Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Petani Wolwal budidaya rumput laut

Laporan Okto Manehat, Spirit NTT 5-11 Mei 2008

WOLWAL, SPIRIT -- Petani di Desa Wolwal Tengah, Kecamatan Alor Barat Daya (Abad), Kabupaten Alor, meminta dukungan pemerintah untuk mengembangkan usaha budidaya rumput laut.
Permintaan dukungan ini disampaikan Amin Rigai, petani Wolwal Tengah, saat ditemui di desa itu, Jumat (2/5/2008). Amin mengatakan, belakangan ini masyarakat di Desa Wolwal Tengah cukup tertarik membudidayakan rumput laut karena selain mudah, juga pasarannya bagus.

Warga desa setempat, termasuk Amin yang tergabung dalam kelompok nelayan sedang berupaya membudidayakan rumput laut, namun masih terbentur keterbatasan sarana pendukung, termasuk modal usaha. Karena itu, dia meminta dukungan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor untuk membantu modal usaha.
Menurut Amin, usaha rumput laut harus dimulai untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat yang gilirannya dapat memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri. Untuk saat ini, katanya, masyarakat tidak bisa berharap banyak dengan hasil pertanian, baik jagung maupun padi. Juga komoditi lainnya seperti kemiri karena harganya turun-naik. Karena itu warga mulai melirik usaha rumput laut yang pasarannya baik.
"Kasihan laut yang ada dibiarkan kosong seperti ini, karena saat ini rumput laut lagi ramai diminati masyarakat, maka kita harus memulai. Untuk itu kita harapkan dukungan pemerintah," tegas Amin.
Dia menambahkan, sesungguhnya untuk usaha rumput laut di wilayah Wolwal telah dilakukan masyarakat setempat sejak tahun 2000 lalu. Namun karena keterbatasan pengetahuan tentang pembudidayaan dan kekurangan modal usaha, maka usaha itu tidak memberikan hasil yang maksimal.
Belakangan ini, kanjut Amin, masyarakat mulai melihat prospeknya mulai bagus dan warga kembali serius menggelutinya. "Kami ke sejumlah wilayah di daerah ini dan melihat bahwa masyarakat telah membudidayakan rumput laut dengan berhasil, bahkan telah pasarkan hingga ke luar daerah lain dengan harga Rp 7000-Rp 8000/kg. Kondisi ini yang memacu kami untuk berusaha," tambah Amin. *

Tidak ada komentar: