Spirit NTT, 16-22 Juni 2008
BELU, SPIRIT--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu bekerja sama dengan UNDP, salah satu Lembaga Perserikatan Bangsa- Bangsa, untuk mengatasi masalah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, baik bidang pendidikan, kesehatan (gizi) dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez mengatakan hal ini saat membuka kegiatan Worshop Validasi Program UNDP untuk Kabupaten Belu di Hotel King Star Atambua, Rabu (28/5/2008). Lopez mengatakan, workshop merupakan tahapan proses dan tahapan identifikasi program bidang apa yang dilakukan di wilayah perbatasan tersebut.
Dijelaskan Lopez, dalam konteks program bersama, hasil dari workshop ini hendaknya diimplementasikan sehingga ada nilai tambah bagi masyarakat yang betul-betul membutuhkan sebagai masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Bupati Lopez menyebut salah satu faktor penghambat pembangunan di Belu adalah budaya dan etos kerja yang rendah. "Diharapkan kegiatan ini dapat memotivasi warga dan dapat meneropong secara baik agar dalam pelaksanaannya dapat mengeliminir masalah itu," ujar Lopez.
Kusuma Adi Nygroho, CPRU UNDP Jakarta, mengatakan, dengan menjalin bekerja sama pemerintah, prioritas program PBB dapat dikembangkan kepada masyarakat yang betul-betul membutuhkan. Dan, bidang-bidang yang akan dikembangkan di wilayah perbatasan adalah pendidikan, gizi, pengentasan kemiskinan dan ekonomi, dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Hadir dalam acara ini, Kepala Bappeda Belu, para direktur LSM lokal di Belu, para camat, tokoh masyarakat, kepala desa dan peserta dari berbagai instansi. (humas pemkab belu)
Pemkab Belu gandeng UNDP
Label:
Belu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar