Spirit NTT, 12-18 Mei 2008
SEBUAH taksi telah berjalan beberapa jauh. Sekian waktu juga tanpa ada percakapan antara penumpang dan sopir. Namun sang penumpang menepuk pundak sopir taksi untuk meminta berhenti sebentar memberi air minum.
Reaksinya sungguh tak terduga. Sopir taksi begitu terkejutnya sampai tak sengaja menginjak gas lebih dalam dan hampir saja menabrak mobil lain. Akhirnya ia bisa menguasai kemudian menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Tolong, jangan sekali-kali melakukan itu lagi!" kata sopir taksi dengan wajah pucat dan menahan marah.
"Maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan. Saya tidak mengira kalau menyentuh pundak saja bisa begitu mengejutkan bapak."
"Persoalannya begini, ini hari pertama saya jadi sopir taksi. Bapak juga merupakan penumpang pertama."
"Ohh begitu? Terus kok bisa kaget begitu?"
"Sebelumnya saya adalah sopir mobil jenazah," jelas si sopir.
HANYA di atas yang tahu
SUATU hari ada dua bocah main petak umpet di sebuah kebun yaitu Udin dan Uli. Ketika mereka asyik bermain, datang sepasang kekasih di kebun itu untuk memadu kasih mereka. Spontan kedua bocah tersebut sembunyi. Udin sembunyi di bawah tempat duduk kecil yang ada di pondok tersebut, sedangkan Uli naik di atas pohon dekat pondok tersebut. Setiba di pondok itu sepasang kekasih tersebut langsung berhubungan badan.
Setelah puas, sang wanita berkata, "Mas perbuatan kita ini berdosa... bagaimana jika ada orang yang tahu tentang hal ini."
"Tenang hanya di atas yang tahu perbuatan kita ini," jawab si pria menenangkan si wanita.
Saking ketakutan, merasa bersalah dan salah tanggap si Uli langsung teriak.
"Bukan cuma gua yang tahu, itu tuh yang di bawah juga tahu kok!" kata si Uli sambil menunjuk Udin. *
Ramuan MADURA
AKIBAT melihat tayangan iklan TV Ramuan Madura, bu Wangsih merengek-rengek ke pak Wangsih supaya dibelikan ramuan tersebut agar supaya suaminya lebih suka "rapat" di rumah.
Karena kesal mendengarkan rengekan istrinya terus menerus, pada suatu hari sehabis gajian ia langsung beli ramuan Madura tersebut, tapi bukan sebungkus yang dibeli pak Wangsih melainkan satu kardus besar.
Agar supaya seluruh keluarga bisa minum ramuan tiap hari, maka jamu tersebut dimasukkan semuanya ke dalam sumur di belakang rumah. Supaya lebih praktis, tidak perlu repot-repot membuat jamu dalam gelas. Demikian pikir keluarga pak Wangsih.
Keesokan harinya, seluruh keluarga heboh karena tali timba sumurnya "dijepit" bibir sumur. *
Lomba menggelengkan GAJAH
PADA suatu hari diadakan sebuah kompetisi perlombaan menggelengkan gajah, yang diikuti oleh tiga negara yaitu Amerika, Jepang dan Indonesia.
Dari Amerika diturunkan para koboi, setelah mengeluarkan seluruh kemampuannya tapi para koboi tersebut belum bisa juga membuat si gajah menggeleng.
Peserta dari Jepang menurunkan kecanggihan teknologinya tapi tetap saja si gajah tidak mau menggeleng.
Terakhir peserta dari Indonesia mas Karyo hanya dengan sebuah ketapel, diketapelah telor si gajah tapi tetap tidak menggeleng, maka ditanyalah si gajah oleh mas Karyo "mau telornya tak ketapel lagi?" Dengan menahan sakit gajah menggeleng dan menjawab tidaaaaaak. (kapanlagi)
SEBUAH taksi telah berjalan beberapa jauh. Sekian waktu juga tanpa ada percakapan antara penumpang dan sopir. Namun sang penumpang menepuk pundak sopir taksi untuk meminta berhenti sebentar memberi air minum.
Reaksinya sungguh tak terduga. Sopir taksi begitu terkejutnya sampai tak sengaja menginjak gas lebih dalam dan hampir saja menabrak mobil lain. Akhirnya ia bisa menguasai kemudian menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Tolong, jangan sekali-kali melakukan itu lagi!" kata sopir taksi dengan wajah pucat dan menahan marah.
"Maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan. Saya tidak mengira kalau menyentuh pundak saja bisa begitu mengejutkan bapak."
"Persoalannya begini, ini hari pertama saya jadi sopir taksi. Bapak juga merupakan penumpang pertama."
"Ohh begitu? Terus kok bisa kaget begitu?"
"Sebelumnya saya adalah sopir mobil jenazah," jelas si sopir.
HANYA di atas yang tahu
SUATU hari ada dua bocah main petak umpet di sebuah kebun yaitu Udin dan Uli. Ketika mereka asyik bermain, datang sepasang kekasih di kebun itu untuk memadu kasih mereka. Spontan kedua bocah tersebut sembunyi. Udin sembunyi di bawah tempat duduk kecil yang ada di pondok tersebut, sedangkan Uli naik di atas pohon dekat pondok tersebut. Setiba di pondok itu sepasang kekasih tersebut langsung berhubungan badan.
Setelah puas, sang wanita berkata, "Mas perbuatan kita ini berdosa... bagaimana jika ada orang yang tahu tentang hal ini."
"Tenang hanya di atas yang tahu perbuatan kita ini," jawab si pria menenangkan si wanita.
Saking ketakutan, merasa bersalah dan salah tanggap si Uli langsung teriak.
"Bukan cuma gua yang tahu, itu tuh yang di bawah juga tahu kok!" kata si Uli sambil menunjuk Udin. *
Ramuan MADURA
AKIBAT melihat tayangan iklan TV Ramuan Madura, bu Wangsih merengek-rengek ke pak Wangsih supaya dibelikan ramuan tersebut agar supaya suaminya lebih suka "rapat" di rumah.
Karena kesal mendengarkan rengekan istrinya terus menerus, pada suatu hari sehabis gajian ia langsung beli ramuan Madura tersebut, tapi bukan sebungkus yang dibeli pak Wangsih melainkan satu kardus besar.
Agar supaya seluruh keluarga bisa minum ramuan tiap hari, maka jamu tersebut dimasukkan semuanya ke dalam sumur di belakang rumah. Supaya lebih praktis, tidak perlu repot-repot membuat jamu dalam gelas. Demikian pikir keluarga pak Wangsih.
Keesokan harinya, seluruh keluarga heboh karena tali timba sumurnya "dijepit" bibir sumur. *
Lomba menggelengkan GAJAH
PADA suatu hari diadakan sebuah kompetisi perlombaan menggelengkan gajah, yang diikuti oleh tiga negara yaitu Amerika, Jepang dan Indonesia.
Dari Amerika diturunkan para koboi, setelah mengeluarkan seluruh kemampuannya tapi para koboi tersebut belum bisa juga membuat si gajah menggeleng.
Peserta dari Jepang menurunkan kecanggihan teknologinya tapi tetap saja si gajah tidak mau menggeleng.
Terakhir peserta dari Indonesia mas Karyo hanya dengan sebuah ketapel, diketapelah telor si gajah tapi tetap tidak menggeleng, maka ditanyalah si gajah oleh mas Karyo "mau telornya tak ketapel lagi?" Dengan menahan sakit gajah menggeleng dan menjawab tidaaaaaak. (kapanlagi)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar