Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Banyak berbuat kasih

Spirit NTT, 12-18 Mei 2008

MAUMERE, SPIRIT--"Selama 20 tahun berada di Wetebula, Uskup Kherubim Pareira, SVD, telah banyak berbuat kasih. Banyak putra-putri di Sumba yang ditahbis menjadi imam dan masuk novis untuk hidup membiara."

Hal ini diungkapkan anggota Dewan Pastoral Paroki Roh Kudus Keuskupan Wetebula, Maria Imaculata Nudu, dalam sapaannya pada acara seremoni penyerahan Uskup Kherubim kepada umat di Keuskupan Maumere, Jumat (18/4/2008) lalu. Ritus penyerahan ini dilakukan dalam adat Sumba.

Acara ini merupakan bagian dari seremoni penyambutan Uskup Kherubim di Maumere, Jumat (18/4/2008). Saat itu, puluhan ribu umat katolik di Kota Maumere dan sekitarnya memadati halaman Bandar Udara Wai Oti Maumere, Jalan Adi Sucipto, Jalan Ahmad Yani, Jalan Nong Meak dan Jalan Mgr. Soegyo Pranoto serta halaman Katedral St. Yoseph Maumere.

Mgr. G Kherubim Pareira, SVD menggantikan Uskup Maumere, Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Pr yang dipilih Vatikan menjadi Uskup Agung Ende menggantikan (Alm) Mgr. Abdon Longginus da Cunha. Sebelumnya Uskup Kherubim Pareira menjalani tugas kegembalaannya di wilayah Keuskupan Wetabula selama 20 tahun.
Seperti disaksikan SPIRIT NTT, rombongan Uskup Kherubim Pareira tiba di Bandar Udara Wai Oti menggunakan Pesawat Merpati, tepat pukul 15.30 wita.

Saat menuruni tangga pesawat, Uskup Kherubim telah dinanti rombongan penerima, antara lain Sekertaris Kabupaten Sikka, Drs. Sabinus Nabu, Calon Wakil Bupati Sikka, dr. Wera Damianus, Vikaris Frans Fao, Pr, para tokoh agama, biarawan/wati dan umat Katolik.

Usai bersalaman, Uskup Kherubim Pareira dikalungi bunga dan diiringi tarian hegong, tarian kreasi pelajar SMAK Bhaktyarsa Maumere mengantar uskup menuju mobil terbuka yang ditumpangi uskup menuju Katedral Maumere.

Selama perjalanan, uskup didampingi Vikaris Frans Fao, Pr. Sementara umat Katolik dan umat beriman lainnya, tumpah ruah di kiri kanan jalan. Akibatnya terjadi kelancaran arus lalu lintas hampir sepanjang satu kilometer. Untuk mengatasi kemacetan, aparat kepolisian mengalihkan lalu lintas melewati jalur Wairotang dan Kelurahan Beru.

Selama arak-arakan, rombongan uskup yang terdiri dari ratusan kendaraan roda dua, puluhan mobil dan ribuan masyarakat yang berjalan kaki. Juga diiringi musik drum band dari SMAK Sint Gabriel, SMAK Bhaktyarsa, SMPK Binwin dan Tarian Papak.

Di perempatan Patung Kristus Raja, dilakukan acara serah terima Mgr. G Kherubim Pareira, SVD dari perwakilan keluarga Keuskupan Wetabula, Sumba, kepada Keluarga Keuskupan Maumere. Penyerahan Mgr. G Kherubim Pareira, SVD, dilakukan secara simbolis dengan melakukan penyerahan sebuah wadah berisi sirih pinang.

Hadir mewakili Keluarga Keuskupan Wetabula antara lain Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki Ande Ate, Robert R Mone, Martina Tam Ina, dan Anggota Dewan Pastoral Paroki Roh Kudus Keuskupan Wetabula, Maria Imaculata Nudu. Sementara dari Keuskupan Maumere diwakili Romo Frans Fao, Pr dan Sekretaris Kabupaten Sikka, Drs. Sabinus Nabu.

"Kami (umat Keuskupan Wetabula) merasa sangat sedih karena monsinyur harus meninggalkan kami dan berpindah tugas ke Maumere. Namun itulah kehendak Tuhan, itulah salib yang harus dipikul monsinyur. Dalam kesedihan yang mendalam kami harus merelakan uskup meninggalkan kami sendiri," ujar Maria Nudu.
Maria Nudu mengajak umat Keuskupan Maumere mendokan Keuskupan Wetabula agar dalam waktu dekat mendapat uskup baru.

Selesai melakukan seremoni penyerahan dengan adat Sumba, juga dilakukan acara penerimaan dengan budaya Sikka 'huler wair.' Selesai melakukan penerimaan, Uskup Kherubim diarak berjalan kaki menuju Istana Keuskupan Maumere. Selanjutnya Uskup Kherubim bersama Uskup Sensi melakukan Salve di Gereja Katedral St. Yoseph Maumere. (djo/humas sikka)

Tidak ada komentar: