Spirit NTT, 28 April - 4 Mei 2008
KUPANG, SPIRIT--Dalam rangka memperoleh kajian ilmiah tentang masalah yang berhubungan dengan penataan ruang di Kota Kupang, Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Jurusan Arsitektur menggelar seminar sehari bertajuk, "Tata Ruang Yang Tanggap Terhadap Dinamika Perkembangan Kota."
Seminar yang dilaksanakan dalam rangka HUT ke-12 daerah Kota Kupang ini berlangsung di Aula Autrium Kampus Unika-Kupang, Sabtu (19/4/2008), dibuka secara resmi oleh Walikota Kupang, Drs Daniel Adoe. Hadir dalam acara ini, Rektor Unwira, Pater Dr. Cosmas Fernandez, SVD, dan Dekan Fakultas Teknis, Ir Herliyatno, MT.
Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe, dalam sambutannya mengatakan pelaksanaan penataan ruang di Kota Kupang mengacu pada konsep dasar perkembangan kota dengan melihat kenyataan bahwa perkembangan aspek demografi dan kemajuan peradaban masyarakat menyebabkan ruang perkotaan semakin lama semakin terbatas.
Dan, apabila tidak dilakukan penataan secara baik, katanya, maka perkembangan ke depan akan timbul kesemrawutan yang bisa memicu persoalan-persoalan kemasyarakatan.
Untuk itu, lanjut Adoe, penting bagi pemerintah melakukan kajian yang komprehensif dan terarah tentang hal tersebut dengan memperhatikan beberapa asas yaitu asas keterpaduan, asas keserasian, asas keberlanjutan, asas keberdayagunaan dana, asas keberhasilgunaan dan asas keterbukaan.
Adoe menyebut persoalan mendasar yang selama ini menjadi hambatan bagi pemerintah untuk merealisir panataan ruang yang benar-benar mencerminkan asas- asas dimaksud adalah tingkat kesadaran masyarakat dalam menaati tata ruang yang telah ditetapkan, pemanfaatan ruang dan akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum.
Oleh karena itu, Adoe memberi apresiasi yang positif kepada mahasiswa teknik Unwira khususnya jurusan arsitektur yang telah melaksanakan kegiatan tersebut.
Adoe sangat mengharapkan bantuan dari para mahasiswa agar bersama-sama dengan pemerintah melakukan sosialiosasi mengenai rencana tata ruang kota yang telah dirancang agar dalam proses implementasi ke depan tidak menimbulkan benturan kepentingan dan diharapkan akan tumbuh kesadaran masyarakat untuk menyumbangkan perannnya dalam mematuhi rencana tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Adoe juga mengharapkan dukungan dari mahasiswa dalam hal memberikan masukan-masukan kepada pemerintah Kota Kupang terkait upaya menciptakan tata ruang Kota Kupang yang bukan saja menghadirkan kenyamanan bagi para penghuninya tetapi juga dapat mendorong peningkatan fungsi kawasan perkotaan sebagai basis pemerintah, kegiatan ekonomi, pendidikan dan sebagai ibukota Propinsi NTT.
Tampil beda
Rektor Unwira Kupang, Pater Dr. Cosmas Fernandez, SVD, dalam sambutannya mengatakan bahwa Kota Kupang sebagai ibukota Propinsi NTT harus tampil beda bukan hanya tampilan luarnya saja, tetapi juga mutunya.
Pater Cosmas menyambut baik seminar tersebut karena menurutnya momen seperti itu harus ditangkap karena banyak hal yang dapat diperoleh terutama hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat Kota Kupang khususnya dalam hal penataan ruang.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan hasil kajian ilmiah mahasiswa tentang penataan ruang yang diserahkan oleh seorang perwakilan mahasiswa kepada Walikota Kupang dan penyerahan cinderamata dari rektor kepada walikota. (infokom kota kupang)
KUPANG, SPIRIT--Dalam rangka memperoleh kajian ilmiah tentang masalah yang berhubungan dengan penataan ruang di Kota Kupang, Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Jurusan Arsitektur menggelar seminar sehari bertajuk, "Tata Ruang Yang Tanggap Terhadap Dinamika Perkembangan Kota."
Seminar yang dilaksanakan dalam rangka HUT ke-12 daerah Kota Kupang ini berlangsung di Aula Autrium Kampus Unika-Kupang, Sabtu (19/4/2008), dibuka secara resmi oleh Walikota Kupang, Drs Daniel Adoe. Hadir dalam acara ini, Rektor Unwira, Pater Dr. Cosmas Fernandez, SVD, dan Dekan Fakultas Teknis, Ir Herliyatno, MT.
Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe, dalam sambutannya mengatakan pelaksanaan penataan ruang di Kota Kupang mengacu pada konsep dasar perkembangan kota dengan melihat kenyataan bahwa perkembangan aspek demografi dan kemajuan peradaban masyarakat menyebabkan ruang perkotaan semakin lama semakin terbatas.
Dan, apabila tidak dilakukan penataan secara baik, katanya, maka perkembangan ke depan akan timbul kesemrawutan yang bisa memicu persoalan-persoalan kemasyarakatan.
Untuk itu, lanjut Adoe, penting bagi pemerintah melakukan kajian yang komprehensif dan terarah tentang hal tersebut dengan memperhatikan beberapa asas yaitu asas keterpaduan, asas keserasian, asas keberlanjutan, asas keberdayagunaan dana, asas keberhasilgunaan dan asas keterbukaan.
Adoe menyebut persoalan mendasar yang selama ini menjadi hambatan bagi pemerintah untuk merealisir panataan ruang yang benar-benar mencerminkan asas- asas dimaksud adalah tingkat kesadaran masyarakat dalam menaati tata ruang yang telah ditetapkan, pemanfaatan ruang dan akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum.
Oleh karena itu, Adoe memberi apresiasi yang positif kepada mahasiswa teknik Unwira khususnya jurusan arsitektur yang telah melaksanakan kegiatan tersebut.
Adoe sangat mengharapkan bantuan dari para mahasiswa agar bersama-sama dengan pemerintah melakukan sosialiosasi mengenai rencana tata ruang kota yang telah dirancang agar dalam proses implementasi ke depan tidak menimbulkan benturan kepentingan dan diharapkan akan tumbuh kesadaran masyarakat untuk menyumbangkan perannnya dalam mematuhi rencana tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Adoe juga mengharapkan dukungan dari mahasiswa dalam hal memberikan masukan-masukan kepada pemerintah Kota Kupang terkait upaya menciptakan tata ruang Kota Kupang yang bukan saja menghadirkan kenyamanan bagi para penghuninya tetapi juga dapat mendorong peningkatan fungsi kawasan perkotaan sebagai basis pemerintah, kegiatan ekonomi, pendidikan dan sebagai ibukota Propinsi NTT.
Tampil beda
Rektor Unwira Kupang, Pater Dr. Cosmas Fernandez, SVD, dalam sambutannya mengatakan bahwa Kota Kupang sebagai ibukota Propinsi NTT harus tampil beda bukan hanya tampilan luarnya saja, tetapi juga mutunya.
Pater Cosmas menyambut baik seminar tersebut karena menurutnya momen seperti itu harus ditangkap karena banyak hal yang dapat diperoleh terutama hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat Kota Kupang khususnya dalam hal penataan ruang.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan hasil kajian ilmiah mahasiswa tentang penataan ruang yang diserahkan oleh seorang perwakilan mahasiswa kepada Walikota Kupang dan penyerahan cinderamata dari rektor kepada walikota. (infokom kota kupang)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar