Laporan Beni Dasman, Spirit NTT, 16-22 Juni 2008
LARANTUKA, SPIRIT--Pemerintah Kabupaten Flores Timur (Flotim) menjadikan jambu mete sebagai tanaman perkebunan primadona di daerah itu untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan pendapatan daerah.
Selain jambu mete, pemerintah setempat serius mengembangkan rumput laut sebagai salah satu potensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah itu. Selain rumput laut juga dibudidayakan mutiara dan anakan kerang mutiara.
Hal ini dipaparkan Bupati Flotim, Drs. Simon Hayon, ketika bertatap muka dengan Danlantamal VII Kupang, Brigjen TNI (Mar) Syaiful Anwar, dan rombongannya di Gedung Wanita Ina Mandiri-Larantuka, Selasa (27/5/2008).
Pada kesempatan itu, Bupati Simon memaparkan secara rinci tentang potensi perkebunan di Flotim. Menurutnya, pada tahun 2006 areal potensial tanaman perkebunan seluas 82.751 hektar dan sudah dimanfaatkan seluas 35.666,20 hektar atau 43,11 persen untuk berbagai tanaman perkebunan seperti jambu mete seluas 23.061 hektar dengan produksi sebesar 7.240 ton.
Sementara kakao 2.066 hektar dengan produksi 176 ton, kopi 1.804 hektar dengan produksi 240 ton, vanili 30 hektar dengan produksi 2,5 ton. Di antara komoditi perkebunan yang dihasilkan, jambu mete merupakan komoditi unggulan Flores Timur dan telah memiliki nilai ekspor.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Simon Hayon juga memaparkan potensi dan kondisi sumber daya perikanan dan kelautan, terlihat dari jenis ikan hasil tangkapan dan jenis ikan hasil budi daya.
Ikan hasil tangkapan, katanya, terklarifikasi menurut jenis yaitu ikan pelagis dan domersal. Jenis ikan pelagis terdiri dari ikan tuna, cakalang, tongkol, layang, selar, tembang, kembung, julung-julung dan sebagainya. Sedangkan jenis ikan domersal seperti lencam, kurisi, pari, ikan merah, karapu, beronang, kakap dan sebagainya. Sedangkan jenis ikan hasil budidaya, yaitu mutiara, anakan kerang mutiara dan rumput laut. "Ini yang kita kembangkan serius. Potensi rumput laut saat ini 6.000 kg," ujar Bupati Simon.
Bupati Simon menyebut potensi ikan lestari di daerah itu sebesar 21.175 ton/tahun terdiri dari ikan pelagis 13.764 ton/tahun dan ikan damersal 7.411 ton/tahun. Sedangkan potensi budidaya seluas 3.600 hektar.
Menyoal potensi ikan segar di Flotim, Bupati Simon menyebut pada tahun 2004 ikan tuna cakalang/tongkol 2.273,335 kg, ikan demersal/dasar 3.054 kg, nener 31.000 ekor, teripang 4.000 kg, udang/lobster 400 kg dan biji mutiara 27.662 kg.*
Jambu mete jadi primadona
Label:
Flores Timur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar