Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Gara-gara mimi

Spirit NTT, 29 September - 5 Oktober 2008

SETIAP ada kesempatan Dede Teke cari-cari imung deung (teman), kata-kata paling mantap dapat temen, adalah mimi. Kalo suda bilang mimi, imung deung mulai merapat sambil tersenyum. Umpan setengah botol, tarik banyak botol. Kalo suda mabuk, hanya dua pilihan, tidur ato ribut.

"Kerange, merapat dulu. Di sini ada mimi," begitu bunyi SMS yang masuk di HP Ama Plete, hari minggu pagi. Plete jadi bingung, mau kegereja dulu ato pigi mimi. Akhirnya pigi mimi jadi pilihan. "Mimi enak di, mimi bikin kita dekat dengan Tuhan," teriak kecil Plete dalam hati sambil bergegas ke kamar untuk bersiap diri.
Liat Plete yang tadi duduk di teras tida ada, Ina Maria Per cari ke ruang tamu. Masuk ruang tamu hanya ada HP dengan menu pesan masuk, yang ada tulisan, Kerange, merapat dulu, di sini ada mimi.

"Plete, ko selingku kah? Kurang ajar, hari minggu begini, pagi-pagi buta ko suda mau mimi. Mimi disapa punya nunu? Kurang ajar, kau kira dengan kasi kuda delapan ekor, uang tiga juta kau suda bikin saya seenak saja. Bangsat kurang ajar," teriak Mari Per tanpa cari tau sapa yang SMS. Dengar Per mengamuk, Plete langsung keluar kamar.

Sabar dulu, dengar saya punya penjelasan dulu," harap Plete. Begini, mimi itu kami punya istilah mau duduk minum moke. "Emang buaya bisa dikadalin. Pagi- pagi begini suda selingku, dasar bunglon," mara Per lagi. "Itu SMS dari Kerang Teke, ko punya saudara. Masa Teke dukung saya selingku?" omong begitu baru Per tau kalo itu SMS dari Teke.

Tiga bulan tela berlalu, hari-hari minggu Dede Teke dan Ama Plete, cs lalui dengan hanya mimi meluluh. Ama Plete mulai sakit pinggang, perut mules, buang air kecil mulai tida lancer. Suda sakit begitu Plete juga sering batuk tanpa dahak dan terserang hepatitis. Sekarang Plete terkapar di ICU RSU.

"Plete, ini mimi suda?" suruh Per sambil sorong dot yang isinya moke ke arah muka Ama Plete. "Dulu kau bilang antara ke gereja dan mimi, yang paling penting mimi. Karena mimi bikin kita lebih dekat dengan Tuhan. Sekarang kau suda hamper dekat dengan Tuhan. Dan, saya hanya bisa pasra dan berdoa semoga sampai di atas ko tida lagi mimi," mara Per lagi.

Gara-gara mimi sekarang biaya hidup makin tida karuan. Lebih penting biaya anak sekolah dari pada mimi. Sekarang gara-gara mimi, Plete di ICU RSU. Dan, si buah hati terancam putus sekolah. (john oriwis)

Tidak ada komentar: