Laporan Edy Hayong, Spirit NTT, 25 Februari - 2 Maret 2008
ATAMBUA, SPIRIT--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu melalui Dinas Pendidikan Belu dalam tahun 2007 telah membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perikanan di Badarai, Kecamatan Wewiku, Belu. Pembukaan SMK Perikanan itu atas permintaan masyarakat dan dipastikan pada tahun ajaran baru (2008) sudah mulai kegiatan pendaftaran siswa baru angkatan pertama.
Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Belu, Drs. Patrisius Asa, mengatakan hal ini kepada SPIRIT NTT di ruang kerjanya, Jumat (15/2/2008). Ia menjelaskan, wilayah selatan Belu selama ini belum memiliki sebuah SMK Perikanan. Sementara dari segi potensi laut cukup menjanjikan.
"Apalagi masyarakat minta dihadirkan sebuah SMK sehingga anak-anak yang memiliki bakat dalam bidang perikanan tidak harus melanjutkan studi di Atambua, Ibu kota Kabupaten Belu. Terhadap harapan masyarakat ini, pemerintah melalui Dinas Pendidikan pada tahun anggaran 2007 lalu telah membangun sebuah SMK Perikanan guna mendidik tenaga teknis perikanan yang profesional," ujarnya.
Untuk itu, kata Patris, sesuai laporan dari pihak Dinas Pendidikan Kecamatan Wewiku, kondisi gedung sudah selesai dibangun sehingga penerimaan siswa baru sudah bisa dilaksanakan. Pada tahun 2008 ini, Dinas Pendidikan Belu meminta manajemen SMK Perikanan Badarai untuk membuka pendaftaran perdana bagi siswa baru.
"Untuk SMK Badarai sudah selesai pembangunan gedungnya dan rencanya tahun ajaran baru nanti mulai pendaftaran murid baru. Nantinya para siswa lulusan SMP di wilayah selatan Belu yang punya minat dibidang perikanan tidak perlu datang jauh-jauh ke Atambua atau ke wilayah lain karena kehadiran SMK ini sudah membantu siwa lanjutan yang ada di sana," ujarnya.
Tentang guru, Patris mengungkapkan, langkah awal pihaknya akan seleksi para guru yang selama ini mengajar di SMK dalam Kota Atambua untuk dipakai sebagai staf pengajar di sekolah ini sambil melihat peluang baru untuk menempatkan guru baru sebagai guru tetap di SMK ini. "Dinas Pendidikan Belu tengah mempersiapkan hal teknis untuk kepentingan penerimaan siswa baru," tegasnya.
Menyinggung status tanah di lokasi pembangunan SMK ini, mantan Kabag Humas ini menjelaskan, tidak ada persoalan. Justru lahan tersebut sudah diberikan masyarakat kepada pemerintah agar dibangun sarana pendidikan. Apalagi sekitar lokasi terdapat 10 hektar lahan tambak ikan air tawar yang bisa menunjang kegiatan praktek lapangan siswa nanti.
"Tidak ada persoalan. Justru warga sangat siap membantu pemerintah memberikan tanah untuk pembangunan fasilitas pendukung. Masyarakat menyambut positif kehadiran sekolah perikanan ini," tambahnya. *
Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Belu, Drs. Patrisius Asa, mengatakan hal ini kepada SPIRIT NTT di ruang kerjanya, Jumat (15/2/2008). Ia menjelaskan, wilayah selatan Belu selama ini belum memiliki sebuah SMK Perikanan. Sementara dari segi potensi laut cukup menjanjikan.
"Apalagi masyarakat minta dihadirkan sebuah SMK sehingga anak-anak yang memiliki bakat dalam bidang perikanan tidak harus melanjutkan studi di Atambua, Ibu kota Kabupaten Belu. Terhadap harapan masyarakat ini, pemerintah melalui Dinas Pendidikan pada tahun anggaran 2007 lalu telah membangun sebuah SMK Perikanan guna mendidik tenaga teknis perikanan yang profesional," ujarnya.
Untuk itu, kata Patris, sesuai laporan dari pihak Dinas Pendidikan Kecamatan Wewiku, kondisi gedung sudah selesai dibangun sehingga penerimaan siswa baru sudah bisa dilaksanakan. Pada tahun 2008 ini, Dinas Pendidikan Belu meminta manajemen SMK Perikanan Badarai untuk membuka pendaftaran perdana bagi siswa baru.
"Untuk SMK Badarai sudah selesai pembangunan gedungnya dan rencanya tahun ajaran baru nanti mulai pendaftaran murid baru. Nantinya para siswa lulusan SMP di wilayah selatan Belu yang punya minat dibidang perikanan tidak perlu datang jauh-jauh ke Atambua atau ke wilayah lain karena kehadiran SMK ini sudah membantu siwa lanjutan yang ada di sana," ujarnya.
Tentang guru, Patris mengungkapkan, langkah awal pihaknya akan seleksi para guru yang selama ini mengajar di SMK dalam Kota Atambua untuk dipakai sebagai staf pengajar di sekolah ini sambil melihat peluang baru untuk menempatkan guru baru sebagai guru tetap di SMK ini. "Dinas Pendidikan Belu tengah mempersiapkan hal teknis untuk kepentingan penerimaan siswa baru," tegasnya.
Menyinggung status tanah di lokasi pembangunan SMK ini, mantan Kabag Humas ini menjelaskan, tidak ada persoalan. Justru lahan tersebut sudah diberikan masyarakat kepada pemerintah agar dibangun sarana pendidikan. Apalagi sekitar lokasi terdapat 10 hektar lahan tambak ikan air tawar yang bisa menunjang kegiatan praktek lapangan siswa nanti.
"Tidak ada persoalan. Justru warga sangat siap membantu pemerintah memberikan tanah untuk pembangunan fasilitas pendukung. Masyarakat menyambut positif kehadiran sekolah perikanan ini," tambahnya. *





Tidak ada komentar:
Posting Komentar