RSS Feed (xml)
Laporan Okto Manehat, Spirit NTT 5-11 Mei 2008
KALABAHI, SPIRIT --Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Piet A Tallo, S.H, meminta aparat Humas (hubungan masyarakat) pada setiap pemerintah daerah sebagai juru bicara pemerintah memahami dinamika perubahan serta berupaya menghindarkan diri dari pola kerja penyampaian informasi yang fragmentaris. Humas tidak boleh bertindak bagaikan cerobong asap tanpa filter.
Permintaan Gubernur Tallo ini disampaikan melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Propinsi NTT, Dr. Ir. Jamin Habid, MM saat membuka Rakor Kehumasan Setda NTT di Kalabahi, Senin, (28/4/2008).
Menurut Tallo, perubahan paradigma memiliki relevansi yang signifikan khususnya dalam rangka mengembalikan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan keberdayaan masyarakat untuk berpartisipasi proses pembangunan.
Revitalisasi peran kehumasan, katanya, merupakan salah satu tuntutan dan harapan masyarakat, dimana melalui tugas pokok dan fungsinya, humas tidak saja sekadar sebagai juru bicara pemerintah tetapi juga dapat menjembatani kesenjangan informasi dengan masyarakat demi mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.
Agar terciptanya sinergi antara pembangunan dengan aspirasi
masyarakat, maka Humas dalam kapasitasnya sebagai subsistem interaksi sosial pemerintah, dituntut lebih profesional dalam memberikan informasi yang tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan.
Rakor ini, kata Ketua Panitia, Drs. Eduward Gana, M.Si, menampilkan pembicara, Sekda NTT dengan materi Peningkatan Kualitas Aparatur Humas Pemkab dalam Upaya Membangun Citra Positif Menuju Kepemerintahan yang Baik, Prof Dr . Alo Liliweri, M.S, membedah Eksistensi Humas Pemerintah dan Reposisi Birokrasi, Sehubungan dengan Penerapan PP No 41 tahun 2007, Kepala Biro Humas Setda NTT, Drs. Eduward Gana, membawakan materi, Strategi Membangun Komunikasi Publik dalam Mendukung Keberhasilan Good Govenrnance, Pius Rengka, S.H, (Anggota DPRD NTT) membidik Peran Humas Pemerintah Daerah Menyongsong Pilkada dan Ir. Robinson Ratu Kore, Sosialisasi Penyelenggaraan Pilkada. *
KALABAHI, SPIRIT --Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Piet A Tallo, S.H, meminta aparat Humas (hubungan masyarakat) pada setiap pemerintah daerah sebagai juru bicara pemerintah memahami dinamika perubahan serta berupaya menghindarkan diri dari pola kerja penyampaian informasi yang fragmentaris. Humas tidak boleh bertindak bagaikan cerobong asap tanpa filter.
Permintaan Gubernur Tallo ini disampaikan melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Propinsi NTT, Dr. Ir. Jamin Habid, MM saat membuka Rakor Kehumasan Setda NTT di Kalabahi, Senin, (28/4/2008).
Menurut Tallo, perubahan paradigma memiliki relevansi yang signifikan khususnya dalam rangka mengembalikan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan keberdayaan masyarakat untuk berpartisipasi proses pembangunan.
Revitalisasi peran kehumasan, katanya, merupakan salah satu tuntutan dan harapan masyarakat, dimana melalui tugas pokok dan fungsinya, humas tidak saja sekadar sebagai juru bicara pemerintah tetapi juga dapat menjembatani kesenjangan informasi dengan masyarakat demi mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.
Agar terciptanya sinergi antara pembangunan dengan aspirasi
masyarakat, maka Humas dalam kapasitasnya sebagai subsistem interaksi sosial pemerintah, dituntut lebih profesional dalam memberikan informasi yang tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan.
Rakor ini, kata Ketua Panitia, Drs. Eduward Gana, M.Si, menampilkan pembicara, Sekda NTT dengan materi Peningkatan Kualitas Aparatur Humas Pemkab dalam Upaya Membangun Citra Positif Menuju Kepemerintahan yang Baik, Prof Dr . Alo Liliweri, M.S, membedah Eksistensi Humas Pemerintah dan Reposisi Birokrasi, Sehubungan dengan Penerapan PP No 41 tahun 2007, Kepala Biro Humas Setda NTT, Drs. Eduward Gana, membawakan materi, Strategi Membangun Komunikasi Publik dalam Mendukung Keberhasilan Good Govenrnance, Pius Rengka, S.H, (Anggota DPRD NTT) membidik Peran Humas Pemerintah Daerah Menyongsong Pilkada dan Ir. Robinson Ratu Kore, Sosialisasi Penyelenggaraan Pilkada. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar