Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Masa kejayaan kopra dan peran dagang antarpulau

Spirit NTT, 19-25 Mei 2008

LEMBATA belum lama pisah dari induknya Flores Timur. Ada percepatan pembangunan yang luar biasa di sana, yang menempatkan Lembata sebagai salah satu kabupaten hasil pemekaran yang paling baik melaksanakan otonomi. Apakah langkah itu yang kemudian mengilhami orang Forum Perjuangan Adonara Kabupaten (FPArK) untuk memotori proses percepatan Adonara menjadi kabupaten?

Ketua tim pengkajian Adonara Kabupaten dari Jurusan Ilmu Pemerintah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Cornelis Lay, menyebutkan Adonara saat ini sangat layak jadi kabupaten, semata didasarkannya pada kajian terhadap seluruh dokumen administratif yang mereka terima. Walau begitu Mas Conny (panggilan Cornelis Lay) meluruskan bahwa syarat administratif bukan menjadi soal utama sebagaimana yang diisyaratkan aturan-aturan resmi di negeri ini.

Dari segi ekonomi? Adonara ternyata memiliki pengalaman sejarah perekonomian.
Di bawah panji Koperasi Kopra (Kokop), perekonomian pernah mencapai puncak kejayaannya antara tahun 1953-1974. Pada masa itu peran (Kokop) sangatlah dominan. Selain membangun kekuatan ekonomi melalui pabrik sabun pertama di Sagu, Kokop juga mengutamakan pembangunan sumber daya manusia.

Infrastruktur pendidikan, seperti SMP Rayuan Kelapa di Larantuka, SMP Lembah Kelapa di Kiwangona (Adonara Timur) dan SMP Nyiur Melambai di Ile Boleng. Tingkat SLA, ada SMA Surya Mandala di Waiwerang yang juga tercatat sebagai SLA pertama di bumi Lamaholot, mulai dibangun.

Tidak sebatas itu. Kokop juga mempersiapkan beberapa alumni dari SMA Surya Mandala รป Waiwerang untuk belajar di Bali, melalui program beasiswa. Anggota Komisi B DPRD Flores Timur, Bartholomeus Dores adalah salah satu alumni penerima beasiswa Surya Mandala. Semua lembaga pendidikan itu masih bertahan hingga kini, kecuali SMP Rayuan Kelapa di Larantuka.

Sementara dalam bidang ekonomi, Kokop pabrik sabun kemudian bangkrut akibat kalah bersaing dengan produk dari Jawa. Situasi itu menandai awal kebangkrutan Kokop. Walau begitu, bagi sebagain orang yang sangat menaruh perhatian serius terhadap perjalanan Kokop dahulu menyebut sejumlah faktor penyebab bubarnya Kokop, salah satu di antaranya adalah akibat tekanan politik nasional di awal tahun 1974 yang mengarah pada monopoli. Aroma korupsi di tubuh Kokop juga menjadi salah satu faktor lain penyebab bangkrutnya Kokop. Sisa asetnya kemudian dijual untuk menutupi utang-utang yang ada.

Ambrukkah ekonomi Adonara sebagai penopang utama ekonomi Flores Timur? Bubarnya Kokop ternyata menjadi titik awal kebangkitan sistem perdagangan antarpulau, dengan Waiwerang sebagai sentral. Beberapa warga keturunan Tionghoa yang awalnya bermukim di Sagu, perlahan hijrah ke Waiwerang yang praktis lebih memiliki infrastruktur yang lebih baik, antara lain pelabuhan laut yang juga dibangun dari hasil swadaya murni masyarakat.

Dan, harus diakui, warga keturunan Tionghoa yang ada di Adonara ketika itu ikut menjadi motor penggerak utama mesin-mesin ekonomi Adonara, bahkan hingga saat ini. Seluruh hasil bumi dari Adonara dan sekitarnya kemudian dipasarkan ke Surabaya langsung dari pelabuhan Waiwerang (saat ini semua proses bongkar muat barang dipusatkan pelabuhan Terong). Dengan demikian, praktis tidak ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan para pemilik komoditi, yang bisa berpengaruh pada tingkat harga jual barang-barang mereka saat tiba di Surabaya.

Situasi ini membuat tingkat perputaran roda ekonomi di Waiwerang jauh lebih hidup, dibandingkan dengan Larantuka. Bahkan, untuk beberapa jenis barang tertentu hasil produksi dari Pulau Jawa, diperdagangkan di Waiwerang justru dengan tingkat harga yang lebih murah dibandingkan dengan di Larantuka. Ini karena, pedagang Waiwerang memiliki sendiri armada pelayaran samudra yang menjamin mobilitas barang dari dan ke Surabaya melalui Waiwerang praktis lebih lancar. Dengan begitu, komoditi hasil pertanian dan perkebunan milik masyarakat petani di Adonara praktis lebih gampang memasuki pasar di Surabaya.

Situasi seperti itu, ternyata mendorong tingkat produksi kopra di wilayah itu. Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Waiwerang. Firman Duli memastikan tingkat produksi kopra saat ini mencapai 1000 ton/bulan. Jumlah itu katanya jauh lebih tinggi dibanding hasil rata-rata ketika masih dikelola oleh Kokop. "Ini produksi di Adonara Timur saja. Kalau dulu produksinya 350 ton per bulan dari seluruh Flores Timur masih termasuk Lembata."

Firman Duli sendiri belum dapat memastikan penyebab utama terjadinya peningkatan produksi kopra yang demikian meningkat di Adonara saat ini. Tapi salah satu yang disampaikannya adalah pohon kelapa yang ada saat ini di Adonara berusia di atas 30 tahun. Artinya, perlu ada peremajaan tanaman jika masih ingin melihat kopra sebagai komoditi andalan. Namun Ferman Duli kembali bicara bahwa selain kopra, petani di Adonara juga mulai memroduksi kemiri, asam dan coklat ke Surabaya walau dengan tingkat produksi yang relatif masih belum stabil.

Masih diperngaruhi oleh tingkat harga. Konsentrasi kajian bidang ekonomi ini, khususnya perdagangan selain untuk memperoleh gambaran tentang potensi wilayah, juga dalam rangka mendapat gambaran tentang jalur perdagangan serta pengaruhnya dengan daerah-daerah lainnya.

Hal ini dalam rangka membangun kerangka kerja sama yang saling menguntungkan dengan daerah lain yang masuk dalam jalur perdagangan Adonara, manakala jadi dimekarkan menjadi kabupaten.

Semua ini harus diantisipasi sejak awal, sehingga tidak timbul masalah baru di kemudian hari, khususnya yang berkaitan dengan retribusi. Karena, akibat retribusi yang dipungut oleh daerah-daerah yang berada di jalur perdagangan akan ikut mempengaruhi tingkat harga jual suatu barang. Dengan demikian, harapan masyarakat bahwa melalui pembentukan kabupaten baru akan tercipta kesejahteraan serta percepatan pembangunan, mungkin saja tidak akan diperoleh.

Lalu bagaimana perkembangan di bidang kesehatan? Untuk bidang kesehatan, Adonara selama ini sangat mendapat pelayanan dari gereja lokal yang dikembangkan oleh biara para suster yang ada. Sebut saja seperti Rumah Sakit Witihama. Awalnya hanya sebuah poliklinik biasa yang dikelola Suster-Suster dari ordo Carolus Boromeus (CB). Tiga poliklinik lainnya tersebar masing-masing di Kiwangona, Ile Boleng dan di Lite. Juga dikelola para suster.

Romo Deken wilayah Adonara, Romo Lazarus Laga Koten, Pr dalam perbincangannya dengan tim pengkaji di Penginapan Asri menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan kepada masyarakat oleh para suster itu sudah berlangsung lama. Hal ini, katanya, merupakan salah satu gambaran nyata tentang keterlibatan agama sebagai salah satu pilar dalam membangun masyarakat. "Kunci sukses dari semua itu adalah peran umat," katanya.

Semua cerita di atas mengantar kita kepada sebuah permenungan kecil untuk menjawab pertanyaan sederhana yang dilontarkan Mas Conny tentang standar apa yang digunakan orang Adonara untuk menilai apakah seseorang dikatakan berhasil atau tidak. Memang jawabannya sangat beragam. Ada yang mengatakan, kalau dulu keberhasilan itu dapat diukur dari seberapa banyak seseorang bisa menanam. Kemudian bergeser ke berapa banyak hasil panenan. Tapi kini jawabannya adalah pada seberapa tinggi pendidikan anak-anak.

Lalu bagaimana dengan keberhasilan pembangunan di kawasan Adonara? Apakah baru akan dapat dikatakan berhasil jika cita-cita pembentukan kabupaten baru di Adonara terjawab? Apakah tingkat kesejahteraan masyarakat di Adonara akan berkembang secara otomatis bersamaan dengan Adonara jadi kabupaten atau justru melahirkan kegelisahan baru?

Cornelis Lay hampir di seluruh diskusi selalu menekankan bahwa kajian yang dilakukan tim ini sama sekali tidak untuk memutuskan apakah Adonara layak atau tidak layak jadi kabupaten. Hasil kajian akademis ini menurutnya merupakan masukan bagi pengembangan pembangunan Flores Timur ke depan, dengan pemekaran atau tanpa pemekaran. (peren lamanepa/ntt online)

1 komentar:

Olive Sahara mengatakan...

Kopra memang menjadi andalan di luar P.Jawa. Perlu mendapat perhatian serius dari masyarakat dan pemerintah untuk pengembangan lebih lanjut.
Tertarik dengan pengolahan kelapa & kopra, see at:
http://lemakminyak.blogspot.com
semoga bermanfaat.