Laporan Okto Manehat, Spirit NTT, 12-18 Mei 2008
KALABAHI, SPIRIT-- Aset pantai wisata Mali di Kelurahan Kabola, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor minta diserahkan kepada pemerintah kelurahan setempat. Hal ini agar pengelolaannya lebih baik. Pasalnya, aset wisata yang indah ini kurang diperhatikan, tidak tertata baik dan pengelolaannya belum maksimal.
Hal ini disampaikan oleh Lurah Kabola, Rafael Penlaana, kepada SPIRIT NTT di Kabola, Selasa (6/5/2008). Ia mengatakan, pantai wisata Mali merupakan aset daerah yang potensial untuk mendulang pendapatan asli daerah (PAD). Namun potensi ini belum ditata baik. Buktinya, lanjut Penlaana, kurangnya pengunjung ke lokasi wisata itu.
"Ini karena kondisi pantai Mali kotor. Di pantai berserakan sampah kulit rokok, gelas aqua, sampah plastik dan kulit kelapa di semberang tempat. Fasilitas di lokasi pantai ini juga belum ditata baik sehingga tidak ada pemanfaatan maximal sehingga pengunjung enggan datang ke pantai Mali. Masuk pantai Mali harus bayar namun pengunjung tidak puas karena kondisi kotor. Masyarakat pada hari minggu atau hari libur memilih piknik ke pantai Maimol selain gratis masyarakat setempat mengelolanya sebagai pantai wisata yang standar," tandasnya.
Ia menyatakan, jika pantai wisata Mali diserahkan pengelolaannya kepada pemerintah kelurahan, maka akan dikunjungi banyak orang. "Kami jamin pantai ini akan semakin ramai dikunjungi. Mulai dari kebersihan hingga penataan fasilitas akan diperbaiki dan pantai wisata ini akan memberikan kontribusi PAD yang menjanjikan bagi pemerintah daerah," katanya.
Terhadap permintaan ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Alor, Drs. YO. Bulling, M.Si, dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (7/5/2008) mengatakan, aset ini tidak dapat diserahkan karena ada aturan main. Namun dia mengaku pantai wisata itu belum dikelola secara baik.
"Kami telah pantau lapangan untuk persiapan penataan. Pantai ini cuma dibersihkan petugas pada hari minggu karena ramai dikunjungi orang. Saya sudah instruksikan agar setiap hari pantai dibersihkan. Dalam waktu dekat akan dilakukan penghijaun disejumlah titik yang tandus, juga akan dibuat panggung untuk acara seni budaya. Kolam renang juga akan diperbaiki," tandas Bulling. *
KALABAHI, SPIRIT-- Aset pantai wisata Mali di Kelurahan Kabola, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor minta diserahkan kepada pemerintah kelurahan setempat. Hal ini agar pengelolaannya lebih baik. Pasalnya, aset wisata yang indah ini kurang diperhatikan, tidak tertata baik dan pengelolaannya belum maksimal.
Hal ini disampaikan oleh Lurah Kabola, Rafael Penlaana, kepada SPIRIT NTT di Kabola, Selasa (6/5/2008). Ia mengatakan, pantai wisata Mali merupakan aset daerah yang potensial untuk mendulang pendapatan asli daerah (PAD). Namun potensi ini belum ditata baik. Buktinya, lanjut Penlaana, kurangnya pengunjung ke lokasi wisata itu.
"Ini karena kondisi pantai Mali kotor. Di pantai berserakan sampah kulit rokok, gelas aqua, sampah plastik dan kulit kelapa di semberang tempat. Fasilitas di lokasi pantai ini juga belum ditata baik sehingga tidak ada pemanfaatan maximal sehingga pengunjung enggan datang ke pantai Mali. Masuk pantai Mali harus bayar namun pengunjung tidak puas karena kondisi kotor. Masyarakat pada hari minggu atau hari libur memilih piknik ke pantai Maimol selain gratis masyarakat setempat mengelolanya sebagai pantai wisata yang standar," tandasnya.
Ia menyatakan, jika pantai wisata Mali diserahkan pengelolaannya kepada pemerintah kelurahan, maka akan dikunjungi banyak orang. "Kami jamin pantai ini akan semakin ramai dikunjungi. Mulai dari kebersihan hingga penataan fasilitas akan diperbaiki dan pantai wisata ini akan memberikan kontribusi PAD yang menjanjikan bagi pemerintah daerah," katanya.
Terhadap permintaan ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Alor, Drs. YO. Bulling, M.Si, dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (7/5/2008) mengatakan, aset ini tidak dapat diserahkan karena ada aturan main. Namun dia mengaku pantai wisata itu belum dikelola secara baik.
"Kami telah pantau lapangan untuk persiapan penataan. Pantai ini cuma dibersihkan petugas pada hari minggu karena ramai dikunjungi orang. Saya sudah instruksikan agar setiap hari pantai dibersihkan. Dalam waktu dekat akan dilakukan penghijaun disejumlah titik yang tandus, juga akan dibuat panggung untuk acara seni budaya. Kolam renang juga akan diperbaiki," tandas Bulling. *





Tidak ada komentar:
Posting Komentar