Spirit NTT, 12-18 Mei 2008
LARANTUKA, SPIRIT--Bupati Flores Timur (Flotim), Drs. Simon Hayon, meminta semua komponen di daerah itu agar jangan menodai Lewotana Lamaholot. Masyarakat harus mempunyai pemahaman yang sama tentang pembangunan sehingga hasilnya pun dapat dinikmati semua strata.
Permintaan Bupati Hayon ini disampaikan ketika mengambil sumpah dan melantik Kepala Desa Kolaka, Kecamatan Tanjung Bunga, Bartholomeus Beda Kelen, masa bakti 2007-2013, belum lama ini.
Pelantikan dihadiri Camat Tanjung Bunga, Damianus Ruing, S.H, Kapospol, anggota BPD Kolaka, tokoh masyarakat, tokoh adat, para pendidik serta masyarakat Desa Kolaka. Dikatakannya, sebagai anak lewotana, kita harus berkarya dan bekerja untuk kesejahteraan dan keselamatan bersama, sekaligus demi kemasyuran nama lewotana Lamaholot. Dengan demikian, katanya, kita tidak boleh menodai Tana ihiken selaka, lewo woraken belaon yang telah diwariskan leluhur kita lewat kerja pembangunan.
"Kesejahteraan yang dimaksudkan bukan cuma sekadar pemenuhan kebutuhan hidup tetapi lebih dari itu termasuk hubungan sosial kemasyarakatan, opung paing, ina bine, kakang arin, harus dipelihara jangan sampai dikalahkan dengan raskin sepuluh kilogram," tegasnya.
Bupati Simon juga mengingatkan bahwa sebagai pemimpin haruslah bertindak arif dan bijaksana, jangan menikmati uang panas (uang curian hasil korupsi), dan jangan berperilaku seperti munak (kera).
Perihal tatanan adat Koten, Kelen, Hurit, Maran yang adalah warisan leluhur, Bupati Hayon memintanya harus dijaga dan dihormati sehingga siapapun tidak boleh memanipulasinya untuk kepentingan sesaat.
Di akhir sambutannya Bupati Hayon menyebut tiga hal yang menjadi fokus penilaian kinerja seorang kepala desa, yakni bidang pendidikan meliputi berkurangnya buta aksara dan meningkatnya pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun.
Di bidang Kesehatan meliputi kebersihan lingkungan desa dan meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap keluarga berencana.
Di bidang ketahanan pangan harus ada peningkatan daya beli masyarakat.
"Bila ada desa-desa yang sukses melaksanakan tiga hal ini, maka pemerintah akan memilih lima desa terbaik untuk mendapat dana stimulan sebesar Rp 30.000.000 bagi juara pertama (nov/humas flotim)
LARANTUKA, SPIRIT--Bupati Flores Timur (Flotim), Drs. Simon Hayon, meminta semua komponen di daerah itu agar jangan menodai Lewotana Lamaholot. Masyarakat harus mempunyai pemahaman yang sama tentang pembangunan sehingga hasilnya pun dapat dinikmati semua strata.
Permintaan Bupati Hayon ini disampaikan ketika mengambil sumpah dan melantik Kepala Desa Kolaka, Kecamatan Tanjung Bunga, Bartholomeus Beda Kelen, masa bakti 2007-2013, belum lama ini.
Pelantikan dihadiri Camat Tanjung Bunga, Damianus Ruing, S.H, Kapospol, anggota BPD Kolaka, tokoh masyarakat, tokoh adat, para pendidik serta masyarakat Desa Kolaka. Dikatakannya, sebagai anak lewotana, kita harus berkarya dan bekerja untuk kesejahteraan dan keselamatan bersama, sekaligus demi kemasyuran nama lewotana Lamaholot. Dengan demikian, katanya, kita tidak boleh menodai Tana ihiken selaka, lewo woraken belaon yang telah diwariskan leluhur kita lewat kerja pembangunan.
"Kesejahteraan yang dimaksudkan bukan cuma sekadar pemenuhan kebutuhan hidup tetapi lebih dari itu termasuk hubungan sosial kemasyarakatan, opung paing, ina bine, kakang arin, harus dipelihara jangan sampai dikalahkan dengan raskin sepuluh kilogram," tegasnya.
Bupati Simon juga mengingatkan bahwa sebagai pemimpin haruslah bertindak arif dan bijaksana, jangan menikmati uang panas (uang curian hasil korupsi), dan jangan berperilaku seperti munak (kera).
Perihal tatanan adat Koten, Kelen, Hurit, Maran yang adalah warisan leluhur, Bupati Hayon memintanya harus dijaga dan dihormati sehingga siapapun tidak boleh memanipulasinya untuk kepentingan sesaat.
Di akhir sambutannya Bupati Hayon menyebut tiga hal yang menjadi fokus penilaian kinerja seorang kepala desa, yakni bidang pendidikan meliputi berkurangnya buta aksara dan meningkatnya pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun.
Di bidang Kesehatan meliputi kebersihan lingkungan desa dan meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap keluarga berencana.
Di bidang ketahanan pangan harus ada peningkatan daya beli masyarakat.
"Bila ada desa-desa yang sukses melaksanakan tiga hal ini, maka pemerintah akan memilih lima desa terbaik untuk mendapat dana stimulan sebesar Rp 30.000.000 bagi juara pertama (nov/humas flotim)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar