Laporan Fredy Hayong, Spirit NTT, 16-22 Juni 2008
TAK menyangka. Gembira. Itulah ekspresi Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, ketika menerima penganugerahan Piala Adipura oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Penghargaan Adipura diterima Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez tanggal 5 Juni 2008 di Jakarta.
Bupati Lopez pantas berbangga karena dalam era kepemimpinannya Kabupaten Belu menorehkan sejarah sejak terbentuk tahun 1958. Baru pertama kali (tahun 2008) menerima penghargaan Adipura.
"Pemerintah dan masyarakat Belu tidak menyangka kalau Belu juga berhak menerima Adipura dari total 57 kota yang terkategori kota kecil yang ada di Indonesia. Penghargaan ini sebagai puncak dari penilaian yang dilakukan tim khusus dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang sudah melakukan evaluasi beberapa bulan sebelumnya.
Sejak kabupaten ini berdiri, baru pertama kali kita menerima Adipura. Ini tentu merupakan kebanggaan tersendiri buat pemerintah dan masyarakat Belu yang selama ini sudah berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan," kata Bupati Lopez di Atambua, Senin (9/6/2008).
Menurut Bupati Lopez, penganugerahan Adipura hendaknya lebih mendorong masyarakat terus meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan dengan kesadaran sehingga lingkungan kota makin asri dan sejuk.
"Adipura sebenarnya diberikan Presiden SBY kepada masyarakat di Kota Atambua karena memiliki kepedulian bagi kebersihan kota ini. Ke depan saya harapkan masyarakat tidak terlena dengan penghargaan ini tapi semakin termotivasi untuk mempertahankan adipura yang ada," katanya.
Untuk diketahui, Presiden SBY dalam acara hari Lingkungan Hidup Nasional 2008 di Istana Negara Jakarta, Kamis (5/6/2008) menyerahkan penghargaan Kalpataru dan dipura. Adipura diberikan untuk kategori kota sedang sebanyak 28 kota, dan kepada kategori kota kecil 57 kota (termasuk Atambua).*
ADIPURA, kebanggan Belu
Label:
Belu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar