
kesanggupannya membeli minyak jarak sebanyak 6.000 liter pada tahun 2009 ini. Dan, harapannya sebagian besar minyak jarak yang akan dibeli PLN ada di Sumba. Dia mengharapkan peran aktif semua pihak.
"Energi dari minyak jarak itu bisa terwujud jika ada peran
dari empat komponen, yakni PLN sebagai pembeli, pemerintah daerah sebagai penyedia sarana prasarana, masyarakat untuk budidaya dan pihak ketiga sebagai pengolah," jelasnya.
Amir mengatakan, minyak jarak yang dibeli PLN adalah minyak jarak yang sudah sesuai standar mesin PLN. Karena itu, katanya, setelah Lebaran PLN akan mengirim tiga orang staf ke NTB untuk belajar tentang pengetesan alat untuk disesuaikan dengan spesifikasi mesin pemeras dan pemurni minyak jarak. "Kalau belum sesuai standar spesifikasi mesin, kita tidak bisa beli. Kalau dipaksakan malah mesin kita yang rusak," jelas Amir.
Safari Ramadhan General Manager PLN Kantor Wilayah NTT dengan tema Safari Ramadhan Mencari Energi Terbarukan, ini tidak saja mengunjungi lokasi-lokasi yang berpotensi menghasilkan energi alternatif di Sumba Timur tetapi juga Sumba Barat dan Sumba Tengah, yakni di Wanokaka. (dea)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar